Breaking News:

Berita Viral

Jadi Anggota KPPS, Mahasiswa di Pati Derita Gangguan Jiwa, Seminggu Dirawat di RS, 'Banyak Tugas'

Mahasiswa di Pati yang juga nyambi menjadi petugas KPPS berinisial MAH mengalami gangguan jiwa harus dirawat di RS, sering marah-marah

TRIBUNJABAR.ID/DIAN HERDIANSYAH/ist
Mahasiswa di Pati yang juga nyambi menjadi petugas KPPS berinisial MAH mengalami gangguan jiwa harus dirawat di RS, sering marah-marah dan menyalahkan dirinya sendiri. 

“Hal ini demi mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan, misalnya pasien membenturkan kepalanya ke tembok,” jelas dia.

Dokter penanggung jawab pasien, akhirnya merekomendasikan kepada keluarga pasien agar MAH dirujuk ke rumah sakit jiwa di Semarang.

Hal ini agar MAH bisa mendapatkan pelayanan terapi lebih lanjut, misalnya Electroconvulsive Therapy (ECT).

Sebagaimana diberitakan TribunJateng.com sebelumnya, RSUD RAA Soewondo Kabupaten Pati menyiapkan ruang perawatan untuk mengantisipasi adanya calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal dan butuh perawatan secara kejiwaan.

Hal itu disampaikan Plt Direktur RSUD RAA Soewondo Pati Hartotok saat ditemui TribunJateng.com di ruang kerjanya, Selasa (28/11/2023) lalu.

Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi (Huffington Post)

Secara keseluruhan, ada 33 tempat tidur atau bed yang disediakan RSUD untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan jiwa.

"Kami punya 16 tempat tidur di Ruang Sakura.

Kalau kurang, kami juga masih ada 17 tempat tidur di ruang isolasi," papar dia.

Hartotok menegaskan, Ruang Sakura memang selama ini diperuntukkan khusus bagi pasien dengan gangguan kejiwaan.

Ruangan ini punya standar keamanan khusus yang terjaga.

"Tapi mudah-mudahan tidak terjadi di Pati, tidak ada (caleg) yang sampai perlu perawatan," ucap dia.

Namun demikian, jika nantinya ada caleg yang butuh perawatan, psikiater dan psikolog di RSUD RAA Soewondo Pati siap membantu.

Di RSUD Soewondo, kata Hartotok, ada dua psikiater dan satu psikolog yang siap melayani pasien.

Anggota KPPS di Garut Depresi Hingga Dirawat di RSJ, Dapat Tekanan dari Pemantau saat Hitung Suara

Sementara itu di tempat lain, seorang anggota KPPS di Garut depresi usai perhitungan suara saat Pemilu 2024. Terungkap kronologinya.

Anggota KPPS berjenis kelamin laki-laki tersebut kini sudah dirawat di Rumah Sakit Jiwa.

Disebut anggota KPPS tersebut depresi usai mendapat tekanan dari pemantau saat proses perhitungan suara.

Baca juga: Kisah 9 Caleg Depresi Usai Gagal di Pemilu, Harta Habis untuk Kampanye, Ditinggal Pergi Anak & Istri

Ilustrasi seseorang alami depresi
Ilustrasi seseorang alami depresi (Ist)

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut Dian Hasanudin.

Ia menyebut, anggota KPPS itu mengalami depresi setelah hari pencoblosan.

"Informasinya yang bersangkutan ini dia mendapat tekanan dari pemantau, dapat tekanan kemudian jadi (kambuh)," ujarnya pada awak media, Senin (26/2/2027).

Pihaknya mendapat informasi adanya petugas KPPS yang mengalami depresi tiga hari telah pencoblosan.

Saat ini petugas tersebut sudah mendapat perawatan intensif di rumah sakit jiwa yang ada di Bandung.

"Sebelumnya sempat dibawa ke Puskesmas kemudian sekarang sedang dapat perawatan di rumah sakit jiwa Bandung," ungkapnya.

Dian menuturkan, segala bentuk biaya perawatan terhadap anggota KPPS itu ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Pihaknya berharap yang bersangkutan bisa segera pulih dan kembali berkumpul dengan keluarga di Garut.

"Kita pantau terus perkembangannya dan semoga segera pulih dan sehat kembali," ucapnya.

Artikel ini diolah dari TribunJatim.com, TribunJateng.com dan TribunJabar.id

Tags:
berita viral hari inimahasiswagangguan jiwa
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved