Breaking News:

Berita Kriminal

GEGARA Pohon Durian, Kakek di Temanggung Diamuk Massa, Warga Dituntut Ganti Rugi Rp 50 Juta 'Emosi'

Video seorang kakek diamuk massa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi viral di media sosial.

Kolase Tribunnews/Instagram
Kakek tuntut warga Rp 50 juta karena pohon duriannya ditebang, berujung diamuk massa 

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang kakek di Temanggung diamuk massa setelah pohon duriannya ditebang.

Kakek berusia 70 tahun ini menuntut warga sebesar Rp 50 juta.

Beruntung kakek tersebut berhasil diamankan polisi dari amukan warga.

Baca juga: Panjat Pagar Rumah Warga, Pria di Indramayu Bonyok Dihajar Massa, Dikira Maling Ternyata ODGJ

Video seorang kakek diamuk massa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi viral di media sosial.

Video tersebut ramai diperbincangkan setelah diunggah oleh akun @kejadiantemanggung pada Sabtu (14/10/2023).

Ilustrasi durian
Ilustrasi durian (infoagribisnis.com)

Pada awal rekaman terlihat masa memadati Balai Desa Purwosari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung.

Beberapa saat kemudian keluar seorang pria tampak dikawal ketat anggota kepolisian.

Massa berusaha menyerang pria dengan tangan kosong.

Suasana ricuh lantaran tak terkendali karena massa yang tersulut emosi.

Polisi menghalangi massa agar tidak berbuat anarkis dan main hakim sendiri.

Situasi mulai mereda saat sang kakek diselamatkan dari amukan massa dengan cara dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Hingga Minggu (15/10/2023), video warga Temanggung diamuk massa sudah ditonton lebih dari 130 ribu kali.

Ratusan warganet ikut meramaikan postingan dengan berbagai komentarnya.

Termasuk ada yang penasaran dengan duduk permasalahan kericuhan itu.

Gara-gara pohon durian

Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Budi Raharjo membenarkan insiden yang terjadi di Desa Purwosari.

Ia menjelaskan, semua bermula saat warga melakukan kerja bakti pada 6 Oktober 2023 lalu.

Warga kemudian memotong batang pohon durian milik kakek berinisial IK (70) yang menjulur ke jalan.

IK tidak terima pohon duriannya dipotong lantas melaporkan ke Kepala Desa Purwosari.

"Setelah mendapati laporan tersebut kemudian IK bersama perangkat desa, tokoh agama dan pemuda diajak mediasi tepatnya di Balai Desa Purwosari," kata Budi, dikutip dari Instagram @humas_pores_temanggung.

Kakek di Temanggung diamuk massa gegara tak terima pohon duriannya ditebang
Kakek di Temanggung diamuk massa gegara tak terima pohon duriannya ditebang (Kolase Tribunnews)

Budi melanjutkan, IK meminta ganti rugi Rp50 juta. Namun, warga tidak menyanggupinya.

Kedua belah pihak pada akhirnya sepakat dengan ganti rugi Rp5 juta.

"IK dan perangkat desa maupun tokoh masyarakat yang ada sudah mencapai kesepakatan dan sudah dibuatkan surat pernyataan," lanjut Budi.

Kondisi berbeda terjadi di luar balai desa, warga yang sudah emosi berkumpul untuk menunggu IK.

Massa dibuat geram dengan IK yang mempermasalhkan pemotongan pohon durian miliknya.

Kericuhan pun terjadi sebagaimana video yang viral.

"Dikarenakan warga yang sudah terlanjur berdatangan dan emosi, maka IK kita evakuasi," tambah Budi.

Budi menambahkan, kondisi terkini Desa Purwosari sudah berangsur kondusif.

Warga dan IK sudah aktivitasnya seperti biasa setelah ada kesepakatan berdamai.

Budi meminta warga agar tidak terprovokasi serta menahan diri dari perbuatan yang nantinya dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

"Sampai saat ini situasi di Desa Purwosari terdapat aman dan kondusif, untuk permasalahan yang ada sudah selesai dengan damai dan kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi," tutupnya.

Panjat Pagar Rumah Warga, Pria di Indramayu Bonyok Dihajar Massa, Dikira Maling Ternyata ODGJ

Malang sekali nasib pria di Indramayu ini, dia dikeroyok warga karena dicurigai hendak melakukan tindak pidana pencurian

Usai babak belur, terungkap fakta jika pria itu ternyata orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Saat diperiksa pria itu juga tidak membawa barang-barang yang mencurigakan, seperti senjata tajam.

Kejadian tersebut terjadi di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Sabtu (7/10/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.

Baca juga: Kisah Pasien ODGJ Ngamuk saat Lahiran, Mau Kabur saat Kepala Bayi Muncul, 6 Bidan Bantu Persalinan

Ilustrasi maling
Ilustrasi maling (LuckyBusiness)

Korban bernama Sanjaya itu awalnya melompat ke pagar rumah warga. 

Di lokasi kejadian juga terdapat banyak warga.

Melihat aksi itu, warga geram dan menangkap Sanjaya. Namun melakukan main hakim sendiri karena dianggap akan melakukan aksi pencurian.

Beruntung Kapolsek Sindang, AKP Saefullah saat itu sedang berada di lokasi kejadian. Ia pun langsung melerai aksi main hakim sendiri tersebut.

"Pria itu bukan maling tapi ODGJ," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar melalui Kapolsek Sindang AKP Saefullah kepada Tribuncirebon.com, Minggu (8/10/2023).

Polisi mengamankan ODGJ disangka maling di Indramayu
Polisi saat mengamankan pria ODGJ disangka maling yang dihajar massa di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Minggu (8/10/2023).

Saefullah menjelaskan, usai diamankan, pria tersebut lalu dibawa ke Mapolsek Sindang untuk dilakukan pemeriksaan.

Ia mengaku bernama Sanjaya warga Kecamatan Kandanghaur.

Namun, saat diinterogasi, jawaban Sanjaya selalu ngelantur atau tidak nyambung. Polisi pun mengira pria itu diduga ODGJ.

Dugaan tersebut diperkuat dengan keterangan Lurah Desa Terusan, Daryanto.

Menurut keterangan Daryanto, pria tersebut memang ODGJ. Ia biasa terlihat lalu lalang di Jembatan Merah Terusan.

"Saat diamankan dan dilakukan pemeriksaan, orang tersebut tidak membawa identitas dan tidak ditemukan barang-barang yang mencurigakan, seperti sajam, obat-obatan, ataupun yang lainnya," ujar dia.

Dalam hal ini, Saefullah mengimbau tidak seharusnya warga emosi sampai main hakim sendiri.

Baca juga: Panjat Tower 50 Meter, Pria Diduga ODGJ Hendak Bunuh Diri, Diberi Es Teh dan Rokok Baru Mau Turun

Perlu diingat, seseorang baru akan dinyatakan bersalah setelah mendapat putusan dari pengadilan.

Setiap warga negara memiliki kedudukan hukum yang sama, dan wajib mendukung asas praduga tak bersalah.

"Intinya kita negara hukum, jangan melakukan tindakan main hakim sendiri," tandasnya.

Kasus Lain: Maling Tak Punya Hati, Gasak Motor Milik Relawan Pemadam Kebakaran

Kebakaran melanda Kampung Joyosudiran, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 17.00 WIB.

Api bermula dari gudang rongsok merembet menghanguskan belasan rumah hingga puluhan warga dievakuasi.

Dampak kebakaran ini, 17 kepala keluarga (KK) terdiri 52 warga mengungsi

Lokasi pengungsian sementara ada di dua titik, yakni di Kantor Kelurahan Pasar Kliwon dan SD Muhammadiyah 23.

Baca juga: Akibat Kebakaran Hebat, 3 Rumah di Bangka Hangus, 2 Rumah Bantuan Pemerintah Kondisi Sepi

Kebakaran di gudang rongsok Semanggi, Solo, Selasa (3/10/2023).
Kebakaran di gudang rongsok Semanggi, Solo, Selasa (3/10/2023).

Namun sayang, di saat adanya musibah kebakaran di Solo, ternyata masih ada orang mempergunakan kesempatan yang mengincar kendaraan atau barang berharga milik orang lain.

Tanpa punya hati, komplotan pencuri motor beraksi dalam kejadian kebakaran gudang rongsokan di kawasan Pasar Kliwon Solo tersebut.

Salah satu pencuri berhasil menggasak motor milik relawan.

Polisi telah menerima laporan kehilangan sepeda motor, termasuk saat kejadian kebakaran di Pasar Kliwon Solo, tepatnya di Kampung Joyosudiran, Selasa (3/10/2023).

Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Marwoto menjelaskan ada lebih kurang 2 laporan yang telah masuk ke kepolisian.

"Ada laporan dua. Kehilangan motor," jelas dia, Rabu (4/10/2023).

Salah satu dari laporan tersebut berasal dari Ronald Indra Purnomo.

Ronald, untuk diketahui, merupakan salah seorang relawan yang membantu proses evakuasi saat kebakaran di Pasar Kliwon Solo.

Dia kehilangan sepeda motor Yamaha Xeon saat proses tersebut.

Padahal motor tersebut sudah ia kunci dan kick starter-nya dikendurkan.

Ilustrasi maling curi motor milik relawan saat kebakaran
Ilustrasi maling curi motor milik relawan saat kebakaran di kawasan Pasar Kliwon, Solo. (grid.oto)

Pihak kepolisian sampai saat ini masih mencoba mencari dan mengumpulkan informasi perihal hilangnya motor tersebut,.

Mereka juga belum menemukan bukti bila sepeda motor milik Ronald dimaling.

"Sampai sekarang belum update lagi. 

Mungkin naruhnya di mana dipindah. Belum (ada bukti dicuri)," jelasnya.

Pengakuan Ronald

Sebelumnya, Ronald Indra Purnomo memiliki kisah sedih saat berjibaku membantu evakuasi korban kebakaran di Pasar Kliwon Solo, Selasa (3/10/2023).

Motor Yamaha Xeon miliknya raib digondol maling.

Tepatnya di kawasan dekat Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Ronald menduga motor tersebut digondol maling saat sedang tidak dalam pengawasan.

Baca juga: Ibu Tewas Akibat Kebakaran Pesta Pernikahan di Irak, Anak Histeris Temukan Gaun Sang Mendiang: Mama!

"Warga dari luar kampung masuk ke dalam kampung semua. Dorong motor bawa barang," jelas dia saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (4/10/2023).

"Kemungkinan dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk penjarahan karena tidak akan ketahuan," tambahnya.

Ronald datang bersama mobil pemadam kebakaran sekitar pukul 17.00 WIB saat kepulan asap mulai terlihat.

Ia memarkir motornya di sebelah utara lokasi kebakaran.

"Saya datang bersama Damkar pertama jam 5-an. Waktu itu saya parkirkan motor sebelah barat pintu masuk menuju TKP," ucap dia.

"Di depan rumah warga di luar jalan jadi tidak mengganggu akses damkar. 

Kalau itu berarti sebelah utara," tambahnya.

Ilustrasi kebakaran di kawasan Pasar Kliwon, Solo.
Ilustrasi kebakaran di kawasan Pasar Kliwon, Solo. (Tribun Manado)

Ia baru menyadari sekitar pukul 18.30 WIB saat akan bergeser ke lokasi lain.

Motornya sudah tidak berada di tempat awal ia memarkir.

"Waktu itu saya langsung masuk sekitar lokasi kebakaran mengevakuasi korban yang masih bertahan di rumah," ungkap dia.

"Sekira pukul 18.30 WIB saya mau bergeser ke sebelah selatan lokasi kebakaran nyadar motor saya udah nggak ada," tambahnya.

Didampingi warga ia menyisir pemukiman sekitar lokasi untuk mencari motornya.

"Lalu dibantu sama warga saya cari kurang lebih tiga kali. 

Didampingi warga dibantu ngecek di dalam rumah nggak ada semua," terangnya.

Bahkan pencarian terus dilakukan ke beberapa tempat yang dicurigai sebagai penadah motor curian.

Pencarian pun tak membuahkan hasil hingga pukul 01.00 dini hari.

"Sekitar pukul 22.00 WIB saya ke Polsek Pasar Kliwon. 

Sama penyidik dibantu penyisiran lokasi yang dicurigai seperti tempat penampungan motor seperti itu," ujar dia.

"Sampai pukul 01.00 WIB dini hari tidak membuahkan hasil," tandasnya.

Artikel ini diolah dari Tribunnews dan TribunJabar

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita viral hari iniTemanggungpohon durian
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved