24 Pasien di RS Al-Shifa Gaza Meninggal dalam 48 Jam, Pemadaman Listrik Bikin Situasi Makin Genting
Dalam 48 jam, 24 pasien di RS Al-Shifa Gaza meninggal karena listrik padam. Peralatan medis berhenti berfungsi.
Editor: Suli Hanna
Direktur RS Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya mengatakan kompleks medis saat ini telah menjadi 'penjara besar' dan 'kuburan massal' bagi semua orang di dalamnya.
Pemadaman listrik dan habisnya pasokan makanan serta minuman juga menjadi salah satu penyebabnya.
“Kami tidak punya apa-apa, tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air. Setiap menit berlalu, kita kehilangan nyawa. Semalam, kami kehilangan 22 orang, dan selama tiga hari terakhir, rumah sakit dikepung,” kata Salmiya.
Baca juga: Tampung 500 Pasien, RS Indonesia di Gaza Stop Beroperasi Imbas Kewalahan, Tak Ada Ranjang Tersisa

Bahan Bakar yang Semakin Menipis
Sejak 7 Oktober, Israel melakukan blokade ketat dan melancarkan serangan di Gaza.
Pihak berwenang Palestina di Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 12.000 orang, termasuk 5.000 anak-anak.
Saat ini, telah memasuki minggu ketujuh pengepungan Isral.
Persediaan bahan bakar, makanan dan air mulai menipis.
PBB kemudian mengumumkan peringatan pasokan bahan bakar, air dan makanan yang menipis menyebabkan kelaparan bagi warga Gaza.
Menyusul peringatan tersebut, Israel menyatakan telah menyetujui permintaan AS untuk mengizinkan dua truk bahan bakar setiap hari memasuki Gaza.
“Kami mengambil keputusan itu untuk mencegah penyebaran epidemi. Kita tidak memerlukan epidemi yang akan merugikan warga sipil atau pejuang kita. Jika ada epidemi, pertempuran akan berhenti,” kata penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi, dikutip dari Al Arabiya.
Seorang pejabat senior AS mengatakan Washington telah memberikan tekanan besar terhadap Israel selama berminggu-minggu untuk mengizinkan bahan bakar masuk melalui penyeberangan Rafah dari Mesir.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjelaskan bahwa Israel perlu segera bertindak untuk menghindari bencana kemanusiaan.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, bahan bakar akan mulai dikirimkan pada hari Sabtu (18/11/2023), hari ini.
Bahan bakar yang dikirimkan hari ini adalah sebanyak 140.000 liter (37.000 galon) bahan bakar/
Nantinya, 20.000 liter akan digunakan untuk menggerakan generator komunikasi.
Pengiriman ini hanya akan diperbolehkan setiap 48 jam.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Diolah dari artikel Tribunnews.com.
Sumber: Tribunnews.com
Bupati Klaten Siapkan Anggaran Khusus untuk Perluasan Trap Barrier System |
![]() |
---|
DKPP Klaten Intensifkan Trap Barrier System untuk Kendalikan Hama Tikus di Sawah |
![]() |
---|
Hubungan Kontroversial Anak Jackie Chan, Etta Ng Menikah Sesama Jenis Tanpa Restu Ibu |
![]() |
---|
Cara Krishna Murti Menempatkan Anggie di Singgasana Kemewahan, Cinta Terlarang Bertabur Harta |
![]() |
---|
Identitas Pelaku Pembunuhan Siswi SMK di Lampung, Suryadi Kekasih Gelap Korban, Sempat Minum Racun |
![]() |
---|