Berita Kriminal
NEKAT Pria di Kampar Bakar Lahan Milik Pemerinta, Akan Digunakan Bercocok Tanam 'Pelaku Ditangkap'
Seorang pria berinisial SB (44) ditangkap polisi, karena melakukan pembakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Kualu Nenas, Kampar
Editor: Nafis Abdulhakim
"Ada dua warung yang kena, tapi warung Mbok Yem masih aman," ungkap Ari.
Diketahui, ada empat warung di Hargo Dalem.
Keempat warung itu masing-masing milik Mbok Yem, Mbok Giyar, Mbok Jenggot, dan Pak Kelik.
Baca juga: Mbok Yem Pemilik Warung Legendaris di Gunung Lawu yang Terbakar Tak Mau Turun: Kasihan si Temon

Api Terus Merambat
Kebakaran di Gunung Lawu menjalar ke wilayah Jawa Tengah sejak Minggu malam.
Relawan Anak Gunung Lawu, Budi Santoso, mengungkapkan api yang berada di wilayah Gupakan, Menjangan, Jawa Timur, merembet ke wilayah Jawa Tengah.
Selain itu, api juga memasuki kawasan Hargo Dalem, Jogorogo, Ngawi.
Diketahui kawasan Hargo Dalem merupakan area-area warung makan, termasuk yang dikelola oleh Mbok Yem.
"Wilayah terbakar sementara jalur Cetho tepatnya di Gupakan Menjangan masih di Jawa Timur, namun semakin merembet ke wilayah Jawa Tengah," ucap Budi, Minggu.
Hingga Senin malam, sedikitnya ada delapan hektar lahan di Gunung Lawu yang terbakar.
Lahan tersebut berada di kawasan Hargo Tiling dan Hargo Puruso.
Rinciannya, lima hektar di Hargo Tiling dan tiga hektar di Hargo Puruso.
"Yang terbakar masuk petak petak 63-A2 (Hargo Tiling) dan petak 63-A3 (Hargo Puruso)," beber Juli Padmi Handayani, Senin.
Informasi terbaru, Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan berkoordinasi dengan BPBD Karanganyar dan Perhutani terkait penggunaan water bombing untuk memadamkan kebakaran.
Adapun Bupati Karanganyar, Juliyatmono juga akan terlibat dalam koordinasi berkaitan kebakaran hutan Gunung Lawu.
"Sementara masih koordinasi besok kita akan berkoordinasi dengan Bupati Karanganyar Juliyatmono Kapolres Karanganyar perhutani untuk membicarakan itu," ucap Juli, Senin.
Juli mengatakan proses pemadaman kebakaran hutan Gunung Lawu masih menggunakan cara manual.
Saat ini, para relawan mengalami sedikit hambatan terutama dengan kondisi alam saat pemadaman api.
"Sementara ini masih menggunakan manual dulu," pungkasnya. (*)
Diolah dari artikel di Kompas.com dan Tribunnews.com
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|