Breaking News:

Berita Kriminal

3 Hari Lagi Nikah, Panji Malah Dibui, Bunuh Teman Kencan, Emosi Diminta Putus: Batalkan Pernikahanmu

Sebelum membunuh korban, Panji ternyata sempat berhubungan intim. Mendadak emosi usai korban minta dirinya batalkan pernikahan dengan calon istri.

Editor: Monalisa
TribunMedan/Alfiansyah
Usai berhubungan intim, Panji tega bunuh teman kencannya padahal 3 hari lagi mau menikah 

TRIBUNTRENDS.COM - Teka-teki kematian seorang wanita muda di sebuah kost di kawasan Jalan Pelajar, Medan Kota, Kamis (30/11/2023) akhirnya terungkap.

Sosok wanita tersebut diketahui bernama Echa Tampubolon.

Dalang di balik kematian Echa Tampubolon ternyata tak lain adalah Panji Satria, teman kencannya sendiri.

Baca juga: TRAGIS! 4 Anaknya Tewas di Kamar, sang Ibu Ternyata Dirawat di RS, Muntah Darah Usai Di-KDRT Suami

Ditolak camer gegara janda, Echa Tampubolon malah jadi korban pembunuhan
Ditolak camer gegara janda, Echa Tampubolon malah jadi korban pembunuhan (Facebook)

Usai berhubungan intim, Echa Tampubolon dibunuh oleh Panji Satria.

Sebelum tewas, suara minta tolong Echa sebenarnya sempat didenagr teman kosnya.

Novi Simatupang, anak pemilik indekos Echa Tampubolon mengungkap, teman sebelah kamar korban bernama Lia sempat mendengar suara lirih seperti meminta tolong.

Suara itu didengar pada Kamis malam pukul 20.00 WIB, atau beberapa jam sebelum ditemukan lemas.

Suara itu berulang-ulang didengar saksi sampai akhirnya ia memanggil ibu kost berinisial ELB (63) dari dalam rumah.

Namun ketika mereka berdua mendatangi depan kamar Echa, suara itu tidak terdengar lagi. Di dekat kamar hanya ada sebuah sepeda motor yang diduga milik pelaku.

Meski begitu, dua saksi ini tak berani memanggil atau mengetuk pintu.

Setelah setengah jam pemilik duduk di depan kamar dan tak ada mendengar suara apapun, maka pemilik indekos pergi keluar selama sekitar satu jam.

Baca juga: MIRIS Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Mobil Terparkir di Stasiun Bandung, Penyebab Meninggal

“Pertama kamar kos sebelahnya lari ke mama saya bilang, ada suara macam minta tolong.

Suara seperti sesak nafas begitu.

Jadi mama saya datang kemari, dekat kamar kos korban tapi senyap,”kata Novi, Senin (4/12/2023).

Kata Novi, sepulang ibunya, pemilik kos pun sempat melihat ke arah kamar kos Echa, yang memang berada di paling depan.

Karena tak melihat apapun, ia lantas masuk ke dalam rumah.

Sekitar satu jam kemudian atau sekira pukul 21:30 WIB, pria yang biasa dipanggil Ginting, diduga pacar korban berteriak kalau korban kritis.

Di sinilah pemilik kos dan beberapa anak kos lainnya mendatangi kamar korban.

Saat dilihat, korban tergeletak di lantai kamarnya tanpa mengenakan pakaian.

Bagian pinggang ke bawah hanya ditutup kain selimut, sementara bagian atas bertelanjang dada.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Tribunnews/ist)

Lanjut Novi, korban saat itu masih bernapas meski kesusahan. Bahkan ketika didudukkan dan saat dibawa menggunakan mobil masih bernapas.

Namun nyawa korban sudah tidak dapat tertolong ketika tiba di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia.

“Masih bernyawa.

Sudah lemas dia,”ungkapnya.

Penjelasan teman tersangka

Sebelumnya, pada Selasa (5/12/2023), Frans, sepupu Panji Satria, mengatakan, tersangka kenal dengan korban melalui aplikasi kencan online sekitar sebulan lalu.

Usai kenalan, mereka pun membuat janji temu di indekos korban di Jalan Pelajar Nomor 138, Kecamatan Medan Kota.

Pada pertemuan pertama, tersangka Panji yang membayar layanan jasa seks sesuai yang disepakati dengan Echa.

Ketika bertemu, tersangka Panji melakukan (berhubungan badan).

Setelah pertemuan pertama, korban kemudian menghubungi tersangka Panji tepatnya pada Kamis 30 November 2023.

Tersangka Panji Satria
Tersangka Panji Satria (TribunMedan/Alfiansyah)

Korban Echa menghubungi tersangka dan mengajak bertemu.

Frans mengatakan, tersangka sempat menolak karena akan mau menikah. Namun dibujuk rayu oleh korban dengan iming-iming uang.

Korban disebut akan memberikan uang sekitar Rp 1 juta, apabila Panji datang menemuinya ke indekosnya.

"Sebelum ketemu dijanjikan akan dikasih uang kalau mau ketemu.

Saya kasih uang 1 juta kalau mau ketemu."

"Oke aku datang, kata Panji. Hari Kamis 30 November, datanglah si Panji ke kosnya,"ujar Frans, menceritakan percakapan Panji dengan Echa.

Panji akan menikah dengan kekasihnya pada Minggu 3 Desember 2023

Pertemuan di hari kejadian ini merupakan tiga hari sebelum tersangka Panji akan melangsungkan pernikahan dengan calon istrinya, yakni pada Minggu 3 Desember 2023.

Setelah Panji datang menggunakan sepeda motor pacarnya, mereka pun mengobrol sejenak, lalu mereka berhubungan badan di dalam kosan Echa.

Usaj berhubungan badan, Panji meminta uang Rp 1 juta yang dijanjikan, korban malah ingkar janji.

Echa malah menyebut akan memberi uang apabila Panji mau menikah dengannya dan membatalkan pernikahannya dengan calon istrinya.

Karena ingkar janji soal uang dan disuruh membatalkan pernikahannya, hal inilah membuat tersangka emosi dan mencekik leher Echa.

"Setelah berhubungan badan, diminta uang yang dijanjikan Echa tadi, ternyata gak dikasih.

Kata Echa, 'Baru kukasih kalau kau batalkan pernikahan mu.

Gak dikasihnya juga uangnya,"ujar Frans menirukan keterangan dari tersangka Panji.

Pelaku rampas perhiasan korban

Jenazah Echa Tampubolon dibawa ke RS Bhayangkara Medan
Jenazah Echa Tampubolon dibawa ke RS Bhayangkara Medan (TribunMedan/Ho)

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, peristiwa pembunuhan itu terjadi di kamar kos milik korban, pada Kamis (30/12/2023 malam.

Awalnya, pelaku datang ke tempat kos korban, lantaran mereka sudah saling kenal sejak lama.

Sesampainya di sana, antara pelaku dan korban sempat melakukan hubungan intim.

Lalu, ketika itu, pelaku tergiur dengan kalung emas yang dipakai oleh korban dan berniat untuk mengambilnya.

"Tindak pidana tersebut diawali dengan upaya tersangka melakukan pencurian terhadap kalung korban," kata Fathir kepada Tribun-medan, Selasa (5/12/2023).

Ia menjelaskan, ketika pelaku hendak merampas kalung tersebut korban pun melawan.

Pelaku yang melihat reaksi korban pun langsung mencekiknya hingga korban tak berdaya.

Setelah itu, pelaku pun melarikan diri dengan membawa kalung milik korban dan meninggalkannya seorang diri di kamar kos.

"Motif tersangka melakukan perbuatannya ini karena korban sempat melawan, ketika tersangka mengambil kalung milik korban.

Korban meninggal karena dicekik oleh tersangka," sebutnya.

Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com

Sumber: Tribun Medan
Tags:
Echa TampubolonPanji SatriaMedanteman kencan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved