Breaking News:

Berita Viral

HARU Anak Yatim Piatu Dilantik Jadi Bintara Polri, Sujud Syukur di Kaki Kakak, Dulu Hampir Nyerah

Kisah haru anak yatim piatu bernama Ivon dilantik jadi bintara Polri didampingi sang kakak. Langsung tersungkur di kaki kakak.

Editor: Suli Hanna
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Kisah haru anak yatim piatu dilantik jadi bintara polri, didampingi kakak 

Saya juga chat pengacara tersebut dan mengatakan bahwa saya memiliki masalah yang sama seperti yang tertulis di Facebooknya. J

adi setelah seminggu, dia datang ke Johor dan menemui saya," papar anak itu.

"Saya menjelaskan situasi saya satu per satu.

Saat itu, saya hanya mampu memberinya 200 ringgit (Rp690 ribuan) untuk konsultasi meskipun pembayaran sebenarnya mahal.

Tetapi pengacara itu tidak mengatakan apa-apa. Nanti pembayarannya dilunasi," tulisnya lagi.

Baca juga: Anak Yatim Piatu Ini Diadopsi Bule Jerman, 38 Tahun Kemudian Jadi Wakil Perdana Menteri Jerman

Curhatan seorang anak yatim piatu harganya dirongrong sanak saudara
Curhatan seorang anak yatim piatu harganya dirongrong sanak saudara (lobakmerah.com)

Pertemuannya dengan pengacara seolah membuka tabir baru untuknya.

Ia memutuskan untuk membuka kasus dan mengerti bahwa dia harus mendapatkan semua harta orang tuanya, termasuk ganti rugi sebesar RM 720.000 (Rp2,5 M) dengan tambahan RM 50.000 (Rp174 juta) karena kedua orang tuanya meninggal di tempat kerja.

Uang itu seharusnya diberikan kepadanya ketika dia berusia 18 tahun tetapi dia tidak menerima semuanya.

"Uang sewa rumah RM150,000 (Rp522 juta).

Juga harus membayar 100 persen dari uang penjualan rumah.

Bibi dan paman saya harus melakukan semua ini dalam waktu 5 bulan.

Saat ini, bibi dan paman saya datang memohon.

Tapi aku tidak peduli.

Karena uang yang dimakan orang harus menjadi uang saya," lanjutnya.

"Bayangkan dari usia 11 sampai usia 23 tahun, uang yang saya dapat dari jumlah total, dari rumah, mobil, ganti rugi, sewa rumah sekitar RM2.000.000 (Rp6 M), saya hanya mendapat RM1.000 (Rp3,4 jutaan).

Keluarga orang hidup bahagia dan enak.

Anak-anak mereka hidup mewah menggunakan uang yang seharusnya menjadi milik saya.

Tapi saya? Hanya dapat Rp3,4 juta!" tulisnya.

Akhir ceritanya, ia berhasil mendapat keadilan.

Paman dan bibinya dipenjara dan dia juga dikutuk oleh sepupunya yang lain tetapi dia tidak mempedulikan hal itu karena mereka telah mencuri harta peninggalan mendiang orang tuanya.

(TribunnewsBogor.com/ Wahyu Topami, TribunTrends.com/ Suli Hanna)

Sebagian diolah dari artikel TribunnewsBogor.com.

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
IvonBintara Polriyatim piatu
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved