Breaking News:

Berita Viral

10 Tahun Tak Ibadah, Bisnis Pasangan Ini Jaya, Ambruk saat Ramadan, Taubat Langsung Dapat Gantinya

Fokus berdagang hingga bisnis sukses, pasangan ini malah tak ibadah selama 10 tahun, tiba-tiba merugi saat Ramadan, setelah taubat dapat gantinya.

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
mStar
Fokus berdagang hingga bisnis sukses, pasangan ini malah tak ibadah selama 10 tahun, tiba-tiba merugi saat Ramadan, setelah taubat dapat gantinya. 

Kami keluarkan simpanan yang ada, kami cairkan aset apa yang ada, semua kami jual," ujarnya miris.

"Koleksi emas dijual, simpanan kami keluarkan.

Sampai bulan ini kami sudah tidak punya apa-apa lagi.

Ini bulan terakhir karena sepertinya jualan masih tak banyak berubah," ujarnya.

Lebih lanjut, sang pendakwah enggan menaikkan harga makanan meski bahan baku mulai mahal.

Ustazah Asma khawatir pelanggan akan merasa terbebani.

Baca juga: Artis Ini Dulu Terkenal Galak di Sinetron, Kini Jadi Ustazah dan Jualan Cendol, Doain Istiqomah Ya

Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran
Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran (ohbulan.com)

"Kita mau naikkan harga makanan tapi tak tega.

Padahal biaya operasional apalagi ada menu makanan laut sangatlah tinggi.

Harga barang sebenarnya sangat mahal sekarang, semuanya mahal," papar Ustazah Asma.

Kini Ustazah Asma pun tengah mencari pemilik baru yang ingin mengambil alih bisnisnya.

Selain karena kondisi tersebut di atas, sang pendakwah juga tengah sibuk dengan jadwal lainnya.

Lebih lanjut, di Google Review, orang-orang menilai restoran Momen Kafe milik Ustazah Asma dengan nilai 3,4.

Beberapa pelanggan protes dengan ketidaknyamannya.

"Beli laksa jam 5.30 sore. Bungkus bawa pulang.

Laksanya enak tapi kuahnya sedikit. Bahkan mienya pun tidak tenggelam.

Pelayanan toko bagus, suasana toko bagus. Harap tingkatkan layanan pelanggan," ujar seorang netizen.

"Saya kaget harus makan dalam keadaan tidak nyaman (sakit mata, hidung dan tenggorokan) karena asap abu-abu dari dapur membubung ke ruang makan.

Situasi ini perlu diperbaiki sesegera mungkin agar tidak ada pelanggan yang mengalami pengalaman yang sama," ujar yang lain.

"Kami yang datang duluan harus menunggu makanan siap hampir 2 jam.

Akhirnya kami batalkan karena tak sanggup menunggu.

Yang baru sampai, tak sampai 20 menit sudah dapat makanan.

Boleh tingkatkan lagi bagian dapur dan servis," timpal pelanggan lain.

"Kami makan siang di sini hari ini.

Kami menunggu hampir 2 jam hingga makanan tiba.

Staf harus melayani pelanggan sesuai pesanan.

Beberapa pelanggan pergi karena sudah menunggu terlalu lama.

Perlu meningkatkan waktu pelayanan. Untung saja makanannya oke," ujar yang lain.

Di sisi lain, tak semua pelanggan mengeluh.

Ada juga pelanggan yang memuji makanan yang dihidangkan di restoran sang ustazah.

(TribunTrends/Ninda/Hanna)

Halaman 4/4
Tags:
pedagangRamadanbaju
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved