Breaking News:

Berita Kriminal

CEMBURU Mahasiswa di Semarang Tusuk Pacar, Pisau Dapur Jadi Bukti, Korban Derita 40 Luka Tusuk

AS (21), seorang mahasiswa tega tusuk pacarnya sendiri dengan pisau dapur gara-gara cemburu di Semarang, Jawa Tengah.

TribunWow
Ilustrasi penganiayaan. AS (21), seorang mahasiswa tega tusuk pacarnya sendiri dengan pisau dapur gara-gara cemburu di Semarang, Jawa Tengah. 

TRIBUNTRENDS.COM - Diduga karena cemburu, mahasiswa di Semarang ini tega tikam pacarnya sendiri.

Mahasiswa ini geram lihat ponsel pacarnya terdapat chating dan telepon dari pria lain.

Setelah melakukan penganiayaan, pelaku langsung menyerahkan diri.

Baca juga: INNALILLAHI Radi Tega Habisi Nyawa Sepupu, Cemburu Lihat Korban Dekati Istri Tergeletak di Jalan

AS (21), seorang mahasiswa tega tusuk pacarnya sendiri dengan pisau dapur gara-gara cemburu di Semarang, Jawa Tengah.

Perbuatan keji itu usai AS menemukan chattingan pria lain di ponsel milik korban, KE (19).

Usai melukai korban, pelaku segera menyerahkan diri ke warga dan akhirnya diserahkn ke polisi.

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (shutterstock)

"Kami mendapat informasi bahwa ada orang yang mengaku telah melakukan penusukan dan menyerahkan diri ke warga. Kemudian, tim piket fungsi mendatangi TKP dan mengamankan pelaku dan sejumlah barang bukti. Untuk korban dibawa ke rumah sakit," kata Kapolsek Pedurungan, Kompol Dina Novitasari dikonfirmasi melalui WhatsApp, Senin (28/8/2023).

Kronologi

Dina menjelaskan, penusukan terjadi di kamar kos korban di Jalan Tambakboyo Lor, Tlogosari, Kecamatan Pedurungan, Minggu (27/8/2023) sekitar pukul 02.30 WIB.

Pelaku yang berstatus mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta itu awalnya berkunjung ke kos pacarnya.

Beberapa saat kemudian, pelaku hendak berpamitan untuk kembali ke Yogyakarta. Pemuda asal Papua itu emosi karena tiba-tiba KE mendapat telepon dari seorang pria.

Baca juga: TAK Jadi Damai, Keluarga Korban Penganiayaan di Lenteng Agung Lapor Polisi, Syok Lihat CCTV: Brutal!

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Tribunnews.com)

Pelaku langsung pergi ke dapur kos dan mengambil pisau dapur di rak piring.Tak disangka pelaku langsung menyerang korban.

Setelah itu pelaku kabur dengan memanjat pagar dan segera menyerahkan diri ke warga.

"Berdasarkan pengakuan dia (AS), dia cemburu melihat chattingan HP pacarnya dengan cowok lain. Kemudian ribut di kamar kos. Kemudian ambil pisau dapur untuk menyerang korban," ungkap warga sekitar, Khaerul Muhammad.

Akibat penganiayaan itu, korban alami setidaknya 40 luka tusuk. Korban pun segera dibawa ke Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku saat ini telah diamankan untuk dimintai keterangan.

TAK Jadi Damai, Keluarga Korban Penganiayaan di Lenteng Agung Lapor Polisi, Syok Lihat CCTV: Brutal!

Seorang bocah berusia 14 tahun berinisial F nekat menganiaya remaja pria berinisial D (16) di bilangan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).

Video rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi tersebut viral di media sosial.

Awalnya keluarga korban penganiayaan memaafkan pelaku.

Namun seiring berjalannya waktu, pihak keluarga berubah pikiran dan akhirnya lapor polisi.

Baca juga: AMPUN Nggak Lu? Bocah 14 Tahun di Lenteng Agung Injak Leher Tetangga, Korban Sampai Muntah-muntah

Tangkap layar rekaman CCTV seorang anak di bawah umur jadi korban penganiayaan di Jalan Lontar, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023) siang. Pelaku dan korban ternyata tetanggaan.
Tangkap layar rekaman CCTV seorang anak di bawah umur jadi korban penganiayaan di Jalan Lontar, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023) siang. Pelaku dan korban ternyata tetanggaan. (Istimewa)

Diketahui, penyebab keluarga korban berubah pikiran adalah karena mereka dibuat kaget setelah melihat rekaman CCTV yang beredar di media sosial.

Mereka menilai D (14) begitu brutal saat menganiaya F (16).

D menginjak, mencekik, bahkan membanting F ke tanah dari atas motor, Sabtu (19/8/2023).

Peristiwa penganiayaan itu terekam cctv hingga akhirnya viral di media sosial.

Ketua RW 03 Kelurahan Lenteng Agung, Haswari Anwar menyebut persoalan ini mulanya sudah selesai lantaran pihak keluarga korban memaafkan.

Mulanya, Haswari menyebut kejadian itu terekam CCTV hingga akhirnya dilaporkan oleh yang punya CCTV tak lama setelah insiden.

"Kejadian itu terekam CCTV sama yang punyanya langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat, RT 04," katanya, Minggu (20/8/2023).

Ketua RT 04, Mumu pun mencari terduga pelaku.

Ternyata pelaku belum terlalu jauh dari lokasi penganiayaan.

"Dipeganglah dia, artinya diamankan sama Pak RT," ujar Haswin.

Baca juga: ASTAGA! Kades di Bone Aniaya 2 Pemuda, Gegara Joget Depan Kantornya : Kepala Dibenturkan ke Tembok

Setelah pelaku diamankan, Mumu berinisiatif memanggil pihak korban dengan tujuan menyelesaikan masalan ini dengan damai melalui mediasi.

Mediasi pun terjadi malam hari setelah peristiwa penganiayaan.

Baik pihak korbanmaupun terduga pelaku sama-sama berbesar hati.

"Alhamdulilah menurut keterangan Pak RT, malam itu juga sudah diadakan kesepakatan perdamaian, terutama dari pihak yang dirugikan,"

Orangtua D sudah memaafkan ya, sudah saling memaafkan," sambung Haswari.

Viral seorang remaja jadi korban penganiayaan remaja lainnya di sebuah gang di wilayah Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/8/2023) sekira pukul 13.37 WIB.
Viral seorang remaja jadi korban penganiayaan remaja lainnya di sebuah gang di wilayah Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/8/2023) sekira pukul 13.37 WIB. (Instagram.com/@lensa_berita_jakarta)

Namun tiba-tiba pihak keluarga korban berubah pikiran.

Sehari setelah mediasi, pihak keluarga korban minta mediasi ulang.

Baca juga: SOSOK Abdi Toisuta, Anak Ketua DPRD Ambon Terancam 7 Tahun Penjara, Tega Aniaya Remaja hingga Tewas

Ternyata keluarga korban tak terima penganiayaan yang dilakukan F setelah melihat rekaman CCTV.

Pasalnya saat mediasi pertama, keluarga korban belum sempat melihat rekaman CCTV yang kemudian viral di media sosial itu.

"Mereka (keluarga korban) awalnya mengira sang anak hanya dipukul biasa saja. Tapi pas lihat rekaman CCTV, keluarga berubah bikiran,"

"Kata ibu korban anaknya diinjak, dicekik terduga pelaku, makannya mereka gak terima.

Alhasil kini keluarga D memilih melaporkan tindakan penganiayaan F ke pihak berwajib.

"Jadi hasil mediasi atau musyawarah hari ini deadlock. Pihak korban atau pihak yang merasa dirugikan ingin meneruskan masalah ini ke ranah hukum," sambungnya.

Baca juga: NEKAT! Pelajar MTs di Jember Aniaya Siswa SMP, Sampai Muntah Darah, Tak Terima Ortu Pacarnya Diejek

Setelah memutuskan untuk membawa kasus ke jalur hukum, pihak korban dan terduga pelaku langsung bergegas menuju Polres Metro Jakarta Selatan.

Kedua belah pihak langsung didampingi oleh Unit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan yang kebetulan mengikuti mediasi.

Lantas apa penyebab penganiayaan?

Haswari sempat bertanya apa penyebab F melakukan penganiayaan kepada D yang tak lain tetangganya itu.

Ternyata masalahnya karena asmara.

"Berdasarkan pengakuan mereka ketika saya tanya, perselisihan disebabkan karena asmara," ujar Haswari.

Meski begitu Haswari enggan menjelaskan lebih lanjut terkait wanita yang jadi pemantik emosi F kepada D.

(*)

Artikel ini diolah dari Kompas.com dan  TribunJakarta.com 

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inicemburuSemarangpisau
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved