Breaking News:

Berita Kriminal

Ayah Gali Sumur, Pilu Anak Masih SD Dicabuli Tetangga, Pelaku Siswa SMK di NTT, Temukan Bercak Darah

Aparat Kepolisian Sektor Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerima laporan kasus dugaan pencabulan yang menimpa siswi SD

Kolase Tribun Trends/Ist
Ilustrasi korban pencabulan. Aparat Kepolisian Sektor Lewa, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menerima laporan kasus dugaan pencabulan yang menimpa siswi kelas 1 SD 

Kasus ini, kata Ariasandy, sudah diambil-alih oleh Kepolisian Resor Sumba Timur. Sejumlah saksi, termasuk korban dan pelaku sudah diminta keterangan.

"Pelaku pun sudah diperiksa dan mengakui perbuatannya. Pelaku sudah ditahan di Polsek Lewa sambil menunggu proses hukum lebih lanjut," ujar dia.

BEJAT Kepala Sekolah di Tanah Laut Cabuli 5 Santri, Kini Jadi Tersangka, Korban Sempat Diancam

Seorang ustaz dengan jabatan kepala sekolah nekat melakukan pencabulan terhadap lima santrinya.

Tak berani melapor ataupun melawan, korban sempat diancam oleh pelaku.

Akibat perbuatannya itu, oknum ustaz tersebut kini berurusan dengan polisi dan dicopot dari jabatannya.

Baca juga: PILU Anak Disabilitas di Palembang Dicabuli Ayah Tiri, Pendamping Curiga, Dia Nonton Kartun Porno

A (35), seorang oknum kepala sekolah di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) dicopot dari jabatannya sebagai kepala sekolah santri putra.

Sebelum dicopot, A sudah menjabat sebagai kepala desa sekitar enam tahun. Pencopotan dilakukan karena A diduga telah melakukan perbuatan asusila terhadap A.

Ilustrasi Pelecehan Anak
Ilustrasi Pelecehan Anak (TRIBUNFLORES.COM/HO-IST)

"Kami tidak bisa menoleransi perbuatan seperti itu," tegas salah satu pengurus yayasan pondok pesantren yang meminta namanya dirahasiakan.

Ia mengatakan langkah tegas dilakukan lembaga setelah adanya pengakuan santri (korban pencabulan) kepada pihak pondok pada Rabu (1/11/2023) malam.

Salah satu santri yang menjadi korban berusia 17 tahun dan tercatat sebagai pelajar jenjang SLTA di pondok pesantren tersebut.

"Belakangan kami mendapat informasi tentang hal yang tak lazim bahwa pelaku sering membawa korban ke luar lingkungan pondok," papar pengurus yayasan tersebut.

Selain itu ada empat orang santri lain yang mengaku disentuh-sentuh oleh oknum pada bagian tubuhnya.

Korban mengaku tak berani melaporkan perundungan itu karena takut, lantaran dalam tekanan dan ancaman dari pelaku.

"Kami tidak sampai mendalami tentang tekanan dan ancaman seperti apa itu, biar nanti aparat kepolisian yang mengungkap itu," paparnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Tags:
berita viral hari inidicabulitetangga
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved