Breaking News:

Berita Viral

Ayah Sebut Bripda Ignatius Didatangi 3 Senior Mabuk sebelum Tertembak, Kini Cuma 2 yang Ditahan

Y Pandi kuak fakta mengejutkan terkait tertembaknya sang anak, Bripda Ignatius oleh senior. Ia menyebut anaknya sempat didatangi senior mabuk.

YouTube Kompas TV / TribunBengkulu.com
Ayah sebut Bripda Ignatius sempat didatangi 3 senior mabuk 

TRIBUNTRENDS.COM - Ayah Bripda Ignatius, Y Pandi mengurai keterangan mengejutkan terkait tertembaknya sang anak oleh senior.

Ia menyebut Bripda Ignatius sempat didatangi tiga senior di kamarnya di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Y Pandi turut menginformasikan bahwa ketiga senior itu dalam kondisi mabuk.

Diberitakan sebelumnya, dalam kasus tertembaknya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF, dua seniornya berinisial Bripda IMS dan Bripka IG ditahan polisi.

Namun menurut ayah Bripda Ignatius, Pandi yang terlibat dalam kematian anaknya bukan hanya dua orang melainkan tiga.

Saat menjadi narasumber di Kompas TV, Pandi dengan tegas mengatakan pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB, Bripda Ignatius didatangi oleh tiga orang seniornya, di kamarnya di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: SOSOK Bripda Ignatius Dwi Frisco, Polisi yang Viral Meninggal Tertembak Seniornya, Anggota Densus 88

Y Pandi ayah Bripda Ignatius menyebut putranya sempat didatangi 3 senior yang mabuk
Y Pandi ayah Bripda Ignatius menyebut putranya sempat didatangi 3 senior yang mabuk (TribunBengkulu.com/TribunPontianak.com)

Ketiga senior Bripda Iganatius di Densus 88 tersebut diduga dalam keadaan mabuk.

"Mereka dalam kondisi mabuk," kata Pandi dikutip TribunJakarta dari Kompas TV, pada Kamis (27/7/2023).

Pandi dapat memastikan Bripda Ignatius kala itu tidak ikut mabuk.

"Anak saya tidak mabuk, dari mulutnya tidak tercium bau alkohol," tegas Pandi.

Diduga Bisnis Senjata Api

Pandi mengatakan tiga senior Bripda Ignatius di Densus 88 tersebut diduga menawarkan pugtranya untuk ikut dalam bisnis senjata api.

Merasa takut, Bripda Ignatius kemudian menolak ajakan seniornya.

Diduga kemudian terjadi cekcok yang berujung Bripda Ignatius tewas tertembak.

Baca juga: FAKTA Tertembaknya Bripda Ignatius, Ayah Justru Sempat Diberitahu Hal Lain: Anak Bapak Sakit Keras

"Ketiga pelaku ini datangi kamar anak saya," ucap Pandi.

"Mereka diduga ada urusan bisnis senjata api, anak saya mungkin ditawari anak saya mungkin menolak, karena tahu itu barang ilegal,"

"Yang terjadi disitu mungkin jadi cekcok,"

"Nah akibatnya anak saya jadi korban," imbuhnya.

Pandi menjelaskan akibat ledakan senjata api tersebut, leher anaknya tertembak peluru.

Peluru tersebut lalu menebus ke telinga Bripda Ignatius.

"Tidak lama kemudian si pelaku mengambil senpi di tasnya dan meledak lalu mengenai leher anak saya lalu tembus ke telinga, lalu tembus ke dinding lagi," kata Pandi.

Dua Ditahan, Lalu Bagaimana yang Satunya?

Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Bripda IMS dan Bripka IG, langsung ditahan seusai peristiwa Bripda Ignatius tertembak.

Baca juga: Riko Anak Baik Curhat Kerabat Unggah Momen Terakhir Masak Bareng Bripda Ignatius Dwi Frisco

Bripda Ignatius Dwi Frisco tertembak senior
Bripda Ignatius Dwi Frisco tertembak senior (Kolase Tribun Trends/Tribun Pontianak)

"Terhadap tersangka yaitu Bripda IMS dan Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," ujarnya kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).

Lalu bagaimana dengan yang satunya?

Pandi menjelaskan pihaknya pun tidak mengetahui bagaimana nasib satu dari tiga senior Bripada Ignatius.

Ia juga mengaku mengapa polisi hanya menyebut dan menahan dua senior Bripada Ignatius.

"Saya enggak tahu kenapa jadi dua orang," ucap Pandi.

"Kami belum tahu yang satu lagi gimana," tambahnya.

FAKTA Tertembaknya Bripda Ignatius, Ayah Justru Sempat Diberitahu Hal Lain: Anak Bapak Sakit Keras

Kasus polisi tertembak oleh polisi kembali terjadi. Kali dialami Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.

Ia tewas tertembak oleh seniornya di Rusun Polri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 23 Juli 2023.

Ayah dari Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengaku awalnya dikabari kalau putranya sakit keras.

Y Panji, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengaku sempat diberitahu oleh Mabes Polri bahwa sang anak dirawat di ruang ICU RS Polri Kramat Jati, Jakarta lantaran sakit keras.

Awalnya, Panji dihubungi via sambungan telepon oleh seseorang yang mengaku dari Mabes Polri.

Lalu, orang tersebut bertanya kepadanya apakah Panji adalah orang tua dari Bripda Rico.

Baca juga: Bripda Ignatius Tewas Tertembak Senior, Keluarga di Kalbar Punya Jabatan, Ini Pekerjaan Ortu

Sosok Bripda Ignatius Dwi Frisco, meninggal tertembak seniornya
Sosok Bripda Ignatius Dwi Frisco, meninggal tertembak seniornya (Tribun Pontianak)

Setelah itu, Panji pun mengiyakan.

Pada momen tersebut, Panji pun tengah bersama dengan istrinya sambil menonton televisi.

"Mereka mengatakan bahwa, 'Bapak, ini betul orang tua dari Ignatius Dwi Frisko Sirage?' (Panji menjawab) 'Betul, ada apa pak ya?' Saya pas dengan mamaknya sedang nonton TV pas siang itu," katanya dikutip dari YouTube Tribun Pontianak, Kamis (27/7/2023).

Kemudian, Panji mengatakan bahwa orang tersebut meminta kepadanya terbang ke Jakarta lantaran Bripda Rico tengah sakit keras.

"(Orang yang menelepon Panji berkata) 'Anak bapak ini sakit keras. Kalau bisa Bapak sekarang ke Jakarta, kami tunggu'," kata Panji menirukan orang yang menghubunginya.

Namun, Panji mengaku tidak langsung mengiyakan permintaan dari orang tersebut lantaran takut bahwa permintaan itu hanyalah teror kepadanya.

Tak berselang lama, dirinya mengatakan dihubungi Polres Melawi, Kalimantan Barat dan mengabarkan hal yang sama dengan orang sebelumnya.

Pada momen tersebut, pihak Polres Melawi juga mengatakan bahwa Bripda Rico tengah dirawat di ruang ICU RS Polri, Kramat Jati, Jakarta.

"Kemudian dari Polres Melawi telpon kami juga. Karena pas yang menghubungi kami itu, kenal dan kawan, jadi pikiran kami sebagai orang tuanya kalau tidak percaya salah kita, ya kan."

Baca juga: CHAT TERAKHIR Bripda Ignatius Dwi Frico Sirage ke Pacar sebelum Meninggal, Sempat Beri Kabar Ini

"Menanyakan juga hal yang sama, 'Apakah ini betul orang tuanya Rico?' (Panji menjawab) 'Betul, ada apa ya?' (Polres Melawi) 'Kami dapat pesan dan berita dari Mabes supaya bapak ini turun ke Jakarta, anak bapak sakit keras kondisinya sekarang dan ada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta," tuturnya.

Tak hanya dari Polres Melawi, Polda Kalimantan Barat pun turut menginformasikan kepada Panji terkait kondisi Bripda Rico.

Panji mengatakan Polda Kalimantan Barat siap menanggung biaya akomodasi untuk menuju ke Jakarta.

Merasa Curiga, Ayah Bripda Rico Minta Izin Rekam Pembicaraan ke Densus 88 Antiteror

Singkat cerita, Panji beserta keluarganya sampai di Jakarta.

Namun, Panji pun masih merasa curiga dengan keterangan yang diperolehnya dari Polres Melawi dan Polda Kalbar terkait kondisi Bripda Rico.

Kecurigaan tersebut dilandasi lantaran pihak Polres Melawi dan Polda Kalbar tidak menjelaskan sakit apa yang tengah diderita Bripda Rico.

"Ketika kami berangkat dan datang ke sana, yang membuat kami ini merasa was-was dengan anak kami karena dari keterangan mereka tidak dijawab dengan jelas bahwa anak saya itu sakit keras apa, kecelakaan atau apa," ceritanya.

"Kalaupun kalau kecelakaan, kita nggak khawatir, mungkin dirawat lah di rumah sakit," sambung Panji.

Kemudian, Panji beserta keluarga pun bertemu dengan pejabat serta penyidik dari Densus 88 Antiteror untuk menjelaskan kondisi Bripda Rico.

Baca juga: Ada Kelalaian Densus 88 Klarifikasi Tewasnya Bripda Rico di Bogor : Bukan Ditembak, Tapi Tertembak

Y Panji, ayah Bripda Rico mengatakan bahwa dirinya memperoleh informasi sang anak tengah sakit keras dan dirawat di ICU
Y Panji, ayah Bripda Rico mengatakan bahwa dirinya memperoleh informasi sang anak tengah sakit keras dan dirawat di ICU (istimewa via TribunPontianak.com)

Pada momen ini lah, Panji meminta izin kepada pihak Densus 88 untuk merekam pembicaraan saat membeberkan kronologi hingga Bripda Rico tewas.

"Saya sampaikan kepada mereka, sebelum bapak-ibu menyampaikan ini, saya rekam dulu terkait kondisi anak kami. Hari ini, oke bapak-bapak menyampaikan, saya dengar dan saya paham."

"Tapi besok lusa, ketika saya pulang membawa jenazah anak saya, belum tentu saya menjawab apa yang dimintakan oleh keluarga saya, kronologis kejadiannya seperti apa," jelasnya.

Permintaan Panji untuk merekam pembicaraan pun diiyakan oleh pihak Densus 88 Antiteror.

Lalu dalam penjelasan Densus 88 Antiteror, tidak dijelaskan bahwa Bripda Rico dalam kondisi sakit keras.

Namun, menurut pernyataan Panji, Densus 88 Antiteror langsung memberitahu bahwa Bripda Rico sudah tewas lantaran tertembak oleh rekannya.

"Tidak sengaja mengambil senpi yang ada di tas, senior tadi mengambil senpi dari tasnya, tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban."

"Tepatnya dari batang leher ini tembus ke bawah telinga kanan," ujar Panji.

Setelah peristiwa tersebut, Panji mengatakan bahwa sang anak langsung tewas di tempat kejadian.

(TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika)(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan Tribunnews.com

Tags:
berita viral hari iniBripda Ignatius Dwi FriscoY PandiDensus 88polisi
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved