Breaking News:

Berita Kriminal

'Sudah Kau Bunuh, Masih Kau Fitnah' Keluarga Dosen UIN Solo Murka, Buntut Ucapan 'Tukang Amatiran'

Keluarga dosen UIN Solo tak terima dengan motif kuli bangunan membunuh almarhumah. Sebut itu fitnah. Rekan dosen turut bersaksi.

Editor: Suli Hanna
kolase tribun solo/tribun jateng
Keluarga dosen UIN Solo merasa Dwi Feriyanto, tersangka pembunuh Wahyu Dian Silviani, fitnah atas motif pembunuhan 

TRIBUNTRENDS.COM - "Pasti pelakunya fitnah itu!" keluarga dosen UIN Solo merasa difitnah atas motif pembunuhan yang dilakukan kuli bangunan.

Keluarga Wahyu Dian Silviani (34) dosen UIN Raden Mas Said Solo memberi kesaksian tentang sifat korban semasa hidup. Apa kata pihak keluarga?

Diberitakan sebelumnya, Dian tewas dibunuh oleh Dwi Feriyanto alias D, seorang pria yang berprofesi kuli bangunan.

Pelaku mengaku nekat membunuh korban disebut lantaran sakit hati atas perkataan Dian.

Sontak keluarga korban pun membantah motif pelaku, mereka yakin Dian bukan sosok yang mudah berkata kasar.

Suparman (35) paman Dian mengatakan, ia ragu atas motif pelaku membunuh keponakannya.

Baca juga: SOSOK Dwi Kuli Bangunan Bunuh Dosen UIN Solo, Sakit Hati Disebut Amatiran, Jeda 2 Hari Baru Beraksi

(Kiri) Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. (Kanan) Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani saat sesi jumpa pers Polres Sukoharjo di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023). Terungkap, pembunuh Dosen UIN Surakarta ternyata kuli bangunan. Pelaku sakit hati karena hasil renovasinya dianggap jelek.
(Kiri) Wahyu Dian Silviani, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta. (Kanan) Pelaku pembunuh Wahyu Dian Silviani saat sesi jumpa pers Polres Sukoharjo di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023). Terungkap, pembunuh Dosen UIN Surakarta ternyata kuli bangunan. Pelaku sakit hati karena hasil renovasinya dianggap jelek. (TRIBUNSOLO.COM/ANANG MA'RUF)

Menurutnya, korban dikenal sebagai sosok yang santun selama tinggal di tempat asalnya.

"Tidak ada sama sekali dia pernah ada masalah di sini.

Dia kalau ngomong santun dan memang tidak suka banyak ngomongnya," kata Suparman seperti yang diwartakan Kompas.com.

Suparman menganggap motif yang dilontarkan pelaku adalah sebuah fitnah.

"Tidak masuk akal, itu pasti pelakunya fitnah itu.

Dian itu sangat sederhana. Ngomong tidak terlalu,"

"Apalagi sampai ada yang bilang dia mengatai pelaku.

Itu pasti tidak benar, dia itu orang terpelajar pasti bisa jaga omongannya," kata Suparman.

Baca juga: Tewas Dibunuh, Jenazah Dosen UIN Surakarta Dimakamkan di Mataram, Kerabat Mengenang Anak yang Baik

Senada dengan Suparman, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said Surakarta, Muhammad Rahmawan Arifin juga mengungkapkan bahwa korban dikenal ramah di lingkungan kerjanya.

Pria yang akrab disapa Ivan tersebut menyaksikan bahwa korban tak pernah berkata kasar.

"Selama saya saksi almarhumah tidak pernah menyampaikan kata-kata yang jangankan menyakitkan, menyinggung saja tidak pernah," ucap Ivan kepada TribunSolo.com, Jumat (25/8/2023).

Bahkan, kata Ivan, gestur tubuh korban menunjukkan bahwa Dian bukan sosok yang berkata kasar.

"Bahasa yang digunakan Bu Dian ini sangat halus, tidak meledak seperti orang membentak," pungkasnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunSolo.com, Anang Ma'ruf Bagus Yuniar)(Kompas.com, Idham Khalid)

Diolah dari artikel TribunSolo.com.

Sumber: Tribun Solo
Tags:
dosenUIN Solokuli bangunankeluargaWahyu Dian SilvianiDwi Feriyanto
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved