Berita Kriminal
Keluarga di Banyumas Cemas, Tunggu Kabar Korban Terjebak di Tambang Emas Ilegal, 'Ingin Kepastian'
Delapan warga Kabupaten Bogor dikabarkan terjebak di dalam lubang tambang emas ilegal di Banyumas
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Pilu keluarga di Banyumas yang berharap cemas anggota keluarganya selamat dari insiden tambang emas ilegal.
Diketahui, ada delapan warga yang terjebak di dalam lubang tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Muhammad Rama Abdul Rohman (38) menjadi salah satu korban dalam insiden tersebut.
Baca juga: SOSOK Pablo Benua & Rey Utami, Pasangan Artis Terkaya 2023, Usaha Tambang Nikel, Bangun Rumah Rp50 M
Delapan warga Kabupaten Bogor dikabarkan terjebak di dalam lubang tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Salah satunya adalah Muhammad Rama Abdul Rohman (38) yang merupakan warga Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Ia bersama tujuh orang lainnya terjebak di dalam sebuah lubang dengan kedalaman 60 hingga 70 meter sejak Selasa (25/7/2023).
Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Pihak keluarga yang sejak kemarin penuh kecemasan menunggu kabar dari rumah, saat ini pun menyusul langsung ke Banyumas.
Mereka ingin melihat secara langsung situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
"Inisiatif keluarga dari sini, pengen tau situasi di sana seperti apa, jadi pengen kejelasan kepastian," ujar adik korban, Romi Abdul Rohim kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (28/7/2023).
Lebih lanjut, Romi Abdul Rohim pun berharap sang kakak bisa segera ditemukan dalam kondisi apapun.

"Pastinya tentu yang terbaik yah, pulang dengan selamat, karena datang juga membawa keselamatan," harapnya.
"Adapun nasib yang menentukan walaupun harus ada nasib yang pahit ataupun tidak sesuai harapan keluarga namun yang pasti harus pulang, bagaimanapun keadaannya," tambangnya.
Warganya Kerja di Tambang Emas Banyumas, Kades Kiarasari Bogor: Disini Belum Tercipta Lapangan Kerja
Kepala Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jaro Ahyar mengungkap alasan 4 orang warganya menambang emas di tambang emas rakyat Banyumas.
Kata Ahyar, empat orang warganya yang saat ini tertimbun di tambang emas itu, memang sengaja memilih pekerjaan menambang emas.
Seperti diketahui, empat orang warga Kiasari ini tertimbun di tambang emas rakyat di Banyumas pada Rabu (26/7/2023).
Empat orang warga Kiasari ini tertimbun bersama empat orang warga lainnya.
Empat warga lainnya diketahui masih berasal dari kecamatan yang sama namun desanya yang berbeda.
Sampai saat ini, Kamis (27/7/2023) mereka masih tertimbun di tambang emas.
"Ya memang sengaja bekerja disana. Itu hak mereka juga. Namanya warga kan pasti mencari nafkah dimana saja," kata Jaro Ahyar kepada TribunnewsBogor.com.
Ahyar menambahkan, di tambang emas sana (Banyumas) warganya ini bekerja secara serabutan.
Jika ada panggilan untuk menambang di lubang emas rakyat itu, mereka akan bekerja.
"Biasanya kalau pekerjaan kaya mereka gini, ada rekannya yang lebih dulu kerja di tambang emas itu," katanya.
Hal itu terus dilakukan sejak empat bulan yang lalu.

Selain alasan mencari nafkah, Ahyar mengakui, bahwa di Kiarasari ini tidak ada pekerjaan yang tepat untuk warganya itu.
Alhasil, warganya ini memilih untuk merantau ke Banyumas.
"Yamungkin gini salah satunya di sini (kiarasari) kami mengakui bahwa disini belum menciptakan lapangan kerja. Satu itu," ungkapnya.
Ahyar mengakui, memang jika tidak merantau ke Banyumas, keempat warganya ini tidak tetap pekerjaannya.
"Disini juga (Kiarasari) apa aja dikerjain. Ya serabutan lah istilahnya," tambah Ahyar.
Meski begitu, Ahyar berharap warganya ini segera ditemukan dalam kondisi apapun.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, ungkap kondisi terkini 4 warganya yang masih tertimbun di tambang emas Banyumas.
Empat orang warga Kiarasari ini seperti diketahui tertimbun di tambang emas Banyumas pada Rabu (26/7/2023).
4 orang warga Sukajaya ini tertimbun bersama empat orang rekannya yang berasal dari Desa yang berbeda.
"Kalau sekarang alhamdulilah kita tetap komunikasi dengan yang disana (Banyumas). Komunikasinya kita lakukan untuk mengetahui perkembangannya," kata Kepala Desa Kiarasari, Jaro Ahyar kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (27/7/2023). (*)
Diolah dari artikel TribunBogor
Sumber: Tribun Bogor
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|