Breaking News:

Berita Viral

Ayah Sebut Bripda Ignatius Didatangi 3 Senior Mabuk sebelum Tertembak, Kini Cuma 2 yang Ditahan

Y Pandi kuak fakta mengejutkan terkait tertembaknya sang anak, Bripda Ignatius oleh senior. Ia menyebut anaknya sempat didatangi senior mabuk.

YouTube Kompas TV / TribunBengkulu.com
Ayah sebut Bripda Ignatius sempat didatangi 3 senior mabuk 

"Menanyakan juga hal yang sama, 'Apakah ini betul orang tuanya Rico?' (Panji menjawab) 'Betul, ada apa ya?' (Polres Melawi) 'Kami dapat pesan dan berita dari Mabes supaya bapak ini turun ke Jakarta, anak bapak sakit keras kondisinya sekarang dan ada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta," tuturnya.

Tak hanya dari Polres Melawi, Polda Kalimantan Barat pun turut menginformasikan kepada Panji terkait kondisi Bripda Rico.

Panji mengatakan Polda Kalimantan Barat siap menanggung biaya akomodasi untuk menuju ke Jakarta.

Merasa Curiga, Ayah Bripda Rico Minta Izin Rekam Pembicaraan ke Densus 88 Antiteror

Singkat cerita, Panji beserta keluarganya sampai di Jakarta.

Namun, Panji pun masih merasa curiga dengan keterangan yang diperolehnya dari Polres Melawi dan Polda Kalbar terkait kondisi Bripda Rico.

Kecurigaan tersebut dilandasi lantaran pihak Polres Melawi dan Polda Kalbar tidak menjelaskan sakit apa yang tengah diderita Bripda Rico.

"Ketika kami berangkat dan datang ke sana, yang membuat kami ini merasa was-was dengan anak kami karena dari keterangan mereka tidak dijawab dengan jelas bahwa anak saya itu sakit keras apa, kecelakaan atau apa," ceritanya.

"Kalaupun kalau kecelakaan, kita nggak khawatir, mungkin dirawat lah di rumah sakit," sambung Panji.

Kemudian, Panji beserta keluarga pun bertemu dengan pejabat serta penyidik dari Densus 88 Antiteror untuk menjelaskan kondisi Bripda Rico.

Baca juga: Ada Kelalaian Densus 88 Klarifikasi Tewasnya Bripda Rico di Bogor : Bukan Ditembak, Tapi Tertembak

Y Panji, ayah Bripda Rico mengatakan bahwa dirinya memperoleh informasi sang anak tengah sakit keras dan dirawat di ICU
Y Panji, ayah Bripda Rico mengatakan bahwa dirinya memperoleh informasi sang anak tengah sakit keras dan dirawat di ICU (istimewa via TribunPontianak.com)

Pada momen ini lah, Panji meminta izin kepada pihak Densus 88 untuk merekam pembicaraan saat membeberkan kronologi hingga Bripda Rico tewas.

"Saya sampaikan kepada mereka, sebelum bapak-ibu menyampaikan ini, saya rekam dulu terkait kondisi anak kami. Hari ini, oke bapak-bapak menyampaikan, saya dengar dan saya paham."

"Tapi besok lusa, ketika saya pulang membawa jenazah anak saya, belum tentu saya menjawab apa yang dimintakan oleh keluarga saya, kronologis kejadiannya seperti apa," jelasnya.

Permintaan Panji untuk merekam pembicaraan pun diiyakan oleh pihak Densus 88 Antiteror.

Lalu dalam penjelasan Densus 88 Antiteror, tidak dijelaskan bahwa Bripda Rico dalam kondisi sakit keras.

Namun, menurut pernyataan Panji, Densus 88 Antiteror langsung memberitahu bahwa Bripda Rico sudah tewas lantaran tertembak oleh rekannya.

"Tidak sengaja mengambil senpi yang ada di tas, senior tadi mengambil senpi dari tasnya, tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban."

"Tepatnya dari batang leher ini tembus ke bawah telinga kanan," ujar Panji.

Setelah peristiwa tersebut, Panji mengatakan bahwa sang anak langsung tewas di tempat kejadian.

(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika)(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan Tribunnews.com

Tags:
berita viral hari iniBripda Ignatius Dwi FriscoY PandiDensus 88polisi
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved