Berita Kriminal
Diterpa Hujan Deras, 2 Rumah di Bandar Lampung Tenggelam ke Laut, 'Kayu Penyangga Lapuk'
Diduga kayu penyangga sudah lapuk dan hujan lebat melanda, dua rumah di pesisir Bandar Lampung tenggelam ke laut
Editor: Nafis Abdulhakim
TRIBUNTRENDS.COM - Akibat hujan lebar melanda pesisir Bandar Lampung, dua rumah warga di kawasan tersebut tenggelam ke laut.
Lokasi rumah tersebut berada di atas permukaan laut di Kecamatan Panjang.
Tenggelamnya rumah tersebut diduga kayu penyangga sudah lapuk.
Baca juga: TAK Kembali usai Pergi Cari Ikan, Ternyata Bocah SD Ini Tewas Tenggelam, Paru-paru Kemasukan Air
Dua unit rumah di kawasan pesisir Bandar Lampung roboh dan tenggelam ke laut usai hujan deras melanda wilayah setempat.
Lokasi rumah tersebut berada di atas permukaan laut di Kampung Karang Jaya, Lingkungan 1, RT 07, Kelurahan Karang Maritim, Kecamatan Panjang.

Kapolsek Panjang Komisaris Polisi (Kompol) M Joni membenarkan terjadinya peristiwa tersebut pada Sabtu (10/6/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Benar, dua rumah warga ambruk lalu tenggelam ke laut," kata Joni saat dikonfirmasi, Sabtu malam.
Berdasarkan data yang dihimpun anggota Polsek Panjang, dua rumah itu milik Ilhamsyah (32) dan Supriyanto (45).
Joni mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kerugian korban diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut Joni, dugaan sementara ambruknya dua rumah itu terjadi setelah hujan deras melanda wilayah setempat.
Akibat hujan deras membuat gelombang perairan itu menjadi tinggi.
"Rumah korban berada di atas laut, diduga ambruk akibat kayu penyangga sudah lapuk," kata Joni.
Baca juga: FENOMENA Langka! Matahari Terbit dan Bulan Tenggelam Bersamaan di Langit Papua, Videonya Viral
Sementara itu, dikutip dari situs Pusat Metereologi Maritim per Sabtu (10/6/2023) pukul 19.00 WIB hingga Minggu (11/6/2023) pukul 07.00 WIB, perkiraan tinggi gelombang laut dapat mencapai 1,25 meter - 2,50 meter di Teluk Lampung bagian Selatan.

Kemudian tinggi gelombang dapat mencapai 2,50 meter - 4 meter di Perairan Barat Lampung dan Selat Sunda bagian Barat.
Sedangkan di Samudera Hindia Barat Lampung, perkiraan tinggi gelombang dapat mencapai 4 meter - 6 meter.
INNALILLAHI, 2 Kapal Tenggelam, 57 Jenazah Penumpang Terdampar di Tepi Pantai, Kamar Mayat RS Penuh
Dua buah kapal tenggelam di Laut Mediterania pada Selasa (25/4/2023).
Akibatnya puluhan jenazah para penumpang kini terdampar dan berserakan di tepi pantai barat Libya.
Kamar mayat rumah sakit setempat pun seketika menjadi penuh menampung puluhan jenazah tersebut.
Jumlah jenazah diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih banyak penumpang yang hilang.
Baca juga: NIATNYA Selamatkan Teman, Siswa SMA di Lembata Ini Malah Tewas Tenggelam, Tak Muncul ke Permukaan

Seorang korban selamat mengatakan ada sekitar 80 penumpang di sebuah kapal yang berangkat ke Eropa sekitar pukul 02.00 waktu setempat pada Selasa (25/4/2023).
"Sebelas mayat, termasuk seorang anak, ditemukan di lepas pantai Qarabulli di Tripoli timur," kata petugas penjaga pantai Fathi al-Zayani, dikutip dari Al Jazeera.
Para imigran ini berasal dari Pakistan, Suriah, Tunisia, dan Mesir.
Seorang pekerja bantuan Bulan Sabit Merah di kota pesisir Sabratha, sebelah barat Tripoli, mengatakan pihak berwenang telah menemukan 46 mayat sejak sebuah kapal tenggelam di lepas pantai Libya lima hari lalu.
Korban terbaru mengikuti penemuan 11 mayat pada Senin (24/4/2023), yang diserahkan kepada pihak berwenang di Sabratha.
Gambar-gambar yang diposting online oleh lembaga Sabratha Red Crescent menunjukkan mayat dalam tas hitam ditempatkan di bagian belakang truk pick-up oleh pekerja bantuan yang mengenakan masker wajah dan sarung tangan.
Baca juga: DIDUGA Dibunuh, TKI Asal Pati Ditemukan Tewas di Jepang, Mayat di dalam Koper Dibuang Bulan Lalu
Pekerja bantuan mengatakan lebih banyak mayat diperkirakan akan terdampar dalam beberapa hari mendatang.
Imigran Tunisia
Selain Libya, Tunisia menjadi tempat populer para imigran untuk berangkat ke Eropa melalui jalur laut.
Di Tunisia, ada lebih dari 70 mayat imigran yang tenggelam pada Sabtu (22/4/2023).
Penjaga pantai di Tunisia telah mengevakuasi puluhan mayat hingga memenuhi kamar mayat.
Pejabat pengadilan Tunisia, Faouzi Masmoudi, mengatakan situasinya menjadi parah sehingga menimbulkan risiko kesehatan masyarakat, dikutip dari TVP World.
Dua kapal lagi tenggelam di lepas pantai Sfax, Tunisia, pada Senin (24/4/2023).

Pada bulan Januari hingga Maret 2023, Tunisia mencatat 14.000 imigran yang dicegat atau diselamatkan.
Angka ini lima kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Kematian Imigran Meningkat
Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan pada April ini, ada 441 orang telah tenggelam pada awal 2023 ketika mencoba menyeberangi Mediterania dari Afrika Utara ke Eropa.
Kematian terbanyak selama periode tiga bulan yang tercatat dalam enam tahun terakhir.
Rute Mediterania tengah tetap menjadi penyeberangan laut migrasi paling mematikan di dunia.
Lebih dari satu dekade kekerasan di Libya, menyusul jatuhnya dan pembunuhan diktator Muammar Gaddafi pada 2011, membantu mengubah negara Afrika Utara itu menjadi tempat bagi geng perdagangan manusia, yang dituduh melakukan pelanggaran mulai dari pemerasan hingga perbudakan.
Kelompok hak asasi telah berulang kali menuduh pihak berwenang dan kelompok bersenjata yang beroperasi di bawah naungan negara melakukan penyiksaan dan pelanggaran lainnya.
Negara tetangga Tunisia juga mengalami peningkatan tajam dalam percobaan penyeberangan.
Mereka berlayar menuju Eropa, termasuk Italia, yang telah mengumumkan darurat imigrasi selama enam bulan karena membludaknya imigran.
Diolah dari artikel Kompas.com dan Tribunnews.com
Sumber: Kompas.com
Tampang Suami di Bengkulu Utara yang Tikam Istri Pakai Tombak, Puluhan Tahun Lalu Pernah Dipasung |
![]() |
---|
Gara-gara Sidik Jari di HP, Suami di Jeneponto Cemburu Buta Nekat Tikam Istri di Jeneponto |
![]() |
---|
Pasutri di Gresik Kompak Curi Motor Meski Sudah Pisah Ranjang, Tertangkap saat COD |
![]() |
---|
Tampang Suami Tega Bunuh Istri di Dompu NTB Sebab Malu Banyak Utang, Sempat Senyum sebelum Diperiksa |
![]() |
---|
Kesaksian Tetangga Istri di Dompu yang Dibunuh Suami, Baru Lahiran 10 Hari Lalu: Kenapa Begitu Tega |
![]() |
---|