Berita Viral
Tren Buat QRIS untuk THR Anak Tuai Kontroversi, Ortu Tebal Muka 'Ngemis' di Grup WA Keluarga
Zaman semakin canggih, kini viral anak dibuatkan QRIS agar mendapatkan Tunjangan hari Raya, orangtua dapat hujatan
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Zaman semakin canggih, kini viral anak dibuatkan QRIS agar mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).
Namun bukannya mendapatkan pujian, aksi tersebut pun menuai banyak kritikan.
Orangtuanya dianggap tebal muka dan seperti pengemis.
Hal itu pun menjadi obrolan panas di grup WhatsApp keluarga.
Baca juga: Lebaran Selesai, Waktunya Anak-anak Belanjakan THR, Toko Mainan Diserbu, Pedagang Raup Jutaan Rupiah
Dikutip dari mStar, Jumat (19/4/2024), Syawal semakin semarak dan bersinar dengan pemberian uang raya dari sahabat dan kerabat.
Biasanya duit raya akan diberikan oleh mereka yang sudah tua kepada anak-anak, remaja atau individu yang belum bekerja.
Namun melalui paparan di halaman X, warganet dikejutkan dengan kelakuan 'berani' beberapa pihak yang meminta-minta uang Raya untuk kepentingannya sendiri dengan alasan 'tunjangan anak'.
Melalui tangkapan layar terlampir, ditampilkan pesan dari orang tua di aplikasi WhatsApp yang meminta duit raya atas nama anaknya menggunakan kode QR.
Kurangnya kesopanan mendorong seseorang untuk mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap praktik yang dilakukan.

“Mohon maaf kalau mengganggu saya, tapi kenapa ada yang mau repot-repot kirim kode QR di WhatsApp minta uang raya untuk anak.
Sampai tiap hari dia kirim, asal kita tidak kasih, asalkan dia memintanya.
“Kalau ke rumah orang untuk ada festival, benarkah minta uang raya ke tuan rumah?
Konsep uang raya tidak perlu mengemis, kalau mau dikasih, ya dikasih.
“Berikan contoh yang baik kepada anak.
Jaga suami dan anggota keluarga lainnya.
Jangan biasakan budaya bertanya seperti ini.
“Jujur saja, saya orang yang suka memberi tapi saya sangat tidak suka dengan orang yang meminta hal ini,” kata individu tersebut mengungkapkan penyesalannya.

Sambangi ruang balas, warganet virtual menuturkan, praktik meminta uang raya secara digital semakin marak terjadi di bulan Syawal tahun ini.
“Memang benar banyak yang mengumpulkan uang raya tahun ini. Diantaranya naskahnya di grup keluarga.
Assalamualaikum, Selamat Raya, mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh keluarga. Entah ada yang berkenan membagi rezeki raya kepada anak-anak.
"Saya sih gak ngurusin yang kayak gitu, saya cuma kasih bluetick . Di dekat grup facebook masih ada yang minta uang raya, contoh ayat diulang-ulang.
Semoga ada rezeki buat anak-anak , yuk berbagi rezeki dengan ikhlas semampu kita.
“Kasihan nama anak-anak itu harus dijual, padahal mereka tidak tahu apa-apa.
Orang tua yang mengeluarkan uang terlalu banyak, mungkin ekonominya sedang buruk sehingga mereka putus asa seperti ini.
“Kalau mau tahu, di keluarga besar saya ada yang sudah menikah dan bekerja dan minta uang raya, mereka tidak malu,” kata beberapa Maya.
Lebaran Selesai, Waktunya Anak-anak Belanjakan THR, Toko Mainan Diserbu, Pedagang Raup Jutaan Rupiah
Libur lebaran telah usai, banyak masyarakat sudah kembali ke perantauan untuk kembali bekerja.
Sementara itu, para anak kecil saat ini sedang menikmati uang THR yang didapat dari sanak saudara.
Mereka berbondong-bondong mendatangi toko mainan untuk membelanjakan uang THR-nya.
Misalnya toko mainan di Pasar Gembrong, Jatinegara, ramai didatangi pembeli yang hendak memborong selama periode libur Lebaran kemarin.
Salah satu pemilik toko, Ajeng (56) mengatakan, dia meraup untuk jutaan rupiah dalam waktu empat hari saja.
Baca juga: Kakek Beri THR Cucu Sesuai Berat Badan, Tiap Turun Sekilo Dapat Rp 84 Ribu, Bagaimana Kalau Naik?
"Itu kemarin sempat Rp 4 juta sampai Rp 5 jutaan.
Tapi ya begitu, saya kembali belanjakan lagi setiap ada stok mainan yang habis," ujar dia di tokonya di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (18/4/2024).
Keuntungan harian itu diraup Ajeng selama empat hari, yakni hari pertama sampai keempat libur lebaran atau Rabu (10/4/2024) sampai Sabtu (13/4/2024).
Sehari-hari, Ajeng melayani sekitar dua sampai tiga pelanggan.
Pada bulan puasa, ada peningkatan menjadi empat pelanggan per hari.
Jumlahnya membludak pada Hari Raya Idul Fitri, meski sebagian yang datang ke tokonya hanya untuk melihat-lihat.
"Lumayan empat hari itu ramai banget. Dari hari itu sampai sekarang, jumlah pembeli menurun. Paling empat orang, kayak hari ini," tutur Ajeng.

Belanjakan uang THR
Setiap lebaran, anak-anak selalu mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dari orang dewasa.
Ada yang menyimpannya untuk ditabung, ada pula yang memanfaatkannya untuk belanja pakaian atau mainan.
Di toko Ajeng, anak-anak itu tampak sibuk ingin membeli berbagai macam mainan dengan uang THR-nya.
"Karena dapat THR, pada bilang 'mama, aku mau ini. Duitku mana? Duitku mana?' Saya ngelihatin saja," kata Ajeng sambil tertawa.
Baca juga: Setelah Kena Nyinyir Bagi THR Tipis-tipis, Ayu Ting Ting Obral Baju Bekasnya: Awas, Nanti Rame Lagi!
Rata-rata, para orangtua menanggapinya dengan menanyakan harga mainan yang ditunjuk anak-anak mereka terlebih dulu.
Jika harganya kurang cocok, Ajeng dengan santai menyarankan agar mereka melihat-lihat di toko lain.
"Katanya mahal, 'ya sudah cari di tempat lain. Yang murah banyak'.
Aku bilang begitu. Eh, balik lagi ke toko ini. Katanya yang di toko lain penjualnya galak dan enggak sabaran," tutur Ajeng.
Beruntung, cara Ajeng menanggapi pelanggan yang awalnya merasa kurang cocok dengan harga yang ditawarkan membuat mereka kembali ke tokonya.
Caranya yang santai, tetap pada harga yang ditawarkan, dan tidak memaksa pelanggan untuk membeli membuatnya meraup keuntungan sampai jutaan rupiah per hari.
"Itu namanya ikhlas, ya. Ikhlas menerima konsumen, ikhlas juga membiarkan konsumen pergi, ya sudah.
Lalu memang bukan rezekinya, masa tarik-tarik mereka?" pungkas Ajeng.
Cuma Berdiri Tepi Jalan, Anak Ini Dapat Banyak THR dari Mobil Lewat
Setiap momen lebaran, umat muslim tidak sabar untuk bertemu dengan keluarga dan orang yang disayangi untuk saling meminta maaf.
Selain meminta maaf, lebaran juga disambut baik oleh anak kecil.
Sebab, mereka biasanya akan mendapatkan THR dari sanak saudara.
Berbeda dengan anak-anak pada biasanya, anak-anak di Malaysia ini justru mendapatkan THR dengan mudah.
Baca juga: Senyum Sumringah! Ibu Hitung Uang THR Anak Selama Seminggu Berlebaran, Dapat Jutaan Rupiah
Lewat unggahan di akun Tiktok, mereka hanya berdiri di tepi jalan sembari mengucapkan selamat Idul Fitri kepada para pengendara yang lewat.
Mereka meminta para pengendara untuk berhati-hati dan tidak emosi jika terjadi kemacetan.
Siapa sangka, aksi sederhana itu justru meguntungkan anak-anak kecil tersebut.
Sebab, para pengandara yang lewat memberikan THR untuk sejumlah anak kecil tersebut.
"Tujuannya adalah untuk mengucapkan Selamat Hari Raya dan perjalanan yang aman untuk semua.
Tapi, mereka tidak pernah menyangka akan mendapatkan Duit Raya (THR).
Terima kasih kepada kalian semua yang telah memberi Duit Raya kepada anak-anak. Semoga Anda semua diberkati dengan berlimpah." tulis ADINDATUDUNGSARUNG selaku pengunggah dikutip TribunTrends, Jumat, (19/4/2024).
Baca juga: Parkir Liar di Pamulang Square Tangsel, Tarif Rp10.000 Ditambah THR, Dilakukan Oknum Sekuriti
Dalam videonya, tampak sekelompok anak-anak terlihat berdiri di pinggir jalan di luar rumah mereka.
Ketika mereka berdiri di sana, mereka melambaikan tangan dan mengucapkan Selamat Hari Raya kepada setiap mobil dan mengemudi yang lewat.
Anak-anak kemudian menunjukkan jumlah THR yang mereka terima, dan itu banyak.
Sungguh luar biasa melihat kemurahan hati masyarakat umum.
Publik berharap bahwa anak-anak tersebut menggunakan uang itu dengan baik.
(TribunTrends/Nafis, Kompas)
Sumber: TribunTrends.com
Drama Akad Nikah di Pinrang: Wajah Dibuka, 'Pengantin Cantik' Berubah Jadi Pria Berjenggot |
![]() |
---|
Misteri Darah di Purwakarta, ART Berpura-Pura Panik, Ternyata Dialah Pembunuh Dea Permata |
![]() |
---|
Insiden Viral RSUD Sekayu Berakhir Manis: Keluarga Pasien Akhirnya Minta Maaf ke dr Syahpri |
![]() |
---|
Jejak Karier Dokter Syahpri: Dari Konsultan Ginjal Berprestasi hingga Jadi Amukan Pasien RSUD Sekayu |
![]() |
---|
Kekerasan di Ruang Perawatan: dr Syahpri Polisikan Keluarga Pasien RSUD Sekayu, Tak Ada Maaf |
![]() |
---|