Breaking News:

Berita Viral

SOSOK IM, Bocah Tunawicara di OKI Dibully, Dibawa ke TPU, Dipaksa Hirup Lem, Pelaku Tetangga Korban

Aksi bully yang dialami bocah tunawicara di Desa Lingkis, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel

iStock
Ilustrasi korban perundungan 

Korban diganggu atau dibully dengan cara mengolok-oloknya.

Tak hanya itu, jilbab korban yang sudah bagus diperbaiki, ditarik oleh salah satu terduga pelaku bullying berinisial BNQ.

Baca juga: Cengengesan Bully Wanita Bercadar di Jambi, Identitas Mahasiswa Terungkap, Kampus Siap Sanksi

Ironisnya, BNQ diduga sudah sering membully korban.

Dan disebut-sebut terduga pelaku merupakan keponakan Anggota DPRD Langkat berinisial P.

Parahnya lagi, dalam video yang beredar, BNQ melakunan pelecehan seksual.

Padahal, BNQ dan korban berjenis kelamin yang sama, yaitu perempuan.

Aksi bully tersebut diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan ke media sosial dan akhirnya beredar viral.

Tak hanya itu, FDM juga berstatus anak aparat kepolisian.

Meski ada pelajar lain saat aksi bully terjadi, tapi tak ada seorang pun yang melerai hingga mencegahnya.

Lebih jauh, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin mengakui, adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.

Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi bully itu.

"Masih dalam proses penyelesaian, besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.

Disoal video klarifikasi disebut sepihak yang hanya dilakukan sekolah, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.

Baca juga: NASIB Mahasiswi Bercadar di Jambi Jadi Korban Bully, Terkuak Tanggapan Pihak Kampus: Beri Sanksi

"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," tutup Nano.

Sementara itu, pascaviral video aksi bully tersebut, beredar video klarifikasi yang dibacakan oleh FDM.

Namun sayang, video klarifikasi tersebut hanya dilakukan sepihak.

Ditanya soal video klarifikasi, W mengaku sudah mengetahuinya.

Namun langkah tersebut tidak dilakukan di hadapan para orangtua, baik itu korban maupun pelaku perundungan.

"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.

(TribunSumsel)

Diolah dari artikel di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
berita viral hari iniOKIdibully
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved