Berita Kriminal
Gegara Kostum SD di Lomba Voli, Pria Wonogiri Dikeroyok, Warga Tersinggung, Bupati: Koyo Cah Cilik
Fakta pria dikeroyok hanya gara-gara kostum voli, warga tak terima, Bupati Wonogiri terheran-heran.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Deretan fakta pria di Wonogiri dikeroyok hanya karena kostum SD saat lomba voli.
Pria berinisial AD (28) dikeroyok sejumlah warga di depan rumah Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Bupati Wonogiri sampai ikut buka suara terkait pengeroyokan tersebut.
Pengeroyokan tersebut diduga karena AD mengunggah video momen turnamen voli antardesa pada perayaan HUT ke-78.
Unggahan itu rupanya memancing kemarahan dari tim lawan AD hingga terjadi kesalahpahaman antara kedua tim tersebut.
Dugaan pemicunya lantaran tim AD menggunakan kostum seragam SD untuk memeriahkan turnamen voli tersebut.
Namun, rupanya tim lawan merasa tersinggung karena kostum itu.
Baca juga: AKSI Brutal 4 Sekuriti Taman Impian Jaya Ancol, Keroyok Pria Tanpa Ampun hingga Tewas Suka Mencuri

AD kemudian mempublikasikan kabar dugaan pengeroyokan itu di akun TikTok miliknya @lagaligo_voly, Senin (28/8/2023).
Ia menjelaskan kronologi pengeroyokan dalam unggahan TikToknya.
Unggahan itu mendapatkan 1,2 juta penayangan hingga artikel ini dibuat.
Insiden ini mendapatkan perhatian warga setempat hingga diupayakan untuk dimediasi.
AD juga mengaku telah membuat laporan terkait kasus ini ke Polres Wonogiri.
Bahkan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo angkat bicara terkait kasus pengeroyokan ini.
Lantas bagaimana kronologi kejadian pengeroyokan AD?
Berikut Tribunnews.com merangkum fakta-fakta terkait kasus pengeroyokan AD.
Kronologi
Kejadian itu bermula saat AD dituding memecah belah dua desa saat turnamen voli tingkat Kecamatan dengan konten-konten TikTok yang diunggahnya.
Tim desa AD saat itu menang walk out melawan desa lain
Tim lawan mengundurkan diri karena merasa kostum tim AD melecehkan pihak lawan.
"Kaos timnya kan mirip seragam SD. Pertandingan sebelumnya juga pakai itu juga tidak ada masalah. Tahun lalu juga pakai seragam itu juga tidak masalah," jelas AD.
Masalah itu menurut AD sudah diselesaikan di tingkat Kecamatan Jatisrono.
Namun kembali muncul permasalahan ketika turnamen bola voli di Kecamatan Jatipurno hingga mendapatkan aksi kekerasan.
Pengeroyokan AD terjadi setelah ia kedatangan tamu orang yang tak dikenal pada Jumat (25/8/2023) sekira pukul 22.00 WIB.
AD mengaku dijemput paksa bersama istri dan anaknya dengan menggunakan mobil.
"Saat itu dijemput paksa, istri dan anak saya yang umurnya dua bulan diminta untuk naik ke mobil," jelas AD, dikutip Tribunnews.com dari TribunSolo.com.
Rupanya, AD dan keluarganya dibawa ke salah satu rumah Kades di Kecamatan Jatisrono dengan maksud mengklarifikasi sikap AD.
Namun setibanya di lokasi, AD mendapatkan pukulan dari beberapa orang dengan disaksikan belasan orang yang berkerumun.
Baca juga: Keroyok Polisi di Batam hingga Patah Kaki, 3 Pelaku Ditangkap, 1 Masih Buron Datang Melerai

Mendapatkan ancaman dari dua desa
Mengutip dari Kompas.com, AD mengaku mendapatkan ancaman jika tidak mengklarifikasi konten TikToknya.
“Handphone saya juga diminta paksa dan saya juga dipaksa menghapus video TikTok yang lagi FYP (for your page). Padahal (dalam video itu) tidak menyebut nama orang atau nama desa,” kata AD.
Selanjutnya AD dipaksa membuat video klarifikasi dengan kata-kata sesuai permintaan oknum warga.
Video itu dipaksa untuk diunggah di WhatsApp dan TikTok dan apabila dihapus, massa mengancam akan membakar tempat usahanya.
Setelah menuruti kemauan oknum warga, kepala desa kemudian menenangkan dan membubarkan warga.
“Akhirnya dengan muka memar saya diantar sampai titik aman. Untuk mengelabui massa saya berganti mobil lalu diantar pulang. Karena takut massa datang saya putuskan sekitar pukul 23.30 ke Rumah Sakit Hermina untuk visum dan selanjutnya lapor ke Polres Wonogiri,” demikian AD.
Kata polisi
Diberitakan TribunSolo.com, Polres Wonogiri telah menerima laporan AD terkait dugaan pengeroyokan yang dia alami.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.
Saat ini, kata Andi, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan terhadap terduga pelaku pengeroyokan.
"Sudah ada laporan, dalam proses penentuan tersangka itu kan ada proses, seperti penyelidikan," jelasnya, Kamis (31/8/2023).
Kapolres menerangkan pihaknya sudah mengantongi diduga pelaku.
Namun pihaknya memerlukan bukti lengkap karena tak bisa menentukan tersangka dan barang bukti.
"Sudah mengantongi nama-nama yang diduga tersangka penganiayaan kemarin. Tapi butuh bukti lengkap. Jadi kami tidak bisa sembarangan menentukan tersangka dan barang bukti," jelasnya.
Baca juga: Viral Ibu Diduga Jual Putrinya ke Pria Hidung Belang, Tetangga Emosi Keroyok Si Ibu, Nasibnya Kini
Respons Bupati Wonogiri
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Wonogiri Joko Sutopo angkat bicara terkait kejadian dugaan pengeroyokan di Kecamatan Jatisrono yang dipicu ketersinggungan dalam turnamen bola voli antar desa.
Bupati yang kerap disapa Jekek itu, menilai sikap yang ditunjukkan pihak-pihak terkait karena ketersinggungan itu tidak masuk akal.
Bahkan Bupati Jekek mengaku terkekeh saat mendengar laporan kasus tersebut.
"Dapat laporan tadi pagi, sekitar pukul 05.00 WIB. Saya respons sambil ngekek (tertawa). Masalah apa ini, koyo cah cilik (seperti anak kecil)," kata dia, kepada TribunSolo.com, Kamis (31/8/2023).
Bupati Jekek menilai, kasus yang dipicu masalah sepele ini tidak bisa masuk akal.
"Tidak paham saya voli kok jadi masalah, logikaku ra iso nompo (tidak bisa terima), logika saya tidak bisa nompo (menerima), hari gini," jelasnya.
Jekek menyayangkan aksi tidak terpuji itu, sebab masalah itu seharusnya diselesaikan dengan baik.
"Wong (padahal) masyarakat guyub, cah enom padu (anak muda bertengkar) masalah ketersinggungan voli. Bolanya bukan bola batu to (kan)? Kalau pakai batu berarti jaman batu. Itu tidak menimbulkan nilai sportivitas," pungkas Jekek.
(Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|