LDR Indonesia-Korea, Pasangan Ini Pilih Lakukan Tunangan Online, Momen Pasang Cincin Jadi Begini

Berpikir bahwa tindakannya akan sangat diapresiasi, gadis itu tak menyangka akan dimarahi oleh komunitas online.

Berdasarkan data yang tercatat, usia menikah cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pernikahan yang terlambat akan menyebabkan terlambatnya kelahiran anak, kekurangan tenaga kerja, penuaan populasi, peningkatan biaya perawatan lansia.

Ini hanyalah beberapa konsekuensi nyata yang menyebabkan negara-negara terjerumus ke dalam situasi di atas.

Semua negara sedang mencari solusi.

Dalam keluarga, orang tua dianggap paling tidak sabar ketika melihat anaknya belum ada niat untuk menikah.

Banyak orang yang beranggapan bahwa cinta adalah sesuatu yang bisa dipupuk setelah menikah, dan yang terpenting adalah menikah di waktu yang tepat.

Karena tekanan dari orang tua mereka, banyak anak muda yang tidak punya pilihan selain berpartisipasi dalam pertemuan perkenalan dan kencan buta.

Seorang gadis yang tinggal di provinsi Hunan, Tiongkok juga mengalami situasi serupa.

Memutuskan untuk berkencan dan bertunangan sesuai dengan nasihat orang tuanya, gadis itu tiba-tiba menyadari 3 bulan kemudian bahwa dia seharusnya tidak melakukan itu.

Jadi dia mengusulkan untuk membatalkan pertunangan dan secara proaktif mengembalikan mahar kepada keluarga mempelai pria.

Gadis itu mengatakan bahwa awal tahun ini, orang tuanya menelepon ke rumahnya untuk bertemu dengan seorang pria di dekatnya.

Keduanya tidak bekerja berdekatan satu sama lain.

Setelah kencan yang sukses, semua orang di keluarga mulai membicarakan tentang pertunangan.

Meski merasa tergesa-gesa, gadis itu tidak tahan dengan tekanan orang tuanya sehingga ia harus menyetujui dan menetapkan tanggal pernikahan di akhir tahun.