Breaking News:

Palestina vs Israel

Pengungsi Gaza Bikin Tenda di Antara Kera & Singa Lapar, Berlindung di Kebun Binatang: Kondisi Miris

PILU kondisi pengungsi di Gaza. Nekat bikin tenda di antara kera dan singa lapar di kebun binatang. Kondisi miris.

Editor: Suli Hanna
AFP/MOHAMMED ABED
Ilustrasi - Warga Palestina beristirahat di tenda darurat mereka di sebuah kamp yang didirikan di halaman sekolah di Rafah di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

TRIBUNTRENDS.COM - Nekat dirikan tenda di antara kera dan singa lapar, pengungsi di Gaza kini berlingdung di kebun binatang.

Kondisi hewan-hewan di Gaza pun miris karena sakit dadn kekurangan makanan.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Puluhan pengungsi berlindung di kebun binatang swasta di Gaza selatan.

Di kebun binatang di Rafah yang dioperasikan oleh keluarga Gomaa, tenda plastik dipasang di dekat kandang hewan.

“Ada banyak keluarga yang benar-benar musnah."

"Sekarang seluruh keluarga kami tinggal di kebun binatang ini,” ujar Adel Gomaa, yang meninggalkan Kota Gaza di utara menuju Rafah di selatan wilayah Palestina, dilansir Al Jazeera, Selasa (2/1/2024).

“Hidup di antara hewan lebih penuh belas kasihan dibandingkan dengan apa yang kita dapatkan dari pesawat tempur di angkasa,” lanjut Gomaa.

Baca juga: Suasana Tahun Baru 2024 di Gaza, Hari Pertama Langit Pecah karena Rudal, Roket Meluncur ke Israel

Pemilik kebun binatang, Ahmed Gomaa menyampaikan, empat ekor kera telah mati dan seperlima dalam kondisi sangat lemah sehingga tidak dapat makan sendiri ketika makanan tersedia.

Ia juga mengkhawatirkan kedua anak singa miliknya.

“Kami memberi mereka makan roti kering yang direndam dalam air agar mereka tetap hidup.

Situasinya sungguh tragis," ungkapnya.

Dikutip dari The Financial Express, di kebun binatang, singa betina dan anak-anaknya berbaring lesu di kandangnya, sementara anak-anak bermain di dekatnya.

Sofian Abdeen, dokter hewan yang bekerja di kebun binatang mengatakan, hewan-hewan sekarat dan jatuh sakit setiap hari.

"Kasus kelaparan, kelemahan, anemia."

Baca juga: MOMOK Menahun, Puluhan Tentara Israel Kena Penyakit Kulit di Gaza Akibat Lalat Pasir: Menyakitkan

Ilustrasi - Warga Palestina mengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 Desember 2023. Para pengungsi memasang tenda plastik di dekat kandang hewan di sebuah kebun binatang di Gaza.
Ilustrasi - Warga Palestina mengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 Desember 2023. Para pengungsi memasang tenda plastik di dekat kandang hewan di sebuah kebun binatang di Gaza. (Mahmud HAMS / AFP)

"Masalah-masalah ini tersebar luas. Tidak ada makanan," katanya, Senin (1/1/2024).

Hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pemboman yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Banyak dari mereka kini memadati kota Rafah di bagian selatan, tempat penampungan mereka memenuhi sudut-sudut jalan dan lahan kosong.

Sebuah laporan yang didukung PBB pekan lalu memperingatkan bahwa Gaza berisiko mengalami kelaparan karena seluruh penduduknya menghadapi tingkat krisis kelaparan.

Israel menghentikan semua impor makanan, obat-obatan, listrik, dan bahan bakar ke Gaza pada awal perang.

Meskipun sekarang negara ini mengizinkan bantuan untuk memasuki daerah kantong tersebut, pemeriksaan keamanan, hambatan pengiriman, dan kesulitan untuk melewati reruntuhan zona perang telah menghambat pasokan.

Baca juga: DUKA Akhir Tahun di Gaza, Hampir 70 Persen Rumah Warga Palestina Hancur, Israel Tak Henti Bombardir

Warga Palestina memeriksa kerusakan menyusul serangan Israel di daerah Zawayda di Jalur Gaza tengah pada 30 Desember 2023
Warga Palestina memeriksa kerusakan menyusul serangan Israel di daerah Zawayda di Jalur Gaza tengah pada 30 Desember 2023 (AFP)

Banyak warga Palestina di sana mengatakan mereka tidak makan setiap hari.

Sebagai informasi, sebanyak 15 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di Deir el-Balah, Gaza tengah.

Seorang tahanan Palestina menjadi orang ketujuh yang meninggal di penjara Israel sejak 7 Oktober; Kelompok-kelompok Palestina mengecam kematian itu sebagai pembunuhan.

Amerika Serikat (AS) menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera, sementara para pejabat Israel terus menolak pembentukan negara Palestina.

Setidaknya 21.978 orang telah tewas dan 57.697 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Jumlah korban tewas yang direvisi dari serangan 7 Oktober di Israel mencapai 1.139 orang.*)

KEJAM Tentara Israel Sasar Kamp Pengungsi Gaza, Warga Tak Berdaya Dihujani Rudal, 70 Orang Tewas

PILU warga Palestina, sudah tak berdaya di kamp pengungsian tapi masih disasar tentara Israel.

Tak hanya menyerang rumah sakit, tentara Israel dikabarkan menghujani kamp pengungsian di Gaza dengan rudal.

Akibatnya puluhan orang pun tewas dan banyak juga yang mengalami cidera.

Tentara Israel terus melanjutkan serangannya di wilayah Gaza, Palestina.

Setelah beberapa pekan lalu menyerbu beberapa rumah sakit di Gaza, kini militer Israel itu menyerang kamp pengungsi.

Sejak akhir pekan lalu, tentara Israel memperluas area serangan darat ke kamp-kamp pengungsi di bagian tengah dan utara Jalur Gaza.

Pasukan Israel telah mengebom kamp-kamp pengungsi dan memaksa penduduk setempat mengungsi.

Israel pun kembali menginterupsi akses internet di Gaza seiring perluasan operasi daratnya.

Baca juga: PILU Wanita Gaza, Tiap Hari Ada 180 Lebih Kelahiran di Bawah Serangan Israel, Ibu Kasihan ke Bayinya

Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu enggan menuruti tekanan internasional dan berikrar akan meghancurkan Hamas.

Pasukan Israel dilaporkan terlibat baku tembak sengit di utara Gaza dan Khan Younis, selatan Gaza.

Meluasnya operasi militer Israel membuat pengungsi Palestina mesti mencari tempat perlindungan di area-area yang lebih sempit.

Amerika Serikat (AS) mengatakan Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer telah menemui Menteri Luar Negeri AS dan penasihat keamanan Joe Biden, Jake Sullivan, untuk membahas serangan ke Gaza.

Israel dan AS disebut membahas transisi operasi militer, meningkatkan situasi kemanusiaan, serta merencanakan pemerintahan di Gaza pasca-perang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan, pengeboman Israel di bagian tengah Gaza sejak malam Natal telah membunuh lebih dari 100 orang Palestina.

Padahal, sebelumnya Tel Aviv memerintahkan sebagian penduduk mengungsi ke lokasi tersebut.

Penduduk di bagian tengah Gaza menyebut kamp-kamp pengungsi Nuseirat, Maghazi, dan Bureij, dibombardir terus-menerus oleh Israel.

Baca juga: Bukti Inggris Bergelimang Dosa Pembantaian di Gaza, Non Stop Jual Senjata ke Israel, LSM HAM: Jahat!

Gambar yang diambil dari Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 27 Desember 2023, menunjukkan asap mengepul menyusul pemboman Israel di wilayah Palestina di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas.
Gambar yang diambil dari Israel selatan yang berbatasan dengan Jalur Gaza pada 27 Desember 2023, menunjukkan asap mengepul menyusul pemboman Israel di wilayah Palestina di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

"Pengebomannya sangat intens," kata penduduk Gaza di kamp pengungsian Bureij, Radwan Abu Sheitta kepada Associated Press.

Militer Israel kemudian memaksa penduduk pindah ke Deir Al-Balah.

PBB menyebut tempat yang menjadi sasaran operasi Israel merupakan tempat tinggal bagi hampir 90.000 penduduk dan tempat mengungsi bagi lebih dari 61.000 orang.

Dihujani Rudal

Akhir pekan lalu, Minggu (24/12/2023), sebanyak 70 warga Palestina yang berlindung di kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tewas dihujani rudal Israel.

“Israel telah melakukan serangan udara ke kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza hingga menewaskan 70 orang Palestina sementara puluhan orang yang cedera langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al-Aqsa yang ada di dekatnya,” sebut Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra dikutip Al Jazeera.

Serangan seperti ini bukan kali pertama dilakukan tentara Israel.

Pemerintah Palestina mencatat serangan udara yang terjadi di saat malam Natal ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga bulan terakhir.

“Apa yang terjadi di kamp al-Maghazi adalah pembantaian yang dilakukan di lapangan pemukiman yang padat,” kata Al-Qudra.

Sebelum serangan mematikan itu terjadi, Azzoum Seorang pengungsi asal Gaza Utara menuturkan bahwa ia dan keluarganya dipaksa militer Israel untuk mengungsi ke kamp al-Maghazi yang menjadi daerah terpadat di tengah Jalur Gaza.

“Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk bayi berusia dua minggu yang terbunuh dengan darah dingin dalam genosida ini,” tambah Azzoum.

Israel berdalih gempuran oleh militernya merupakan bentuk perlawanan terhadap Hamas, setelah menuduh kelompok militan itu menargetkan 14 tentara Israel dalam operasi perang Gaza pada Minggu (25/12/2023).

Baca juga: Baju Sandera Palestina Dilucuti Tentara Israel di Tempat Bermain, Videonya Viral, Ada Anak & Lansia

Ilustrasi. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 19.400 warga Palestina telah terbunuh akibat perang yang terjadi antara Israel dengan militan Palestina Hamas sejak 7 Oktober 2023. Dari jumlah itu, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Ilustrasi. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 19.400 warga Palestina telah terbunuh akibat perang yang terjadi antara Israel dengan militan Palestina Hamas sejak 7 Oktober 2023. Dari jumlah itu, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. (Al Jazeera)

Jumlah korban tewas

Dilansir Al Jazeera, jumlah korban tewas dalam serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu telah mencapai sedikitnya 20.674 orang per 26 Desember 2023 pukul 13.00 WIB.

Dari jumlah tersebut, 8.200 orang adalah anak-anak dan 6.200 orang adalah perempuan. Sementara korban luka mencapai sedikitnya 54.536 orang. Sebanyak 7.000 orang lebih dinyatakan hilang.

Sementara di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang juga diduduki Israel sejak 1967, korban tewas akibat serangan Israel mencapai sedikitnya 303 orang termasuk 76 anak-anak.

Sementara Israel mengeklaim sebanyak 1.139 orang tewas saat Hamas menyerang wilayahnya pada 7 Oktober lalu.*)

KEKEJAMAN Israel Berlanjut, Tenda Pengungsian Palestina Dibuldoser, Warga Gaza Tertimpa Reruntuhan

Ya Allah, serangan Israel di Palestina makin menjadi-jadi. 

Kali ini Israel menghancurkan tenda yang berada di luar rumah sakit Gaza menggunakan buldozer.

Dilansir dari Aljazeera, para dokter dan saksi lainnya menyampaikan bahwa pasukan Israel melibas tenda-tenda yang menampung warga Palestina yang terlantar di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan.

Mengenai hal ini, Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kaila, menyerukan penyelidikan atas laporan pasukan Israel membuldoser warga sipil mereka, termasuk pasien luka, di halaman RS Kamal Adwan di Gaza Utara.

Baca juga: Brutalnya Tentara Israel, RS Al-Shifa di Gaza Bak Rumah Jagal, Halaman Berubah Jadi Kuburan Darurat

Kerusakan di halaman Rumah Sakit Kamal Adwan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melintasi tenda-tenda pengungsi Palestina sebelum menarik pasukannya pada Sabtu (16/12/2023). Orang-orang terkubur hidup-hidup dan terluka setelah penyerangan tersebut.
Kerusakan di halaman Rumah Sakit Kamal Adwan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melintasi tenda-tenda pengungsi Palestina sebelum menarik pasukannya pada Sabtu (16/12/2023). Orang-orang terkubur hidup-hidup dan terluka setelah penyerangan tersebut. (X/Anas Al-Sharif)

Diketahui, rumah sakit tersebut merupakan salah satu dari 11 rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza sejak Israel melancarkan serangan militernya pada 7 Oktober 2023 lalu.

Saksi mata mengatakan kepada Al Jazeera bahwa warga sipil sengaja menjadi sasaran.

“Orang-orang dikubur hidup-hidup menggunakan buldoser. 

Siapa yang bisa melakukan itu? Semua yang melakukan kejahatan ini harus diadili dan dibawa ke pengadilan pidana internasional,” kata seorang saksi mata dikutip dari Aljazeera, Selasa, (19/12/2023).

Kerusakan di halaman Rumah Sakit Kamal Adwan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melintasi tenda-tenda pengungsi Palestina sebelum menarik pasukannya pada Sabtu (16/12/2023). Orang-orang terkubur hidup-hidup dan terluka setelah penyerangan tersebut.
Kerusakan di halaman Rumah Sakit Kamal Adwan setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melintasi tenda-tenda pengungsi Palestina sebelum menarik pasukannya pada Sabtu (16/12/2023). Orang-orang terkubur hidup-hidup dan terluka setelah penyerangan tersebut. (X/Anas Al-Sharif)

Buldoser Israel telah merusak tenda yang digunakan oleh warga Palestina yang berlindung di luar Rumah Sakit Kamal Adwan dan menghancurkannya secara brutal.

"Buldoser menghancurkan banyak fasilitas rumah sakit. 

Menghancurkan orang-orang beserta tenda-tenda mereka di halaman dan sekitar 20 orang tertimpa dan terkubur di bawah reruntuhan." ujar wartawan Al Jazeera.

“Puluhan pengungsi, sakit dan terluka dikubur hidup-hidup. 

Buldoser Israel menginjak-injak tenda para pengungsi di halaman rumah sakit dan secara brutal menghancurkan mereka,” ungkapnya di akun X.

Baca juga: KEJI Buldoser Israel Gilas Tenda Pengungsi di Gaza, Banyak Orang Terkubur Hidup-hidup, Kondisi Miris

Dikutip dari kantor berita Palestina, Wafa, mengungkapkan bahwa Menteri Kesehatan al-Kaila mendesak masyarakat internasional menyelidiki apa yang terjadi di rumah sakit tersebut dan tidak mengabaikan kejahatan perang yang terjadi di Jalur Gaza.

Selain itu, ia juga menyoroti bahwa tentara Israel menghancurkan bagian selatan rumah sakit dan terdapat 12 bayi yang masih berada di dalam inkubator rumah sakit tanpa air atau makanan.

Tak hanya itu, Israel dikabarkan juga telah menahan 90 orang dan menemukan senjata serta amunisi di dalam rumah sakit pasca penggerebekan.

Pasukan Israel menggerebek rumah sakit tersebut pada Selasa, (12/12/2023) setelah mengepung dan menembaki rumah sakit selama beberapa hari. 

Sejak RS Kamal Adwan digerebek, menurut para dokter, suasana diliputi ketakutan dan kengerian.

"Korban luka perlu dioperasi tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata Wafa Albus, seorang dokter di rumah sakit tersebut, dilansir dari Al Jazeera.

Sambil menunjuk seorang wanita dan seorang pria yang tergeletak di lantai, dia mengatakan tidak ada kasur untuk pasien. 

"Apakah ini rumah sakit? Situasi ini tidak tertahankan," ujarnya.

Baca juga: Siswa Sekolah Israel Didesak Daftar Perang Lawan Hamas, Minta Kontribusi: Tentara Tewas Tiap 5 Menit

Dia juga menggambarkan bagaimana pasukan Israel memperlakukan pasien dan dokter selama penggerebekan yang berlangsung selama beberapa hari.

"Mereka menangkap manajer rumah sakit dan menginterogasi semua staf medis.

Mereka bahkan membiarkan anjing pelacak mendekati kami. Anjing-anjing itu juga menyerang seorang lelaki tua berkursi roda," ungkap dokter tersebut.

Israel Usir Pengungsi dari Rumah Sakit Kamal Adwan

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel memaksa ratusan pengungsi meninggalkan Rumah Sakit Kamal Adwan dan membawa korban luka serta staf medis ke halaman rumah sakit.

Mengutip laporan kementerian, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia sangat prihatin dengan situasi ini.

Tentara Israel mengklaim rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan kendali.

Para tentara menangkap sekitar 80 pejuang sebelum meninggalkan lokasi pada hari Sabtu.

Pihak berwenang di Gaza mengatakan bahwa Israel menahan sekitar 70 anggota staf medis, termasuk direktur rumah sakit.

Baca juga: Tentara Israel Tembak Mati Wanita & Anaknya di Gereja Gaza, 7 Orang Luka, Tak Ada Perlawanan di Sana

Sebuah klip video yang diperoleh Reuters menunjukkan dua mayat yang terselubung, seorang anak laki-laki yang terluka, sebuah mobil yang hancur, tembok yang hancur dan terbakar, serta tumpukan barang-barang yang ditinggalkan di rumah sakit.

Reuters tidak dapat menentukan penyebab kematian atau cedera.

Tentara menerbitkan sebuah video pada hari Sabtu yang dikatakan menunjukkan tentara menembaki rumah sakit, menemukan senjata yang disembunyikan di peralatan medis, dan memperlihatkan beberapa senapan dan granat.

Pejabat kesehatan Gaza Munir Al-Bursh menyerukan penyelidikan internasional atas apa yang ia gambarkan sebagai kejahatan yang disengaja yang dilakukan oleh tentara Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan.

***

(Tribunnews.com/Nuryanti, Tribunnews.com, TribunTrends/Jonisetiawan)

Diolah dari artikel Tribunnews.com (1) dan Tribunnews.com (2)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Gazapengungsikebun binatang
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved