Berita Viral
'Amanah Bapaknya' Ayah Sha Wang Beri Pesan Terakhir ke Siti Purna TKW, Dulu Telepon 5 Kali Sehari
PILU pesan terakhir ayah Sha Wang anak disabilitas yang dibawa TKW ke Indonesia. Dulu teleponan 5 kali sehari sebelum meninggal.
Editor: Suli Hanna
TRIBUNTRENDS.COM - 'AMANAH' begitulah Sha Wang di mata Siti Purna, TKW yang bawa pulang anak majikan ke Indonesia untuk dirawat.
Rela pakai uang pribadi setelah bos tak lagi kirim uang, Siti Purna tetap setia merawat Sha Wang seperti anak sendiri, karena besarnya kepercayaan mendiang ayah Sha Wang.
Apa pesan terakhir ayah Sha Wang sebelum meninggal dunia?
Diketahui Siti Purna sudah membawa anak bos majikan ke Indonesia sudah berjalan selama empat tahun.
Di dua tahun pertama, Siti Purna masih memperoleh bayaran untuk biaya hidup Sha Wang selama tinggal di Karawang, Jawa Barat.
Namun dua tahun terakhir, Siti Purnasecara mandiri membayar semua biaya hidup Sha Wang.
Baca juga: IBUNYA Lebih Sayang Anjing, Sha Wang Nyaris Disuntik Mati, sang Kakak Diusir Usai Ayahnya Meninggal

Tak sedikit, Siti Purna harus merogoh kocek dalam-dalam sebesar minimal Rp3 juta perbulan.
Guna mencukupi kebutuhan Sha Wang dan tiga anak kandungnya, Siti Purna pun banting tulang berjualan di warungnya.
Ikhlas merawat Sha Wang yang disabilitas, Siti mengurai penjelasan.
Kepada TribunnewsBogor.com, Siti bercerita bahwa alasannya mau merawat Sha Wang karena amanah dari majikannya yakni ayah Sha Wang.
Sebelum meninggal dunia dua tahun lalu, ayah Sha Wang, Laopan ternyata sempat menitipkan pesan ke Siti.
"Yang diberatin itu amanah bapaknya, Siti kalau bisa sama kamu, saya percaya seratus persen sama kamu.
Waktu dia sekarat 'titip dia ti, saya kok udah begini'. Setiap telepon sering begitu," ungkap Siti Purna Jumat (2/5/2023).
Baca juga: NASIB Sha Wang, Anak Disabilitas Dibawa TKW ke Indonesia, Ayah Wafat, Nyaris Disuntik Mati Ibunya

Padahal sebelum meninggal dunia, Laopan lah yang paling perhatian pada Sha Wang.
Sangat sayang kepada anak laki-lakinya, Laopan rutin menelepon Sha Wang melalui Siti Purna.
"Dulu sehari bapaknya lima kali telepon, tanya 'Titi lagi ngapain Ti'. Katanya 'anak kamu harus masuk universitas ya'. Bos selalu begitu," ujar Siti.
Karenanya saat kini Laopan telah tiada, Siti Purna pilu hingga mengasihani nasib Sha Wang.
"Laopan, saya pengin banget cerita banget sama kamu, saya sekarang tidak sendiri lagi loh.
Allah SWT telah mengirim orang baik buat saya sama Titi. Semoga tenang di surga sana," imbuh Siti Purna.
Baca juga: Beruntungnya Sha Wang, Diterima Baik oleh Keluarga Siti TKW Taiwan, Takut Kehilangan : Sayang Banget
Kisah Lengkapnya
Kisah Siti Purna yang ikhlas merawat Sha Wang meski tak digaji majikannya itu jadi perhatian Faisal Soh.
Pebisnis sekaligus pegiat sosial yang kerap membantu banyak TKI itu pun akhirnya mendatangi Siti.
Diakui Siti Purna, ibu kandung Sha Wang memang lebih sayang pada anjing peliharannya ketimbang Sha Wang.
Hal itu yang memantik hati kecil Siti Purna untuk memboyong Sha Wang ke Indonesia.
Padahal untuk diketahui, Siti Purna bukan berasal dari keluarga kaya raya.
Wanita asal Karawang, Jawa Barat itu masih hidup bergantung pada ibunya.
Hal tersebut diakui Siti Purna kepada Faisal Soh.
Kendati begitu, Siti Purna tetap kerja keras banting tulang untuk merawat Sha Wang.
Dalam sebulan, Siti Purnaharus merogoh kocek dalam-dalam.
Biaya kebutuhan hingga obat Sha Wang mencapai Rp3 juta perbulan.
Baca juga: SITI TOLONG Wasiat Ayah Sha Wang sebelum Wafat, Sudah Siapkan Semuanya, Padahal Profesinya Miris

"Satu bulan kamu pengeluaran buat dia berapa sih?" tanya Faisal Soh dilansir dari Tribun Bogor, Jumat (2/6/2023).
"Rp3 jutaan dah, sama popok, obat, obat kejang, dia kalau enggak konsumsi obat dia down," akui Siti.
"Obat sebulan berapa?" tanya Faisal Soh.
"Kadang Rp1,2 juta, kadang Rp1,3 juta enggak tentu," pungkas Siti Purna
Rela mengeluarkan biaya Rp3 juta perbulan untuk Sha Wang, Siti Purna nyatanya punya tiga anak untuk dinafkahi.
Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, Siti kini memiliki profesi terbaru.
Sehari-hari Siti Purna membuka toko kelontong di rumahnya.
Dari penghasilan toko sembako dan jajanan tersebut, Siti Purna mengambil semuanya untuk pengobatan Sha Wang.
"Kakaknya ini buka toko kecil-kecilan di bukan Kota ya di sini. Penghasilannya mungkin ini, harus semua ke dia ya?" tanya Faisal Soh.
"Iya," pungkas Siti Purna
"Posisinya kamu sendiri?" tanya Faisal Soh.
"Ada anak tiga, itu pun dibantu neneknya. Saya aja masih dibantu sama mama," ujar Siti.
Baru merasa kekurangan biaya, Siti pun kini berencana untuk kembali lagi menjadi TKW di Taiwan.
"Tadinya saya rencananya mau ke Taiwan lagi buat biaya hidup ini (Shawang) biar bibi yang jagain dulu. Aku biar sekalian menelusur ke sana, kakaknya ( Sha Wang) di mana. Kemarin tanya katanya udah enggak di situ, rumahnya udah enggak ditempati. Kalau dipulangin, berat juga, kasihan," ungkap Siti.
Kendati ada niatan untuk mencari kakak Sha Wang, Siti Purna mengaku tak rela jika anak majikannya itu dikembalikan ke Taiwan.
Baca juga: Perlakuan Ibu Bocah Disabilitas yang Dirawat TKW, Mau Disuntik Mati, Ayah: Mending Kasih ke Pembantu

"Tapi kalau dia balik ditangani dinas sosial pemerintah Taiwan, mungkin dia bisa dimasukin ke panti jompo dan haknya dia diberikan oleh pemerintah. Cuma sampean?" tanya Faisal Soh.
"Enggak tega, enggak (boleh Sha Wang dibawa ke Taiwan)," ujar Siti sembari menangis.
Terkait kondisi Sha Wang, Faisal yang hafal betul kondisi Taiwan menyebut anak majikan Siti itu harusnya mendapat bantuan dari pemerintahan setempat.
"Anak disabilitas seperti ini semestinya ada bantuan dari pemerintah untuk biaya hidup mereka dan pengobatan mereka, ada subsidi," pungkas Faisal Soh.
"Saudara gue yang di Taiwan itu sudah tua, cacat, dia tergolong kategori cacat berat, sebulan dapat Rp15 juta perbulan dari pemerintah. Nah dia ( Sha Wang) di atas berat, Ji Chong artinya sangat berat, biayanya apakah diberikan kepada dia dari orangtuanya?" tanya Faisal.
"Enggak ada, pertamanya aja datang ke sini. Kan dia harus minum obat, dia kan kejang," kata Siti.
Diberitakan sebelumnya, Siti bercerita ia sempat merawat Sha Wang di Taiwan selama enam tahun sebelum akhirnya kembali ke Indonesia
"(Saya) TKW merawat dia ( Sha Wang) enam tahun, jaga sekolah, seharian sama dia," ujar Siti dilansir Tribun Bogor.
Setelah dirawat Siti, Sha Wang mengalami banyak kemajuan.
"(Setelah dirawat saya) banyak kemajuan, dulu dia enggak bisa jalan, dipapah dua, badannya juga kuning. Lambat laun banyak perubahan sama saya, bisa jalan, badannya normal enggak kuning banget," akui Siti.
Namun sayang, bakti Siti untuk bekerja di majikannya asal Taiwan itu tak bisa berlanjut.
Alhasil Siti pun pamit ke majikannya yakni ayah Sha Wang untuk pulang ke tanah air.
Di momen itu, ayah Sha Wang yang usianya sudah uzur pun bingung seraya terkejut.
Baca juga: DI MANA Ayah Bocah Disabilitas yang Dibawa Pulang TKW? Kondisinya di Taiwan Memilukan: Dia Nangis

Sebab ia tak tahu siapa lagi yang bisa merawat Sha Wang.
"Pas enam tahun, saya bilang saya mau pulang (ke Indonesia). Ya udah ambil anak kaburan (TKW lain), enggak cocok, malah dia sakit-sakitan, udah ada 7 (TKW lain)," kata Siti.
"Kita coba ke panti asuhan tapi ditolak melulu, dia (Sha Wang) kan enggak bisa pakai baju sendiri, harus dimandiin, dia enggak bisa," sambungnya.
Berbagai usaha tak membuahkan hasil, Siti akhirnya berinisiasi.
Yakni Siti merawat Sha Wang di Indonesia.
"Saya bilang 'bos percaya sama saya enggak? saya bawa lah ( Sha Wang) ke Indonesia, saya jaga di sana'. Dia (ayah Sha Wang) nangis, katanya 'enggak ada pilihan lainnya," pungkas Siti.(*)
Diolah dari artikel TribunSumsel.com.
Sumber: Tribun Sumsel
Merah Putih: One For All Sepi Penonton, Hanya 3 Orang Hadir di Satu Bioskop, Slot Tayang Menyusut |
![]() |
---|
Dari Salah Tafsir Jadi Petaka: 37 Siswa MAN 1 Padang Gagal Lulus Gara-gara Robek Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Nasib Tragis Merah Putih: One For All, Rating Terendah Sepanjang Sejarah Animasi Indonesia |
![]() |
---|
Bupati Landak Kalbar Geram ASN Abai Upacara HUT RI, Perilaku Tak Disiplin: Kami Pastikan Ada Sanksi |
![]() |
---|
Sosok Painem Pedagang Tegur Wisatawan Telaga Sarangan Magetan, Sudah Jualan di Situ 50 Tahun |
![]() |
---|