Breaking News:

Berita Viral

Jadi Anggota KPPS, Mahasiswa di Pati Derita Gangguan Jiwa, Seminggu Dirawat di RS, 'Banyak Tugas'

Mahasiswa di Pati yang juga nyambi menjadi petugas KPPS berinisial MAH mengalami gangguan jiwa harus dirawat di RS, sering marah-marah

TRIBUNJABAR.ID/DIAN HERDIANSYAH/ist
Mahasiswa di Pati yang juga nyambi menjadi petugas KPPS berinisial MAH mengalami gangguan jiwa harus dirawat di RS, sering marah-marah dan menyalahkan dirinya sendiri. 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang mahasiswa di Pati menderita gangguan jiwa setelah ikut menjadi anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan kejiwaan selama seminggu.

Mahasiswa tersebut juga sering marah-marah dan kini mulai terungkap pemicunya.

Baca juga: Kondisi Pilu KPPS di Pati, Stres Usai Pemilu, Sering Ngamuk, Disuntik Penenang, Kini Dirujuk ke RSJ

Adapun mahasiswa tersebut diketahui berinisial MAH.

Gelaran pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di tingkat TPS memang sudah rampung sekitar dua pekan lalu.

Namun dampaknya masih dirasakan MAH, mahasiswa nyambi jadi anggota KPPS di Kabupaten Pati.

MAH mengalami gangguan kejiwaan dan harus mendapat penanganan medis usai pelaksanaan pemungutan suara 14 Februari 2024 lalu.

Pria asal wilayah Pati bagian utara itu bahkan sempat dirawat di Ruang Sakura RSUD RAA Soewondo.

Untuk diketahui, Ruang Sakura merupakan tempat perawatan khusus pasien gangguan jiwa.

Berdasarkan data rawat inap UPT RSUD RAA Soewondo Pati, MAH dirawat sejak 23 hingga 29 Februari 2024.

Baca juga: Anggota KPPS di Garut Depresi Hingga Dirawat di RSJ, Dapat Tekanan dari Pemantau saat Hitung Suara

Plt Direktur UPT RSUD RAA Soewondo Pati, Hartotok, melalui Kepala Ruang Sakura Sudarwati mengungkapkan, MAH sempat dirawat di Ruang Sakura selama enam hari sebelum dirujuk ke Semarang.

MAH mengalami gangguan jiwa diperkirakan akibat banyaknya tugas yang dia emban.

Mulai dari tugas kuliah hingga yang berkaitan dengan aktivitasnya sebagai KPPS pada Pemilu 2024.

“Yang bersangkutan banyak tugas yang diemban. Tugas kuliah yang bebarengan dengan tugas Sirekap (jadi pemicu pasien) kurang percaya diri dan menyalahkan diri sendiri,” jelas Sudarwati dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024), dikutip dari Tribun Jateng.

Ilustrasi berita mahasiswa gangguan jiwa usai nyambi jadi petugas KPPS.
Ilustrasi berita mahasiswa gangguan jiwa usai nyambi jadi petugas KPPS. (Tribun Jateng dan Tribun Jabar)

Dia menyebut, selain tidak percaya diri, pasien juga menunjukkan kondisi temperamental.

MAH sering marah-marah, bahkan sampai menyalahkan dan membahayakan diri sendiri.

Pasien yang merupakan anggota KPPS itu telah dirawat sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit.

Antara lain pemberian injeksi, kemudian ditenangkan dengan dilakukan prosedur restrain.

“Hal ini demi mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan, misalnya pasien membenturkan kepalanya ke tembok,” jelas dia.

Dokter penanggung jawab pasien, akhirnya merekomendasikan kepada keluarga pasien agar MAH dirujuk ke rumah sakit jiwa di Semarang.

Hal ini agar MAH bisa mendapatkan pelayanan terapi lebih lanjut, misalnya Electroconvulsive Therapy (ECT).

Sebelumnya diberitakan, RSUD RAA Soewondo Kabupaten Pati menyiapkan ruang perawatan untuk mengantisipasi adanya calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal dan butuh perawatan secara kejiwaan.

Hal itu disampaikan Plt Direktur RSUD RAA Soewondo Pati Hartotok saat ditemui Tribun Jateng (grup Tribun Jatim Network) di ruang kerjanya, Selasa (28/11/2023) lalu.

Secara keseluruhan, ada 33 tempat tidur atau bed yang disediakan RSUD untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan jiwa.

"Kami punya 16 tempat tidur di Ruang Sakura. Kalau kurang, kami juga masih ada 17 tempat tidur di ruang isolasi," papar dia.

Hartotok menegaskan, Ruang Sakura memang selama ini diperuntukkan khusus bagi pasien dengan gangguan kejiwaan. 

Ruangan ini punya standar keamanan khusus yang terjaga.

"Tapi mudah-mudahan tidak terjadi di Pati, tidak ada (caleg) yang sampai perlu perawatan," ucap dia.

Namun demikian, jika nantinya ada caleg yang butuh perawatan, psikiater dan psikolog di RSUD RAA Soewondo Pati siap membantu.

Di RSUD Soewondo, kata Hartotok, ada dua psikiater dan satu psikolog yang siap melayani pasien.

Kondisi Pilu KPPS di Pati, Stres Usai Pemilu, Sering Ngamuk, Disuntik Penenang, Kini Dirujuk ke RSJ

Nasib anggota KPPS di Pati, Jawa Tengah yang alami gangguan jiwa usai Pemilu 2024 kondisinya makin memperihatinkan.

Bagaimana tidak, petugas KPPS berinisial MAH ini menjadi sering marah-marah dan menyalahkan dirinya sendiri.

MAH juga sampai bertindak nekat hingga membahayakan nyawanya.

Baca juga: Kisah 9 Caleg Depresi Usai Gagal di Pemilu, Harta Habis untuk Kampanye, Ditinggal Pergi Anak & Istri

Seorang anggota KPPS di Pati depresi usai Pemilu 2024
Seorang anggota KPPS di Pati depresi usai Pemilu 2024 (TRIBUNJABAR.ID/DIAN HERDIANSYAH/ist)

Akibatnya kini petugas KPPS tersebut bakal dirujuk ke RSJ Semarang.

Untuk saat ini diketahui, MAH masih dirawat di Ruang Sakura RSUD RAA Soewondo.

Untuk diketahui, Ruang Sakura merupakan tempat perawatan khusus pasien gangguan jiwa.

Berdasarkan data rawat inap UPT RSUD RAA Soewondo Pati, MAH dirawat sejak 23 hingga 29 Februari 2024.

Plt Direktur UPT RSUD RAA Soewondo Pati, Hartotok, melalui Kepala Ruang Sakura Sudarwati mengungkapkan, MAH sempat dirawat di Ruang Sakura selama enam hari sebelum dirujuk ke Semarang.

MAH mengalami gangguan jiwa diperkirakan akibat banyaknya tugas yang dia emban, mulai dari tugas kuliah hingga tugas sebagai anggota KPPS.

“Yang bersangkutan banyak tugas yang diemban.

Tugas kuliah yang bebarengan dengan tugas Sirekap (jadi pemicu pasien) kurang percaya diri dan menyalahkan diri sendiri,” jelas Sudarwati dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).

Dia menyebut, selain tidak percaya diri, pasien juga menunjukkan kondisi temperamental, sering marah-marah, bahkan sampai menyalahkan dan membahayakan diri sendiri.

Pasien yang merupakan anggota KPPS itu telah dirawat sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit.

Baca juga: Tolak Hak Angket, Puluhan KPPS di Lamongan Demo: yang Mengajukan Tak Menghargai Kerja Keras Kami!

Antara lain pemberian injeksi, kemudian ditenangkan dengan dilakukan prosedur restrain.

“Hal ini demi mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan, misalnya pasien membenturkan kepalanya ke tembok,” jelas dia.

Dokter penanggung jawab pasien, akhirnya merekomendasikan kepada keluarga pasien agar MAH dirujuk ke rumah sakit jiwa di Semarang.

Hal ini agar MAH bisa mendapatkan pelayanan terapi lebih lanjut, misalnya Electroconvulsive Therapy (ECT).

Sebagaimana diberitakan TribunJateng.com sebelumnya, RSUD RAA Soewondo Kabupaten Pati menyiapkan ruang perawatan untuk mengantisipasi adanya calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal dan butuh perawatan secara kejiwaan.

Hal itu disampaikan Plt Direktur RSUD RAA Soewondo Pati Hartotok saat ditemui TribunJateng.com di ruang kerjanya, Selasa (28/11/2023) lalu.

Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi (Huffington Post)

Secara keseluruhan, ada 33 tempat tidur atau bed yang disediakan RSUD untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan jiwa.

"Kami punya 16 tempat tidur di Ruang Sakura.

Kalau kurang, kami juga masih ada 17 tempat tidur di ruang isolasi," papar dia.

Hartotok menegaskan, Ruang Sakura memang selama ini diperuntukkan khusus bagi pasien dengan gangguan kejiwaan.

Ruangan ini punya standar keamanan khusus yang terjaga.

"Tapi mudah-mudahan tidak terjadi di Pati, tidak ada (caleg) yang sampai perlu perawatan," ucap dia.

Namun demikian, jika nantinya ada caleg yang butuh perawatan, psikiater dan psikolog di RSUD RAA Soewondo Pati siap membantu.

Di RSUD Soewondo, kata Hartotok, ada dua psikiater dan satu psikolog yang siap melayani pasien.

Anggota KPPS di Garut Depresi Hingga Dirawat di RSJ, Dapat Tekanan dari Pemantau saat Hitung Suara

Sementara itu di tempat lain, seorang anggota KPPS di Garut depresi usai perhitungan suara saat Pemilu 2024. Terungkap kronologinya.

Anggota KPPS berjenis kelamin laki-laki tersebut kini sudah dirawat di Rumah Sakit Jiwa.

Disebut anggota KPPS tersebut depresi usai mendapat tekanan dari pemantau saat proses perhitungan suara.

Baca juga: Kisah 9 Caleg Depresi Usai Gagal di Pemilu, Harta Habis untuk Kampanye, Ditinggal Pergi Anak & Istri

Ilustrasi seseorang alami depresi
Ilustrasi seseorang alami depresi (Ist)

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut Dian Hasanudin.

Ia menyebut, anggota KPPS itu mengalami depresi setelah hari pencoblosan.

"Informasinya yang bersangkutan ini dia mendapat tekanan dari pemantau, dapat tekanan kemudian jadi (kambuh)," ujarnya pada awak media, Senin (26/2/2027).

Pihaknya mendapat informasi adanya petugas KPPS yang mengalami depresi tiga hari telah pencoblosan.

Saat ini petugas tersebut sudah mendapat perawatan intensif di rumah sakit jiwa yang ada di Bandung.

"Sebelumnya sempat dibawa ke Puskesmas kemudian sekarang sedang dapat perawatan di rumah sakit jiwa Bandung," ungkapnya.

Dian menuturkan, segala bentuk biaya perawatan terhadap anggota KPPS itu ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Pihaknya berharap yang bersangkutan bisa segera pulih dan kembali berkumpul dengan keluarga di Garut.

"Kita pantau terus perkembangannya dan semoga segera pulih dan sehat kembali," ucapnya.

Artikel ini diolah dari TribunJatim.com, TribunJateng.com dan TribunJabar.id

Tags:
berita viral hari inimahasiswagangguan jiwa
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved