Breaking News:

Berita Viral

Viral Gerakan Stop 'Tot Tot Wuk Wuk', Imbas Warga Emosi, Begini Aturan Penggunaan Strobo Menurut UU

Keluhan ini muncul seiring ramainya gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di media sosial, yang mengecam penggunaan strobo dan sirene di jalan raya.

Editor: Sinta Manila
ist
Keluhan ini muncul seiring ramainya gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di media sosial, yang mengecam penggunaan strobo dan sirene di jalan raya. 

TRIBUNTRENDS.COM - Di media sosial warganet ramai mendebatkan sirine pengawalan jalan baik yang berpelat merah maupun hitam.

Mereka menggunakan strobo dengan membuka jalan menggunakan suara klakson Tot tot Wuk Wuk.

Kini orang-orang banyak menyuarakan keresahan dan kekesalan mereka atas aksi tersebut.

Baca juga: Tampang Dokter Palsu di Bantul, Tipu Pasien Cuan Setengah Miliar, Lulusan SMA Belajar dari Internet

Sirine
Sirine (ist)

Warga menilai fasilitas tersebut kerap dipakai untuk urusan pribadi, bukan kondisi darurat ataupun kepentingan negara.

Keluhan ini muncul seiring ramainya gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” di media sosial, yang mengecam penggunaan strobo dan sirene di jalan raya.

Dwi (40), karyawan swasta, mengaku kerap menjumpai kendaraan pejabat menggunakan sirene saat dirinya bepergian dengan taksi maupun transportasi daring.

“Kalau di luar negeri, itu cuma untuk presiden atau wakilnya. Di sini, kayak tiap hari ada aja. Annoying (mengganggu) banget, apalagi bunyinya dari jauh sudah bikin emosi,” kata Dwi kepada Kompas.com, Minggu (21/9/2025).

Ia menilai sirene seharusnya hanya digunakan oleh pemimpin negara atau tamu kenegaraan, bukan untuk setiap aktivitas pejabat.

“Kadang mikir, ini darurat apa enggak sih? Kalau memang buru-buru ke kantor oke lah, tapi kita juga pekerja, sama-sama butuh cepat,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Tami (39), karyawan swasta lainnya. Ia menyayangkan ketika sirene dipakai untuk keperluan yang dianggap tidak mendesak.

“Pernah dengar kabar, ternyata dipakai buat ke padel. Masa iya buat olahraga perlu pengawalan begitu?” kata Tami.

Menurutnya, fasilitas negara yang dibiayai rakyat seharusnya dipakai bijak.

“Kalau ada event kenegaraan besar, seperti KTT, mungkin bisa dimaklumi. Tapi kalau hanya meeting harian atau olahraga, jangan lah. Itu cuma bikin macet tambah semrawut,” tegasnya.

Kecurigaan warga semakin besar ketika muncul layanan atau pengawalan berbayar.

Dwi menilai praktik itu membuka celah penggunaan sirene untuk kepentingan pribadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viralStop Tot Tot Wuk Wuk
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved