Breaking News:

Berita Viral

MIRIS Bocah SD di Pekalongan Dibully Teman, Dibanting hingga Kepala Berdarah, Begini Kronologinya

Begini kronologi bocah SD di Pekalongan dibully teman sekolahnya, dibanting hingga kepala berdarah.

Dok Humas Polres Pekalongan
Siswa SD di Pekalongan dibanting oleh teman hingga kepalanya berdarah 

Kanit Turjawali Sat Samapta Polres Langkat itu mengaku apa yang terjadi akan menjadi pelajaran bagi anaknya dan juga siswa-siswa lain untuk tidak melakukan bullying.

"Sekali lagi saya berterimakasih kepada pihak keluarga A yang telah bisa memaafkan kami, dengan komitmen kami seperti yang dibacakan tadi (keputusan sekolah) kami sangat terima. 

Bagaimana pun ya sudahlah, yang penting semua masih bisa berjalan, jangan kita perkeruh," ujar Boirin dalam pertemuan dengan orang tua korban di ruang perpustakaan SMAN 1 Stabat, Kamis (19/10/2023).

Iptu Boirin angkat bicara soal anaknya yang menjadi salah satu pelaku bullying
Kanit Turjawali Sat Samapta Polres Langkat, Iptu Boirin angkat bicara soal anaknya yang menjadi salah satu pelaku bullying atau perundungan yang dikeluarkan dari SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (18/10/2023).

Boirin menyebut dirinya menerima keputusan yang diambil pihak sekolah sesuai permohonan keluarga korban.

"Atas kerelaan dari keluarga A, saya juga berterima kasih dan memohon maaf.

Karena tujuan bapak-bapak bukan untuk yang enggak-enggak, hanya sebagai contoh agar tidak terjadi kedepannya lagi di sekolah-sekolah Kabupaten Langkat," sambungnya menanggapi pemohonan keluarga korban agar para pelaku dikeluarkan dari sekolah.

FDM tak sendirian, dua orang pelaku lainnya berinisial BNQ keponakan salah satu anggota DPRD Langkat dan MS, juga dikeluarkan dari SMA N 1 Stabat.

Sebelumnya, pihak SMAN 1 Stabat kembali mempertemukan antara orang tua korban dan pelaku bullying di sekolah pada Kamis (19/10/2023).

Hasil pertemuan itu diputuskan bahwa Tiga siswi SMAN 1 Stabat, Kabupaten Langkat sekaligus pelaku yang membully korbannya berinisial A yang tak lain kawan sekelasnya, akhirnya dikeluarkan dari sekolah.

Pelaku Minta Maaf

Pasca viral video aksi bully tersebut, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.

Namun sayang, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.

Ditanya soal video klarifikasi, W mengaku sudah mengetahuinya.

Namun langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.

"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.

Baca juga: NASIB Guru yang Bully Siswa Anak Petani, Di-blacklist Murid & Dilarang Mengajar: Pindah Kelas Lain!

Terpisah, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.

Menurutny, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.

"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.

Disoal video klarifikasi disebut sepihak yang hanya dilakukan sekolah, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.

"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tutup Nano.

Pelaku bully Diduga Anak Polisi & Anggota DPRD Kini Minta Maaf
Viral Video Bully Teman, Diduga Anak Polisi & Anggota DPRD Kini Minta Maaf, Ngaku Hanya Bercanda

Ngaku Cuma Bercanda

Dikutip Instagram @seputaran.binjai, Senin (16/10/2023), dalam video klarifikasinya, ketiga pelaku ini meminta maaf kepada korban.

Para pelaku mengaku hal itu dilakukannya hanya sekedar candaan saja dan tidak bermaksud untuk membully temannya sendiri.

"Kami bermaksud mengklarifikasi atas beredarnya video yang beredar di media sosial, video tersebut merupakan candaan saja dan tidak bermaksud membully teman saya," ucap salah satu pelaku.

Baca juga: Ucapan Pedas Guru SMA di Takalar, Bully Siswa yang Ortunya Petani, Kini Minta Maaf: Saya Menyesal

Kendati begitu, akibat aksinya tersebut pelaku meminta maaf kepada kroban dan Kepala Sekolah serta orangtunya.

Ketiganya berjanji untuk tidak mengulangi kesalah tersebut.

"Dengan ini kami memohon maaf kepada teman saya, kepada bapak Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan dan terkhusus orangtua kami dengan ini kami berjanji tidak akan mengulangi lagi mulai hari ini dan seterusnya," terangnya.

Setelah menyampaikan permohonan maaf, para pelaku akhirnya memeluk korban.

Diolah dari artikel TribunJateng.com dan TribunMedan

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Tags:
berita viral hari iniperundunganPekalongansiswa SD
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved