Tak Perlu Obat, 5 Makanan Ini Efektif Atasi Nyeri Menstruasi, Baca Doa Setelah Haid di Hari Terakhir

TRIBUNTRENDS.COM - Bagi kamu yang sering merasakan nyeri saat haid, kamu bisa mencoba cara yang lebih efektif dibanding minum obat.

wanita yang sedang menstruasi kerap minum obat pereda nyeri seperti Tylenol (acetaminophen), Advil (ibuprofen), atau Aleve (naproxen).

Ada juga yang lebih memilih meredakan nyeri haid dengan meletakkan bantal pemanas atau botol air panas di bagian perut.

Baca juga: Siklus Menstruasi Tak Teratur? Jangan Resah, Hindari 3 Makanan Ini, Lengkap Doa Setelah Haid

Selain cara-cara itu, kamu juga bisa meredakan nyeri haid dengan mengonsumsi beberapa makanan.

Berikut ini 5 makanan yang bisa jadi obat alami untuk meredakan nyeri haid.

Lengkap dengan bacaan doa setelah haid dan tata cara mandi wajib untuk membersihkan diri di hari terakhir menstruasi.

1. Jahe

Jahe bisa jadi andalan untuk meredakan nyeri saat haid.

Hal ini lantaran jahe dipercaya dapat mengurangi produksi prostaglandin penyebab nyeri.

Mengutip dari Verywell Health, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Complementary and Alternative Medicine, orang dengan kram menstruasi yang mengonsumsi suplemen jahe 250 miligram (mg) empat kali sehari memiliki tingkat pereda nyeri yang sama dengan mereka yang mengonsumsi Advil. Setiap kelompok dirawat selama tiga hari sejak awal periode mereka. 

Studi lain di BMC Complementary and Alternative Medicine melaporkan bahwa 60 orang yang diberi bubuk akar jahe selama lima hari mengalami pereda kram menstruasi yang lebih baik daripada 60 orang yang diberi plasebo ("pil gula"). 

2. Adas

Adas adalah ramuan dengan rasa seperti licorice dan kerenyahan seperti seledri. Ini mengandung senyawa yang disebut anetholeyang diyakini oleh sebagian orang dapat meredakan kejang.

Sebuah studi tahun 2013 dari Iran menemukan bahwa ekstrak adas dikombinasikan dengan ekstrak Vitex agnus kaktus bekerja sebaik obat resep yang disebut Ponstel (asam mefenamat) dalam meredakan kram menstruasi.

Sebanyak 105 perempuan dilibatkan dalam penelitian ini, setengahnya diberi ekstrak gabungan dan setengahnya diberi plasebo. Para peneliti tidak dapat mengatakan ekstrak mana yang lebih aktif.