Berita Viral
NASIB Pria Nekat Pasang Status WA Foto Istri Orang, Suami Sah Cemburu, Ajak 14 Teman untuk Menghajar
Nahas nasib pria di Jember, dihajar 14 orang hingga babak belur. Bermula dari pasang status berupa foto istri orang, suami sah tak terima.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - BABAK belur pria di Jember ini gara-gara status WhatsApp.
Nekat, lelaki tersebut memasang foto istri orang di statusnya hingga menyebabkan kecemburuan.
Suami sah mengajak 14 orang untuk mengeroyoknya.
Bagaimana kisah lengkapnya?
Apes dialami Angga Juli Saputra di Desa Paseban Kencong.
Ia dipukul sampai babak belur gara-gara memasang status whatsapp istri orang.
Kasus tersebut terungkap Kamis, 20 Juli 2023 lalu.
Pelaku pemukulan itu adalah Imam Fahroni (IF), pria berumur 24 tahun dan M. Ikrom serta Khoirul Anam.
Polisi mengatakan Imam adalah pelaku utama dari kasus pengeroyokan itu.
Baca juga: Keroyok Polisi di Batam hingga Patah Kaki, 3 Pelaku Ditangkap, 1 Masih Buron Datang Melerai
Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadian Widya Wiratama mengatakan bahwa pelaku melakukan penganiayaan tersebut karena menduga korban telah berani menjalin hubungan asmara dengan istrinya tersangka.
"Pelaku menduga korban selingkuh dengan istri pelaku.
Kecurigaan itu muncul saat pelaku melihat korban memasang status di Whatsapp berupa foto istrinya," ujarnya pada Kamis (20/7/2023).
Semua itu berawal dari kecurigaan Imam saat memeriksa smartphone milik istrinya.
Di sana ia melihat percakapan Whatsapp, istrinya dengan korban.
"Dan saat dilakukan pemeriksaan di HP istrinya, ternyata ada beberapa chatingan bersama korban," imbuh Dika.
Dika menyebut usia pernikahan pelaku bersama istrinya masih berjalan empat tahun.
Sebab keduanya menikah saat masih berusia muda.
Baca juga: Pilu Ibu Hamil di Tangsel, Alami KDRT hingga Trauma Berat, Babak Belur Dihajar Suami Takut
"Usia IF masih umur 24 tahun, sementara istrinya sekarang umur 18 tahun.
Pernikahan keduanya sudah berjalan empat tahun," urainya.
Lalu, Wakapolres Jember Kompol Hendry Iptu Indarto menambahkan pelaku meminta 14 temannya melakukan penganiayaan dengan cara memukul dan menendang korban hingga babak belur.
"Pemukulan sambil membawa senjata tajam.
Dan korban saat ini masih harus dirawat di Puskesmas Kencong," ungkapnya.
Hendry mengatakan polisi mengamankan enam orang pelaku penganiayaan tersebut.
Tiga di antaranya diketahui berusia di bawah umur.
"Sementara yang sekarang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), sebanyak sembilan orang dan sekarang masih kami kejar," katanya.
Beberapa barang bukti yang telah diamankan, lanjut Hendry berupa jumper milik tersangka IF dan satu buah jaket warna merah marun milik pelaku bernama Ikrom.
Baca juga: SOSOK Nita Ambani Istri Orang Terkaya Asia, Tenteng Tas Seharga Rp 6 Miliar, Ini Penampakannya
"Untuk senjata tajamnya ini masih di cari, "tuturnya
Hendry menegaskan tiga orang pelaku yang diamankan dijerat dengan Pasal 170 ayat 2 bagian ke 1 e, 2 e junco pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama.
"Dengan ancaman penjaranya di atas 5 tahun,” ucapnya.
Sementara untuk pelaku yang masih berusia anak-anak.
Dia mengaku akan mengonsultasikan kontruksi hukumnya di Bapas Jember.
Diberitakan sebelumnya, kronologi penganiayaan tersebut bermula, korban mendapat telepon dari seorang perempuan yang diketahui adalah berinisial SM pada senin (17/7/2023) pukul 23.00.
Korban saa itu, diminta oleh perempuan tersebut untuk keluar dari rumah, dan menemuinya di Jalan yang agak sepi. Namun ketika tiba di lokasi korban sudah dihadang belasan pemuda.
Saat itu, tersangka yang bernama Ikrom bertanya kepada korban mengenai dugaan perselingkuhan dengan istrinya. Bahkan keduanya sempat cekcok adu mulut.
Setelah itu, tersangka yang bernama Ikrom berteriak pukul. Spontan eman-temannya itu, langsung menghajar korban di lokasi secara membabi buta.*)
Dipecat & Babak Belur Dihajar, Bacaleg di Lombok Ternyata Tak Lecehkan, Anak Diintimidasi Sosok Ini
Apes nasib seorang bakal calon legislatif (bacaleg) berinisial SS (50) di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Titik terang mulai terlihat, SS ternyata tak pernah melecehkan putrinya sendiri.
Bacaleg dari PDI-Perjuangan ini sudah terlanjur babak belur dihajar warga.
Ia dituding telah melecehkan anak perempuannya sendiri.
Namun belakangan, tudingan tersebut tidak benar adanya.
Anak SS melalui kuasa hukumnya, Moh Tohri Azhari menegaskan, SS tidak pernah melakukan perbuatan cabul.
Tudingan diketahui berawal saat anak SS mendapat intimidasi dari orang tak dikenal (OTK).
Baca juga: Caleg Tega Cabuli Anak Kandung, Diumumkan Lewat Pengeras Suara Masjid, Dikeroyok Warga, Kini Dipecat
OTK itu mengarahkan agar anak SS yang tertua menghembuskan tudingan bahwa ayahnya telah mencabuli sang adik.
Tohari mengatakan, intimidasi itu terjadi sebelum aksi main hakim terhadap SS.
Anak sulung SS dibawa ke salah satu rumah di Wilayah Sekotong, Lombok Barat oleh OTK.
"(Selain) diinterogasi, juga diarahkan ke Polres untuk membuat laporan (tuduhan aksi pencabulan)," ucapnya, dikutip dari TribunLombok.com.
Anak sulung SS yang ketakutan kemudian menuruti arahan dari OTK tersebut.
Hingga pada akhirnya, tersebar kabar bahwa SS telah mencabuli anak kandungnya pada Minggu (16/7/2023).
Bahkan kabar tersebut diumukan lewat toa masjid.
Warga Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, yang mengetahui kabar itu langsung mencari SS.
SS kemudian dihajar warga hingga babak belur.
Tohari melanjutkan, selain karena ada intimidasi dari OTK, ada juga salah paham antara anak sulung SS dengan warga.
Anak SS pernah cerita kepada warga jika dirinya pernah dirusak oleh ayahnya.
"Yang dirusak ini bukan berarti merusak harga dirinya (tapi kekecewaan)."
"Ada keinginan dari anak ini yang ingin dibelikan, tapi berkali-kali dijanjikan tidak belikan, tidak pernah ditepati (oleh SS)," urai Tohari, dikutip dari TribunLombok.com.
Terakhir Tohari memastikan, SS tidak pernah melecehkan anak kandungnya.
Baca juga: Bocah 14 Tahun di Kepri Diduga Lakukan Pencabulan, Kuasa Hukum Curigai Korban Jadi Liar, Kenapa?
Sudah dipecat dari partai
Belakangan diketahui, SS merupakan kader partai PDI Perjuangan di Lombok Barat.
Bahkan ia memiliki jabatan ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Sekotong.
Ia juga sudah mendaftar sebagai bacaleg dari partainya.
Ketua Bidang Kehormatan DPC PDI-P Lombok Barat, Sardian, membenarkan informasi di atas.
Sardian memastikan, pihaknya menindak tegas SS
"Kami memecat saudara S dari jabatan struktural (partai)," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Sardian melanjutkan, dirinya juga memastikan SS batal maju jadi bacaleg.
PDI Perjuangan akan mencabut berkas-berkas di KPU Lombok Barat.
Sardian kemudian menegaskan, akan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Kami meminta kepada kepolisian untuk menindaklanjuti tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh masyarakat agar tidak menjadi preseden buruk jika kejadian berikutnya," tegas dia.
Baca juga: TEGA Oknum Kepsek di Flores Lecehkan Siswinya, Malah Utus 4 Guru Minta Maaf, Polisi Laporkan Saja.
Polisi turun tangan
Meskipun anak SS sudah memberi pengakuan, pihak kepolisian dari Polres Lombok Barat tidak lepas tangan.
Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, Iptu I Made Dharma Yulia Putra memastikan pihaknya masih medalami kasus dugaan pencabulan ini.
Sehingga dapat diketahui kebenaran apakah SS menodai anak kandungnya atau tidak.
Dharma menyebut, polisi sudah meminta keterangan sejumlah saksi.
Anak dari SS juga sudah melakukan visum.
"Sedang ditindak lanjuti," jelas Dharma, dikutip dari TribunLombok.com.
(Surya.co.id/ Imam Nahwawi, Tribunnews)
Diolah dari artikel Surya.co.id dan Tribunnews.com
Sumber: Surya
| Masa Kecil Menkeu Purbaya: Tinggal di Kampus IPB Dramaga dan Hobi Jalan Pagi Sejak Jam 5 |
|
|---|
| Heboh! Anggota DPRD Hamzah Hamid Tolak Jalan Depan Rumah Diaspal, Hartanya Capai Rp10 M |
|
|---|
| Hubungan Rahasia: Mantan Kekasih Dosen Levi Beberkan Kisah Asmara dengan Polisi |
|
|---|
| Sakit Hati & Tertekan! Suami Siri di Jombang Bunuh Istri karena Sering Diejek dan Diusir |
|
|---|
| Mengejutkan! Dosen Untag Ketakutan Setelah Melihat AKBP Basuki, Rekan Ungkap Alasannya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/pelaku-pengeroyokan-pria-di-jember.jpg)