Breaking News:

Berita Viral

10 Tahun Tak Ibadah, Bisnis Pasangan Ini Jaya, Ambruk saat Ramadan, Taubat Langsung Dapat Gantinya

Fokus berdagang hingga bisnis sukses, pasangan ini malah tak ibadah selama 10 tahun, tiba-tiba merugi saat Ramadan, setelah taubat dapat gantinya.

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
mStar
Fokus berdagang hingga bisnis sukses, pasangan ini malah tak ibadah selama 10 tahun, tiba-tiba merugi saat Ramadan, setelah taubat dapat gantinya. 

TRIBUNTRENDS.COM - Bulan Ramadan sangat dinantikan oleh para pedagang untuk mencari rezeki dan pendapatan tambahan di bazar.

Biasanya mereka bisa meraup untung lebih di bulan Ramadan.

Namun hal berbeda justru dialami oleh suami istri ini yang mendapatkan ujian di bulan Ramadan.

Kisah ini dibagikan oleh pengusaha bernama Muhammad Abu Hurairah Roslan yang sudah 10 tahun berpengalaman dalam berdagang.

Abu Hurairah menceritakan teman pedagangnya yang mendapatkan ujian tersebut.

Baca juga: Sosok Reza Nangin, Artis Bangkrut hingga Nyaris Akhiri Hidup, Kini Rela Kerja Dibayar Rp300 Ribu

"Mereka (temannya) ini pedagang Ramadan. Maksudnya, saat bulan Ramadan, mereka memang memfokuskan diri untuk berdagang. Hidup dan mati mereka pertaruhkan di bulan Ramadan," tulis Abu Hurairah mengawali ceritanya.

"Setiap kali Ramadan datang, di kepala mereka hanya ada uang dan uang. Puasa, tarawih, dan ibadah lainnya tidak mereka lakukan," lanjutnya melalui akun Facebook miliknya.

Pria yang akrab disapa Ustaz Abu ini menuturkan bahwa untung temannya ini tidak seberapa di tahun lalu.

Oleh karena itu, pasangan suami istri tersebut tidak putus asa dan mencobanya lagi di tahun ini.

"Tahun-tahun sebelumnya memang padu. Jualan bukan lagi puluhan ribu, tapi ada sampai setengah juta. Perancangan, stok, dan semuanya mereka all out di tahun ini, ingin untung lebih banyak lagi," kata Ustaz Abu, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Sabtu (23/3/2024).

Namun di awal bulan Ramadan, masalah datang satu per satu menghampiri pasangan suami istri yang menjual baju muslim anak-anak dan dewasa ini.

Menurut pengakuan Ustaz Abu, masalah berawal ketika supplier tidak bisa menyiapkan stok, kesalahan barang yang diterima pelanggan, hingga kualitas barang yang tidak sempurna.

"Semakin hari, dagangan mereka makin parah. Tiba-tiba PKP (Perintah Kawalan Pergerakan) pula. Stok mereka lebih namun tak laku," tuturnya.

Baca juga: Nasib Aktor Salah Ambil Investasi, Dulu Miliarder Kini Bangkrut, di Usia Senja Hidupnya Sengsara

Tak pernah ibadah, pedagang baju malah merugi di bulan Ramadan
Tak pernah ibadah, pedagang baju malah merugi di bulan Ramadan, akhirnya taubat

Sampai akhirnya si istri menangis meratapi apa yang terjadi.

"Suatu hari, tiba-tiba si istri merasa berbeda. Rasa down datang bersama perasaan berdosa. Menangis dia sepanjang malam," kata Ustaz Abu.

Ia juga mengatakan bahwa hubungan suami istri tersebut merenggang karena hampir setiap hari bertengkar.

Sampai akhirnya suami istri ini terketuk hatinya untuk berubah dan melakukan ibadah sepanjang Ramadan.

Selama 10 tahun berdagang, ini pertama kali mereka berdua salat berjamaah dan membaca Al-Quran.

"Basah setiap lembar surat dengan air mata mereka. Istri ini cerita, suami dia sampai menutup Al-Quran dan meraung karena merasa berdosa. Ini juga pertama kali mereka sahur dan salat subuh bersama," imbuhnya.

Untuk menebus dosa, pasangan ini juga melakukan berbagai kegiatan amal.

"Mereka merasakan indahnya Ramadan saat itu. Mereka beribadah sebanyak-banyaknya untuk menebus dosa. Pergi ke rumah anak yatim untuk berbuka dan makan bersama," kata Ustaz Abu.

Sampai pada suatu hari, si suami ini menerima telepon dari sebuah yayasan.

Yayasan tersebut memerlukan 500 lembar baju anak-anak dan 250 baju muslimah untuk ibu-ibu tunggal.

"Si suami terduduk saat itu. Si istri peluk suami dan keduanya menangis. Mereka berkata 'Kami malu dengan Allah. Kami buat ibadah satu hari, Allah balas dengan seperti ini," kata Ustaz Abu.

Menurut Ustaz Abu, kasih sayang Allah ada dalam setiap penderitaan dan kesakitan.

"Tuhan ambil sekejap dunia mereka Tuhan kembalikan semula dengan penuh kasih sayang hingga hamba-Nya merasakan kasih Tuhan. Allah sedang memanggil hati kita. Allah mau tahu hati kita sebenarnya. Oleh karena itu, Allah tarik dunia ini untuk sementara," papar Ustaz Abu.

"Wahai Allah, hati kami di Ramadan ini, Kau rasakanlah dengan kasih sayang. Jangan Kau biarkan kami dalam dosa. Terimalah ibadah kami," pungkasnya di Facebook.

Bisnis Restoran Bangkrut, Ustazah Ini Curhat Terpaksa Jual Aset Demi Bayar Tunggakan Gaji Pegawai

Pilu ustazah terkenal asal Malaysia bernama Asma Harun.

Di balik ketenaran namanya, sang ustazah tak hanya menjadi pendakwah.

Ternyata Ustazah Asma Harun pernah memiliki bisnis restoran.

Dikutip dari ohbulan.com pada Kamis (29/2/2024), restoran Asma Harun ini ada di Seremban, Negeri Sembilan.

Sayangnya bisnis Ustazah Asma Harun tak berjalan lancar.

Lewat video TikTok, sang ustazah mengungkap kepiluan hatinya.

Baca juga: PILU Ustazah Dirudapaksa Pemilik Ponpes saat Antar Paket Obat Kuat, Ternyata Mantan Pacar: Trauma

Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran
Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran (ohbulan.com)

Bak rugi bandar, Ustazah Asma rugi sebanyak Rp98,7 juta per bulan.

"Keuntungan yang diterima tidak cukup untuk membayar gaji staf," ujar Ustazah Asma.

"Setiap bulan kami rugi Rp98,7 juta.

Contohnya, setelah sebulan bisnis berjalan, akuntan memberitahukan hanya ada Rp6,5 juta saja di rekening.

Saya lantas bertanya, 'habis itu mau bayar gaji pekerja berapa?'.

Akuntan pun memberitahukan bayar gaji pekerja saja Rp98,7 juta.

Bayar sewa nanti bisa cari cara lain," papar sang ustazah.

Baca juga: Viral di Medsos, Sosok Ning Umi Laila Ustazah Muda Masih 22 Tahun, Keturunan Kyai Ternama

Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran
Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran (ohbulan.com)

Karena kondisi ini, Ustazah Asma pun mengambil keputusan berat.

Ia akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan uang tabungan.

Tak hanya itu, sang ustazah juga menjual koleksi perhiasan dan aset untuk menutup kerugian..

"Kami pakai segala cara, kami juga pinjam uang.

Kami keluarkan simpanan yang ada, kami cairkan aset apa yang ada, semua kami jual," ujarnya miris.

"Koleksi emas dijual, simpanan kami keluarkan.

Sampai bulan ini kami sudah tidak punya apa-apa lagi.

Ini bulan terakhir karena sepertinya jualan masih tak banyak berubah," ujarnya.

Lebih lanjut, sang pendakwah enggan menaikkan harga makanan meski bahan baku mulai mahal.

Ustazah Asma khawatir pelanggan akan merasa terbebani.

Baca juga: Artis Ini Dulu Terkenal Galak di Sinetron, Kini Jadi Ustazah dan Jualan Cendol, Doain Istiqomah Ya

Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran
Ustazah merugi puluhan juta tiap bulan, jual aset demi bayar gaji karyawan restoran (ohbulan.com)

"Kita mau naikkan harga makanan tapi tak tega.

Padahal biaya operasional apalagi ada menu makanan laut sangatlah tinggi.

Harga barang sebenarnya sangat mahal sekarang, semuanya mahal," papar Ustazah Asma.

Kini Ustazah Asma pun tengah mencari pemilik baru yang ingin mengambil alih bisnisnya.

Selain karena kondisi tersebut di atas, sang pendakwah juga tengah sibuk dengan jadwal lainnya.

Lebih lanjut, di Google Review, orang-orang menilai restoran Momen Kafe milik Ustazah Asma dengan nilai 3,4.

Beberapa pelanggan protes dengan ketidaknyamannya.

"Beli laksa jam 5.30 sore. Bungkus bawa pulang.

Laksanya enak tapi kuahnya sedikit. Bahkan mienya pun tidak tenggelam.

Pelayanan toko bagus, suasana toko bagus. Harap tingkatkan layanan pelanggan," ujar seorang netizen.

"Saya kaget harus makan dalam keadaan tidak nyaman (sakit mata, hidung dan tenggorokan) karena asap abu-abu dari dapur membubung ke ruang makan.

Situasi ini perlu diperbaiki sesegera mungkin agar tidak ada pelanggan yang mengalami pengalaman yang sama," ujar yang lain.

"Kami yang datang duluan harus menunggu makanan siap hampir 2 jam.

Akhirnya kami batalkan karena tak sanggup menunggu.

Yang baru sampai, tak sampai 20 menit sudah dapat makanan.

Boleh tingkatkan lagi bagian dapur dan servis," timpal pelanggan lain.

"Kami makan siang di sini hari ini.

Kami menunggu hampir 2 jam hingga makanan tiba.

Staf harus melayani pelanggan sesuai pesanan.

Beberapa pelanggan pergi karena sudah menunggu terlalu lama.

Perlu meningkatkan waktu pelayanan. Untung saja makanannya oke," ujar yang lain.

Di sisi lain, tak semua pelanggan mengeluh.

Ada juga pelanggan yang memuji makanan yang dihidangkan di restoran sang ustazah.

(TribunTrends/Ninda/Hanna)

Tags:
pedagangRamadanbaju
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved