Berita Viral
Pakai Gaun Bertuliskan Kaligrafi Arab, Wanita Pakistan Ini Hampir Dimassa, Disebut Menistakan Agama
Sekelompok orang yang marah di Pakistan menuduh seorang perempuan, yang mengenakan gaun berhiaskan kaligrafi Arab, telah melakukan penistaan agama
Editor: Nafis Abdulhakim
"Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang tertulis di gaun yang dia kenakan," katanya.
"Prestasi terbesarnya adalah mencoba mengeluarkan perempuan itu dari daerah tersebut untuk memastikan bahwa dia aman."
Shehrbano menambahkan bahwa dia harus "bernegosiasi" dengan massa.
"Kami mengatakan kepada mereka bahwa kami akan membawa perempuan itu bersama kami.
"Apa yang dilakukannya akan diperhitungkan dan kami akan meminta pertanggungjawabannya atas kejahatan apa pun yang dilakukannya, sesuai hukum negara."
Rekaman video kemudian memperlihatkan Shehrbano merangkul perempuan yang kemudian mengenakan jubah hitam dan jilbab, lalu menerobos kerumunan.
Polisi lainnya membentuk rantai dengan tangan mereka untuk memberikan jalan ketika orang-orang itu berusaha mendorong mereka.
Baca juga: Diduga Lakukan Penistaan Agama, Komika Lampung Aulia Rakhman Jadi Tersangka, Ini Kronologinya
Shehrbano mengatakan para pendukung fanatik Partai Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) termasuk di antara mereka yang ikut dalam kerumunan tersebut.
Perempuan tersebut dibawa ke kantor polisi, dan beberapa ulama membenarkan bahwa tulisan di gaunnya adalah kaligrafi Arab, bukan ayat Al Quran.
Polisi kemudian meminta para ulama tersebut untuk merekam video yang menyatakan temuan mereka dan bahwa perempuan tersebut tidak bersalah. Perempuan itu kemudian memberikan permintaan maaf kepada publik.
"Saya tidak punya niat seperti itu, itu terjadi karena kesalahan. Tetap saja saya minta maaf atas semua yang terjadi, dan saya pastikan hal itu tidak akan terjadi lagi," katanya seraya menambahkan bahwa dia adalah seorang Muslim yang taat dan tidak akan pernah melakukan penodaan agama.
Pihak berwenang mengatakan dia berada di Lahore untuk berbelanja, dan sejak saat itu dia telah meninggalkan kota tersebut.
Tahir Mahmood Ashrafi, mantan penasihat perdana menteri urusan agama mengatakan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa laki-laki di antara kerumunan itulah, dan bukan sang perempuan yang mengenakan daun bertuliskan "halwa", yang seharusnya meminta maaf.
Atas tindakannya yang berani itu, Shehrbano mendapat pujian.
"Seandainya saya tidak berteriak dan tidak meyakinkan kerumunan orang itu bahwa kami akan melakukan sesuatu, hal itu akan menjadi lebih buruk… Syukurlah," katanya. Dia mendapat pujian luas, dan Kepala polisi Punjab menyerukan agar dia menerima penghargaan atas keberaniannya.
Sumber: Kompas.com
Sakit Hati Ditinggal Suami, Wanita di Lubuklinggau Bakar Rumahnya yang Ternyata Sudah Dibeli Orang |
![]() |
---|
Viral Sosok Siswa Pamerkan Porsi Semangka 'Setipis Tisu' di MBG, Langsung Banjir Komentar |
![]() |
---|
Dari Antar Pesanan ke Maut: Kronologi Ojol Terlindas Rantis, Roda Besi Brimob Hentikan Napas Affan |
![]() |
---|
Roda Besi Brimob Renggut Nyawa Ojol, Teriakan Berubah Tangisan, Kapolri Tunduk Meminta Maaf |
![]() |
---|
Malam Mencekam di Jakarta, Ojol Terlindas Rantis Brimob saat Demo, Video Amatir Viral di Medsos |
![]() |
---|