Berita Kriminal
Motif Praka RM & 2 Anggota TNI Aniaya Imam Masykur, Murni Pemerasan, Tuduh Korban Jual Obat Ini
Terkuak motif Praka RM dan dua rekannya culik dan aniaya Imam Masykur, tuduh korban lakukan ini.
Editor: ninda iswara
TRIBUNTRENDS.COM - Terkuak motif penculikan dan penganiayaan terhadap pemuda Aceh bernama Imam Masykur (25).
Imam Masykur tewas setelah dianiaya oleh tiga oknum TNI di mana salah satunya merupakan Paspampres.
Ketiga pelaku penganiayaan yang merupakan oknum TNI kini telah ditahan oleh Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya/Jayakarta.
Satu di antaranya adalah Praka Riswandi Manik (RM) yang merupakan Ta Walis 3/3/III Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres.
Ketiga pelaku penculikan disebut sempat mengaku sebagai Polisi ketika akan membawa Imam.
Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi I DPR RI Aceh, Fadhlullah, berdasarkan keterangan yang ia dapat dari Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey.
"Jadi Danpomdam Jaya menjawab bahwa tiganya sudah diamankan," kata Fadhullah, Senin (28/8/2023) dikutip dari Serambinews.com.
Baca juga: Anak Dibunuh Oknum Paspampres, Ibu Dimintai Tebusan Rp 50 Juta, Korban: Saya Dipukul, Gak Tahan Lagi

"Dijawab oleh Danpomdam Jaya, ini murni kasus pemerasan dan penganiayaan."
"Jadi mereka itu menculik korban dengan berpura-pura sebagai oknum dari institusi hukum, kemudian meminta penebusan. Lalu dilakukan penyiksaan,” lanjutnya.
Diketahui, ketiga pelaku melakukan penculikan dan penganiayaan karena mengetahui Imam menjual obat-obatan secara ilegal.
Imam kemudian diperas melalui keluargannya Rp 50 juta.
Pemerasan tersebut disertai penganiayaan hingga akhirnya korban tewas.
Lebih lanjut Fadhullah mengatakan, pihaknya akan segera bertemu dengan Danpomdam Jaya untuk meminta keterangan lebih lanjut sebagai bentuk pengawalannya atas kasus ini.
"Saya akan terus mengawal kasus ini. Dalam waktu dekat ini saya akan ke Pomdam Jaya karena saat ini saya masih di Aceh," ujarnya.
Panglima TNI Minta Pelaku Dihukum Mati
Atas kasus ini Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta agar pelaku dihukum berat, termasuk hukuman mati.
Ia mengaku prihatin atas kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Paspampres Praka R dan rekan-rekannya.
Yudo juga memastikan oknum TNI pelaku penganiayaan ini akan dipecat dari keanggotaan TNI.
Imbauan Panglima TNI itu disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda Julius Widjojono.
"Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup, dan pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan," kata Julius, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Tampang Praka RM Paspamres Diduga Aniaya Pria Aceh hingga Tewas, Kini Diamankan, Ini Dugaan Motifnya

Danpaspampres Pastikan Proses Hukum Berjalan
Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay memastikan Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap kasus ini.
Ia akan mengusut lebih lanjut terkait dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam aksi keji tersebut.
"Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan," kata Rafael, Minggu (27/8/2023).
Rafael juga menegaskan, proses hukum akan dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku apabila anggota Paspampres tersebut terbukti melakukan tindak pidana.
"Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan di atas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata dia.
"Kami mohon doanya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan. Terima kasih," sambung Rafael.
Tangis Pilu Yuni Mauliza Kekasih Imam Masykur yang Tewas Dianiaya Paspampres, Sudah Berencana Nikah
Pilu kehilangan dirasakan Yuni Mauliza, kekasih Imam Masykur warga Aceh yang meninggal dunia diduga dianiaya oknum Paspampres.
Yuni Mauliza diketahui merupakan mahasiswi Universitas Al Muslim Peusangan Bireuen, Aceh.
Yuni Mauliza terpantau aktif di media sosial, ia juga kerap membagikan aktivitasnya.
Terbaru ia juga mengunggah momen mengantarkan sang kekasih ke tempat peristirahatan terakhir.
Terlihat Yuni berada disamping peti tengah memeluknya dan menangis pilu.

Bahkan diceritakan Yuni bahwa Imam Musykur sempat mengungkapkan janji ketika pulang ke Aceh akan melamar dirinya.
Baca juga: Imam Masykur Tewas Dianiaya Paspampres, Sang Ibu Histeris, Panggil Jokowi : Apa Salah Anak Saya?
Namun takdir berkata lain, Yuni kini harus mengikhlaskan sang kekasih.
Ia berdoa semoga sang kekasih diberikan jalan yang terbaik.
"Terima ga terima tetap harus ikhlas, pergi mu begitu cepat sayang. Tugasmu disini sudah selesai sayang, kamu sudah tenang, Allah lebih menyayagimu, sekarang kita pulang negara ini sungguh kejam untukmu syg.
Semoga keadilan tetap berpihak padamu dengan seadil2nya hukum dinegara ini, padahal rencana terakhirmu sungguh baik "Tunggu aku pulang puasa ini untuk bertemu orang tuamu" tapi lain lagi rencana Tuhan kita tidak dijodohkan didunia ini kita hanya dipertemukan saja.
Doa terbaik menyertaimu, kamu diperlakukan bagaikan nyawa tidak berharga sama sekali bagi mereka, dengan tanpa disadari jalan mu ke surga sudah ditunjukkan oleh mereka yang tidak layaknya disebut manusia," tulisnya.
Seperti diketahui, pemuda tewas diduga dianiaya oknum TNI ini berasal dari Aceh desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh bernama Imam Masykur (25).
Adapun kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Imam Masykur ini terjadi di Jakarta, pada Sabtu (12/8/2023).
(Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|