Breaking News:

Berita Kriminal

KASUS Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Masuk Babak Baru, Refresh BAP 'Semoga Pelaku Terungkap'

Tim baru penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kembali memeriksa sejumlah saksi kunci. BAP dua tahun lalu pun direfresh.

Thinkstockphotos.com
Ilustrasi garis polisi. Tim baru penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kembali memeriksa sejumlah saksi kunci. BAP dua tahun lalu pun direfresh. 

TRIBUNTRENDS.COM - Polisi kembali melanjutkan memproses kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Petugas kembali memeriksa sejumlah saksi kunci.

BAP dua tahun lalu pun kini direfresh.

Baca juga: SYOK Warga Pademangan Temukan Mayat di Tumpukan Baju, Korban Pembunuhan, Polisi Temukan Kejanggalan

Tim baru penyidik kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kembali memeriksa sejumlah saksi kunci. BAP dua tahun lalu pun direfresh.

Kasus pembunuhan sadis yang menewaskan Tuti Suhartini dan anaknya Amela Mustika Ratu terjadi pada 18 Agustus 2021.

ilustrasi kasus pembunuhan
ilustrasi kasus pembunuhan (Freepik)

Kedua mayat ditemukan di dalam mobil Toyota Alphard di halaman rumah korban di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Subang.

Hari ini sebanyak 14 saksi kunci dari keluarga terdekat korban menjalani pemeriksaan di Mapolsek Jalancagak, terkait kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu

Dua saksi yang diperiksa adalah Abi Aulia dan Arigi Reksa Pratama, yang tak lain anak tiri Yosep, suami korban Tuti Suhartini.

Keduanya menjalani pemeriksaan pukul 09.00-17.30 WIB, Rabu(2/8/2023).

Kedua anak kandung Mimin tersebut, seusai menjalani pemeriksaan di Mapolsek Jalancagak memberikan keterangan kepada awak media melalui pengacaranya Rohman Hidayat.

Rohman Hidayat menjelaskan, pemeriksaan saksi kali ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan pemeriksaan 2 tahun silam saat pembunuhan tersebut terjadi.

"Pemeriksaan saksi ini hanya merefresh ulang pemeriksaan sebelum-sebelumnya saat kasus pembunuhan tersebut terjadi 2 tahun silam," ujar Rohman Hidayat, Rabu(2/8/2023) petang.

Menurutnya, dalam pemeriksaan saksi tersebut, penyidik tak mengajukan pertanyaan baru tapi pertanyaan yang sama seperti pemeriksaan terdahulu.

"Yang ditanyakan penyidik kepada saksi masih tetap sama seperti sebelumnya hanya merefresh ulang saja," katanya.

Dengan kembali bergeraknya polisi memeriksa sejumlah saksi, Rohman berharap, kasus ini bisa terang benderang.

Baca juga: ASTAGA Polisi Temukan Tubuh Wanita Diduga Korban Pembunuhan, Syok Ternyata Boneka Pemuas Nafsu

Ilustrasi mayat, pembunuhan
Ilustrasi mayat, pembunuhan (via Tribunnews.com)

"Saya optimis, dengan kembali bergeraknya pemeriksaan terhadap sejumlah saksi bisa secepatnya kasus pembunuhan ibu dan anak ini terungkap," ucapnya.

Rohman juga mengakui, polisi kesulitan mengungkap kasus pembunuhan sadis ibu dan anak tersebut disebabkan kondisi TKP yang sudah rusak.

"Faktor utamanya kasus ini sulit terungkap karena kondisi TKP yang sudah dirusak oleh pelaku untuk menghilangkan jejak," kata Rohman.

Ia berharap, seiring dengan berjalannya waktu dan tim baru yang dibentuk Polda Jabar kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak ini bisa segera terungkap.

"Semoga saja menjelang 2 tahun kasus tersebut, polisi bisa mengungkap siapa pelaku dan dalang dari pembunuhan yang menewaskan ibu Tuti Suhartini dan anaknya Amela Mustika Ratu," ucapnya.

Seperti diketahui pada 18 Agustus 2021 terjadi kasus pembunuhan sadis yang menewaskan Tuti Suhartini dan anaknya Amela Mustika Ratu.

Kedua mayat ditemukan di dalam mobil Toyota Alphard di halaman rumah korban di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Subang.

Namun hingga menjelang 2 tahun, kasus pembunuhan sadis tersebut masih belum terungkap.

Sejak tragedi pembunuhan tersebut terjadi dua tahun silam, 124 saksi sudah diperiksa namun polisi belum berhasil menetapkan tersangka.

Hari ini, kasus pembunuhan ibu dan anak tersebut, memasuki babak baru dengan kembali meminta keterangan dari pihak keluarga secara langsung ke beberapa rumah keluarga korban.

Bahkan hari Rabu (2/8/2023) ini sejumlah saksi mulai kembali diperiksa oleh penyidik Polda Jabar di Mapolsek Jalancagak.

SYOK Warga Pademangan Temukan Mayat di Tumpukan Baju, Korban Pembunuhan, Polisi Temukan Kejanggalan

Warga Pademangan digegerkan dengan penemuan mayat di tuumpukan baju.

Didega mayat tersebut korban pembunuhan.

Polisi pun menemukan beberapa kejanggalan di TKP.

Baca juga: WARGA di Kediri Syok, Temukan Mayat Terbungkus Karung, Terungkap Identitasnya Kondisi Terikat

Polisi pastikan sudah menangkap pembunuh Waluyo (51) , pria yang ditemukan di dalam kontrakannya di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (5/7/2023) lalu kini terungkap.

Waluyo dipastikan tewas dibunuh oleh seorang pria berinisial MA yang belakangan sudah ditangkap pihak kepolisian.

ilustrasi kasus pembunuhan
ilustrasi kasus pembunuhan (Freepik)

"Pelaku sudah ditangkap oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata salah satu narasumber TribunJakarta.com di kepolisian, Minggu (9/7/2023).

Dari kasus kematian Waluyo, ada sejumlah kejanggalan yang dilihat warga dari mulai kondisi jasad korban hingga kondisi di TKP.

Ketua RW 04 Ancol, Bahrun Syah mengatakan, kematian Waluyo di dalam kontrakannya memang terlihat tak wajar.

Ada beberapa faktor yang dinilai janggal dari tewasnya pria yang tinggal sebatang kara itu.

Kejanggalan pertama ialah kondisi jasad Waluyo yang tertutup tumpukan pakaian saat ditemukan Rabu siang sekitar pukul 11.00 WIB.

"Setelah lihat kondisi mayat tengkurep, semua badan tertutup oleh pakaian, nah ini polisi melihat ada ketidakwajaran," ucap Bahrun, Rabu lalu.

Kejanggalan selanjutnya ialah kondisi pintu kontrakan korban yang terkunci dari luar.

Pada saat warga setempat mencium bau busuk dari kontrakan korban, mereka pun mencoba membuka pintunya.

Baca juga: ASTAGA! Siswi Hadiri Prom Night Pakai Peti Mati, Tiba-tiba Bangkit bak Mayat Hidup, Alasannya Haru

Karena terkunci dari luar, pemilik kontrakan langsung mengeluarkan kunci cadangan untuk membuka pintu kontrakan itu.

Saat itu lah pemilik, pengurus wilayah setempat, dan beberapa warga kaget melihat jenazah Waluyo yang sudah tergeletak tertutup tumpukan pakaian.

Kejanggalan terakhir ialah handphone (HP) dan kunci motor korban didapati hilang dari dalam kontrakannya.

"Kemungkinan besar menjurus ke sana (indikasi pembunuhan), karena posisi mayat tengkurep. Badannya diselimuti baju-baju, pintu juga dikunci dari luar," ucap Bahrun. 

Kepada pemilik kontrakan, Waluyo mengaku tamu yang sering dibawanya itu adalah keponakannya.

"Dia sering bawa ABG laki-laki, gonta ganti gitu. Kalau ditanya katanya ponakan," kata pemilik kontrakan, Zainudin, Kamis (6/7/2023).

Zainudin mengaku tak begitu saja mempercayai bahwa tamu yang dibawa Waluyo benar-benar keponakan yang bersangkutan.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Freepik)

Namun, selama ini Zainudin tak begitu menggubris karena belum pernah ada keluhan ataupun masalah tertentu dari kontrakan korban.

Zainudin menambahkan, meski Waluyo sering gonta-ganti tamu ABG laki-laki, dalam sebulan belakangan orang yang dibawa masuk ke dalam kontrakannya adalah orang yang sama.

"Nah ini tau-taunya udah sebulan lebih, sebelum lebaran sering bawa orang baru ini. Itu-itu terus yang dibawa," ungkap Zainudin.

Zainudin menambahkan, sosok Waluyo dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Pria yang tinggal sebatang kara itu diketahui jarang berinteraksi maupun mengobrol dengan para tetangganya.

"Dia sehari-harinya tertutup, sama (tetangga) sebelah juga enggak komunikasi atau gimana," ucap Zainudin.

Menurut Zainudin, Waluyo tinggal di kontrakan tersebut sejak tahun 2022 silam atau sudah sekitar satu tahun lamanya.

Pada saat pertama kali datang, Waluyo mengaku bekerja sebagai sopir pribadi merangkap pengemudi ojek online.

"Pas awal dia datang saya sempat tanya kerjanya, dia jawab sopir di perumahan, sopir pribadi. Kalau pulang korban langsung ngojek," kata Zainudin. (*)

Diolah dari artikel Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inipembunuhanSubang
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved