Breaking News:

24 Pasien di RS Al-Shifa Gaza Meninggal dalam 48 Jam, Pemadaman Listrik Bikin Situasi Makin Genting

Dalam 48 jam, 24 pasien di RS Al-Shifa Gaza meninggal karena listrik padam. Peralatan medis berhenti berfungsi.

Editor: Suli Hanna
AFP/KHADER AL ZANOUN
Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada ta 

Direktur RS Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiya mengatakan kompleks medis saat ini telah menjadi 'penjara besar' dan 'kuburan massal' bagi semua orang di dalamnya.

Pemadaman listrik dan habisnya pasokan makanan serta minuman juga menjadi salah satu penyebabnya.

“Kami tidak punya apa-apa, tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air. Setiap menit berlalu, kita kehilangan nyawa. Semalam, kami kehilangan 22 orang, dan selama tiga hari terakhir, rumah sakit dikepung,” kata Salmiya.

Baca juga: Tampung 500 Pasien, RS Indonesia di Gaza Stop Beroperasi Imbas Kewalahan, Tak Ada Ranjang Tersisa

Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang.
Pasien dan pengungsi internal difoto di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 10 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Pertempuran sengit terjadi di dekat rumah sakit Al-Shifa, dan Israel mengatakan pihaknya telah membunuh puluhan militan dan menghancurkan terowongan yang merupakan kunci kemampuan Hamas untuk berperang. Israel melancarkan serangan di Gaza setelah pejuang Hamas menyerbu perbatasan yang dijaga ketat militer pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. (AFP/KHADER AL ZANOUN)

Bahan Bakar yang Semakin Menipis

Sejak 7 Oktober, Israel melakukan blokade ketat dan melancarkan serangan di Gaza.

Pihak berwenang Palestina di Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan lebih dari 12.000 orang, termasuk 5.000 anak-anak.

Saat ini, telah memasuki minggu ketujuh pengepungan Isral.

Persediaan bahan bakar, makanan dan air mulai menipis.

PBB kemudian mengumumkan peringatan pasokan bahan bakar, air dan makanan yang menipis menyebabkan kelaparan bagi warga Gaza.

Menyusul peringatan tersebut, Israel menyatakan telah menyetujui permintaan AS untuk mengizinkan dua truk bahan bakar setiap hari memasuki Gaza.

“Kami mengambil keputusan itu untuk mencegah penyebaran epidemi. Kita tidak memerlukan epidemi yang akan merugikan warga sipil atau pejuang kita. Jika ada epidemi, pertempuran akan berhenti,” kata penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi, dikutip dari Al Arabiya.

Seorang pejabat senior AS mengatakan Washington telah memberikan tekanan besar terhadap Israel selama berminggu-minggu untuk mengizinkan bahan bakar masuk melalui penyeberangan Rafah dari Mesir.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menjelaskan bahwa Israel perlu segera bertindak untuk menghindari bencana kemanusiaan.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, bahan bakar akan mulai dikirimkan pada hari Sabtu (18/11/2023), hari ini.

Bahan bakar yang dikirimkan hari ini adalah sebanyak 140.000 liter (37.000 galon) bahan bakar/

Nantinya, 20.000 liter akan digunakan untuk menggerakan generator komunikasi.

Pengiriman ini hanya akan diperbolehkan setiap 48 jam.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Diolah dari artikel Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
RS Al-ShifaGazaPalestinaIsrael
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved