Berita Kriminal
Kejamnya JND Bunuh Satu Keluarga di Babulu, Tak Hanya Asmara Terhalang Restu, Kronologi Terungkap
Pilu satu keluarga di Babulu dihabisi oleh mantan pacar sang anak. Asmara terhalang restu dan ada motif sepele lainnya.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - Terungkap kronologi dan motif pemnunuhan satu keluarga di Babulu, Kalimantan Timur.
Pelaku JND yang masih di bawah umur tak hanya gelap mata karena asmara kandas terhalang restu orangtua, namun ada motif sepele lain.
Dengan teganya, JND mengakhiri hidup satu keluarga yang merupakan tetangganya ini.
Motif pembunuhan satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, masih terus didalami oleh pihak Polres PPU.
Tersangka yakni JND, menghabisi nyawa lima korbannya yang merupakan satu keluarga, menggunakan parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter.
Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.
Keluarga tersangka dan korban memang sudah ada konflik sepele sebelumnya.
Baca juga: Utang Rp2 Juta Berujung Maut, Pengembala Bebek Bunuh Pegawai Bank, Emosi Disuruh Lunasi Utang
Baik permasalahan ayam ataupun karena korban meminjam helm dan tiga hari tidak dikembalikan.
Ada pula keterangan dari keluarga bahwa salah satu korban yakni Rj yang merupakan anak pertama, pernah menjalin hubungan asmara dengan tersangka.
Namun mereka tidak direstui oleh orangtua yang juga korban, karena alasan Rj sudah memiliki pasangan lain.
Puncak kekesalan tersangka diduga tepat tadi malam sekitar pukul 01.30 Wita.
Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.
Tersangka sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.
“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).
Saat tersangka berada di rumah korban, ia mematikan meteran listrik sebelum masuk ke dalam rumah.
Pada saat itu hanya ada Ibu berinisial SW, anak pertama RJ, anak kedua VD, dan anak terakhir yang masih berusia 3 tahun yakni SAD, di dalam rumah.
Baca juga: NGERI OB di Cirebon di Tangkap, Ngamuk di Kantor Koperasi, Serang 4 Orang Percobaan Pembunuhan

Sementara korban lainnya yakni ayah, WL sedang berada di rumah orangtuanya.
Belum sempat melakukan pembunuhan, WL kembali ke rumahnya dan saat memasuki ruang tamu ia langsung ditebas parang oleh tersangka.
Saat itu sang ibu SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya ke ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.
“Luka korban rata-rata di kepala,” sambung Kapolres AKBP Supriyanto.
Menyetubuhi Ibu dan Anak Pertama
Tak berakhir disitu, setelah semua korban dipastikan meninggal dunia, tersangka lalu menyetubuhi ibu yakni SW dan anak pertamanya yakni RJ.
Korban perempuan ini memang saat ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan pakaian.
Tersangka juga tidak langsung pergi setelah itu, tetapi ia juga sempat mengambil tiga unit handphone milik korban, dan uang tunai sebesar Rp300 ribu.
“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa setelah itu ditinggalkan,” sambungnya.
Tak Ada Ekspresi Bersalah
Usai melakukan pembunuhan, tersangka pulang lagi ke rumahnya, sempat berganti baju, lalu mengajak kakaknya untuk melaporkan ke Ketua RT 18, tentang kejadian pembunuhan.
Tersangka beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi itu.
Pihak RT pun langsung melapor ke pihak kepolisian.
Awalnya, status tersangka yakni saksi dan dibawa ke Polres Penajam Paser Utara untuk dimintai keterangan.
Namun penyelidikan dan olah TKP juga terus dilakukan.
Seiring keluarnya hasil olah TKP dan keterangan yang diberikan olehnya tidak masuk akal, maka ditetapkan bahwa ia adalah tersangka tunggal kasus ini.
“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” terangya.
Kapolres menjelaskan bahwa tersangka juga akan diperiksa kejiwaannya dan mendalami motifnya melakukan pembunuhan berencana ini.
Tersangka diketahui masih dibawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.
Ia dikenakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP juncto pasal 60 ayat 3 juncto pasal 76 huruf c Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman mati atau sekurang-kurangnya penjara seumur hidup.

Kelima Korban Dimakamkan Usai Visum
Hingga sore hari, proses visum masih dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung Penajam Paser Utara.
Keluarga korban berdatang satu persatu sejak pagi hari. Kelima korban memang langsung dibawa ke kamar jenazah rumah sakit, beberapa jam setelah kejadian, yakni sekitar pukul 4.30 wita.
Raut wajah keluarga korban pun tak menyembunyikan kesedihan juga amarah. Saudara dari SW juga tak kuasa menahan tangis, badannya langsung terkulai saat tiba di depan kamar jenazah.
Bahkan keluarga korban juga sempat mengatakan bahwa jika terbukti pelakunya adalah tetangga korban sendiri, maka ia tidak segan mengusir pelaku juga keluarganya dari Desa Babulu Laut.
Pemakaman kelima korban juga langsung akan dilakukan usai proses visum, dari permintaan keluarga, agar kelima jenazah langsung dimandikan dan dibungkus kain kafan di kamar jenazah tersebut.
“kami minta langsung dimandikan disini dan dikafani, keluarga di sana sudah menyiapkan pemakaman,” ucap adik Korban Putut Sunaryo.
Pelaku Masih Pelajar
Seperti apa sebenarnya sosok pelaku pembunuhan satu keluarga yang terdiri dari 5 orang di Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) perlahan-lahan mulai terungkap.
Lima korban pembunuhan di PPU terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.
Dari data Kartu Keluarga (KK) yang diperoleh Tribunkaltim.co, kelima korban tersebut terdiri dari suami, Wl kelahiran 1989 atau berusia 35 tahun.
Lalu, istri Wl, SW kelahiran 1990 atau berusia 34 tahun.
Kemudian RJS kelahiran 2009 dan VDS kelahiran 2013, keduanya berjenis kelamin perempuan.
Dan, ZAA yang masih berusia 3 tahun kelahiran 2021.
Pelaku, JND, disebut-sebut menjalin hubungan asmara dengan RJS (15), salah seorang korban.
Namun, hubungan asmara diduga tak direstui, dan hal itu jugalah yang diduga membuat JND gelap mata, hingga membunuh kekasih dan seluruh keluarganya.
Tidak hanya itu, berdasarkan penuturan sumber terpercaya di Polres PPU, dan juga informasi awal dari warga, JND juga masih tetangga langsung dari korban.
Rumah terduga pelaku berdampingan dengan rumah korban, sekaligus TKP kasus pembunuhan sadis itu
“Iya sebenarnya masih tetangga dekat,” kata Siswoyo, kakak dari Waluyo, satu dari korban kasus pembunuhan di PPU ini.
Informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU menyebutkan, pelaku mengaku sengaja mematikan listrik di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.
“Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambil membawa parang,” kata sumber terpercaya di kepolisian.
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo.
Saat itulah dengan gelap mata JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).
Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.
Sumber di RSUD PPU menyebutkan, dari hasil otopsi terhadap para korban disebutkan bahwa rata-rata korban mengalami luka serius di bagian kepala.
“Ada yang luka di kepalanya sangat parah dan nyaris terbelah. Pihak keluarga meminta semua korban langsung dimandikan dan dikafani untuk langsung dimakamkan. Sebelumnya kami juga akan menjahit luka yang diderita korban,” kata sumber di RSUD PPU.
Sempat lecehkan jasad kekasihnya
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, terhadap korban RJS ini, JND tega melakukan hal tak senonoh dengan korban yang sudah meninggal dunia.
“Pelaku sempat berbuat tak senonoh terhadap korban yang sudah tewas. Ini akan dibuktikan dengan hasil otopsi,” kata sumber dari kepolisian.
Baca juga: Cincin, Kerangka Manusia hingga Pakaian Dalam, Pembunuhan Berantai Wonogiri Punya 8 Barang Bukti Ini

Waluyo Masih Sempat Bergerak
Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat untuk keluar dari TKP.
Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.
Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang yang dibawa untuk menghabisi Waluyo.
Sosok Waluyo
Waluyo (35) salah satu satu korban pembunuhan sekeluarga di Desa Babulu Laut Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dikenal baik di lingkungan sekitar rumahnya.
Menurut salah satu keluarganya Siswoyo, Waluyo jarang bicara dan dikenal agak pendiam.
Ia beserta istrinya juga tidak pernah diketahui memiliki masalah dengan tetangganya, pun orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya.
Waluyo diketahui memiliki seorang anak gadis berusia 16 tahun.
Kata Siswoyo ia tidak diketahui apakah memiliki masalah dengan orang lain atau tidak.
"Pak Waluyo itu baik tidak pernah ada masalah," ungkapnya Selasa (6/2/2024).
Motif Asmara
Sementara ini, polisi sudah mengamankan satu orang terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Penajam.
Pelaku dikabarkan ditangkap 4 jam setelah kejadian.
Polisi dari Polres Penajam Paser Utara bergerak cepat mengusut kasus pembunuhan satu keluarga di Penajam ini.
Polisi memastikan pelaku utama dari kasus yang menghebohkan Penajam Paser Utara ini sudah berhasil diamankan dan sekarang masih diperiksa secara instensif.
“Ini terkait dengan motif asmara. Pelaku memiliki hubungan cinta dengan salah satu korban, yaitu anak tertua namun hubungan mereka kandas,” kata sumber di kepolisian.
Kabar yang beredar menyebutkan hubungan asmara antara pelaku dengan anak tertua tidak mendapatkan restu orangtua.
Informasi awal ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara (PPU) AKP Dian Kusnawan ketika dikonfrimasi membenarkan terduga pelaku sudah diamankan pagi ini di Polres PPU.
Namun, belum diketahui pasti berapa jumlah pelaku yang diamankan dalam kejadian pembunuhan ini.
"Alhamdulillah yang diduga pelaku sudah kita amankan," ungkapnya melalui pesan singkat Selasa (6/2/2024).
Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa untuk motif dan jumlah pelaku masih didalami.
(TribuKaltim.co/ Doan Pardede)
Diolah dari artikel TribunKaltim.co.
Sumber: Tribun Kaltim
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|