Berita Kriminal
PILU Siswa Kelas 1 SD, Dibully 4 Kakak Kelas, Dipaksa Minum Air Seni hingga Dipukuli 'Diancam'
Seorang murid kelas 1 SD di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, inisial PR, menjadi korban perundungan oleh 4 orang kakak kelasnya
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Nasib pilu seorang siswa kelas 1 SD di Buton.
Ia menjadi korban kekerasan yang dilakukan empat orang kakak kelasnya.
Nahasnya, bocah malang tersebut dipukuli hingga dipaksa minum air seni.
Baca juga: Bocah Berkebutuhan Khusus di Balikpapan Di-bully di Masjid, Dihajar hingga Nangis, Hanya karena Foto
Seorang murid kelas 1 SD di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, inisial PR, menjadi korban perundungan oleh 4 orang kakak kelasnya, yakni siswa kelas 2, 4, 5, dan 6.
Korban diancam dipukul dan dipaksa oleh para pelaku untuk meminum air kencing kakak kelasnya.

“Dia ini (korban) terpaksa minum (air kencing) karena diancam dipukul,” kata ibu korban, Fransiska, Selasa (3/10/2023).
Peristiwa ini bermula saat korban sedang bermain dengan teman sebayanya pada Rabu (27/9/2023).
Tak lama kemudian, datang 4 pelaku menghampiri korban sambil meminum minuman dingin di kantung plastik.
Setelah minumannya habis, dia orang pelaku kemudian mengisi kantung plastik dengan air kencingnya.
“Dia suruh anakku minum, tapi dia tidak mau, dia bilang anakku itu kencing, dia mau buang anakku tapi diancam, kalau kamu buang aku pukul kamu,” ujarnya.
Karena terancam, korban akhirnya meminum air kencing tersebut.
Akibat peristiwa tersebut, korban menjadi trauma dan enggan ke sekolah karena merasa malu dan takut dibully sama teman sekolahnya.
Baca juga: Pemicu Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Korban Ngaku-ngaku Anggota Geng, Diduga Tantang Geng Lain

Keluarga korban kemudian melaporkan hal ini ke UPTD PPA Buton.
Kasus ini kemudian dilakukan mediasi antara keluarga korban dengan keluarga orangtua pelaku di rumah kepala dusun.
“Mereka sudah akui kesalahannya dan orang tua pelaku sudah mengaku meminta maaf,” ucap Fransiska
Sementara itu, Ketua UPTD PPA Buton, Suriati, mengatakan, keluarga korban mengaku sudah datang melapor.
"Hari ini akan dilakukan mediasi juga oleh kepala desa. Nanti Selasa akan dilakukan mediasi," kata Fransiska.
Bocah Berkebutuhan Khusus di Balikpapan Di-bully di Masjid, Dihajar hingga Nangis, Hanya karena Foto
Kasus bullying kembali terjadi hingga membuat korban trauma.
Kali ini bullying dialami seorang bocah di Balikpapan yang di-bully di masjid.
Penyebab bullying pun cukup sepele.
Berdasarkan keterangan polisi, korban juga merupakan anak berkebutuhan khusus.
Menurut polisi, kejadian itu berlangsung saat korban meminta sebuah foto kepada para pelaku namun tak diberi.
Hingga akhirnya terjadi kasus pembullyan tersebut.
Adapun korban dari perundungan tersebut adalah AA (13), seorang pelajar kelas 8 di salah satu SMP swasta di Balikpapan, sementara pelaku perundungan adalah KD (13) dan MR (13).
Baca juga: Pemicu Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Korban Ngaku-ngaku Anggota Geng, Diduga Tantang Geng Lain

Perundungan ini terjadi pada Sabtu (23/9/2023) pekan lalu di Masjid Darussalam, RT 26, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Balikpapan.
Dalam video berdurasi 27 detik tersebut, korban AA mengalami perlakuan yang tidak manusiawi dari pelaku, sementara AA hanya bisa menangis dan memegangi kepalanya.
Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani, mengonfirmasi bahwa kedua belah pihak, yakni keluarga korban dan pelaku, telah sepakat untuk berdamai.
"Iya tadi sudah mediasi dan sepakat damai. Orangtua korban tidak akan melanjutkan kasus ini," jelas Bitab.
Bitab Riyani juga menyebut bahwa perundungan terhadap AA bermula saat korban meminta sebuah foto kepada kedua pelaku.
Karena ketidaksetujuan pelaku terhadap permintaan tersebut, tindakan perundungan pun terjadi.
Berakhir Mediasi
Kasus bullying yang terjadi di Balikpapan yang kini viral di media sosial tengah ditangani oleh Mapolsek Balikpapan Utara.
Kasus tersebut kini telah berakhir damai melalui preoses mediasi.
Proses mediasi kasus ini terjadi di Mapolsek Balikpapan Utara.
Mediasi ini dihadiri oleh Kapolsek Balikpapan Utara, AKP Bitab Riyani; Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik; keluarga korban dan pelaku; dan Kabid Perindungan Anak DP3AKB Balikpapan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Irfan Taufik, menyampaikan permintaan maaf atas insiden perundungan yang dialami siswa SMP swasta di kota ini.
"Kami sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meminta maaf, ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mengawasi," tutur Irfan.
Baca juga: Kondisi Korban Bully di Cilacap Memilukan, Patah Tulang Rusuk, Polri Siap Bantu Biaya Pengobatan

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan personel dari DP3AKB untuk memberikan pendampingan kepada korban perundungan jika diperlukan.
Terkait sanksi yang akan diberikan kepada pelaku oleh sekolah mereka, Irfan menjelaskan bahwa hal tersebut masih perlu dipertimbangkan.
"Nanti akan dilihat ke depan. Yang jelas, pendekatan persuasif akan kami kedepankan," ujarnya.
Selain itu, Irfan Taufik juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan sosialisasi di seluruh sekolah di Balikpapan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.
Kasusnya Viral
Sebelumnya kasus bullying kembali viral di media sosial. Bahkan kasus bullying ini sampai diviralkan oleh anggota DPR RI Ahmad Sahroni
Dalam akun instagramnya @ahmadsahroni88, korban tampak dilakuan tak manusiawi.
Dalam video viral yang dibagikan Ahmad Sahroni, terlihat jelas detik-detik bocah berbaju merah dihajar oleh temannya.
Punya ukuran tubuh yang lebih kecil, bocah berbaju seragam pramuka itu secara membabi buta memukuli korban.
Bahkan bocah tersebut sampai memiting leher korban seraya mendorongnya.
Ia pun menendang kepala korban saat terjatuh ke lantai.
Diperlakukan kasar secara bertubi-tubi, bocah berbaju merah hanya bisa meringis kesakitan.
Dengan suara tangisan yang keras, korban bak meminta pertolongan kepada bocah yang ada di sana.
Namun semua bocah termasuk pelaku hanya tertawa melihat korban menangis.
Salah seorang bocah yang menghajar korban sempat memaksa korban untuk berbicara.
Karenanya diduga korban adalah anak berkebutuhan khusus lantaran sama sekali tidak memenuhi permintaan pelaku.
"Ngomong aja, jangan begitu lu," pinta bocah yang menghajar.
Baca juga: SOSOK MK Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Dikenal Agamis di Medsos, Ternyata Masuk Daftar Hitam

Fakta Kejadian
Mengunggah video memilukan tersebut, Ahmad Sahroni menyebut peristiwa pembullyan yang tengah viral itu terjadi di Samarinda.
Namun setelah ditelusuri TribunnewsBogor.com, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Balikpapan Utara, Kalimantan Timur.
Dikutip dari Kompas.com, terkuak fakta mengenai TKP tempat segerombolan bocah melakukan pembullyan tersebut.
Diduga kejadian itu terjadi di Masjid Kawasan KM 0,5 Balikpapan pada Kamis (28/9/2023).
Diolah dari artikel di Kompas.com dan TribunSumsel.com
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|