Breaking News:

Berita Viral

25 Tahun Terpisah, Pria Ini Bakal Rayakan Idul Fitri Bareng Ibu, Ketemu Berkat Siaran, Ini Kisahnya

Terpisah sejak masih usia 9 tahun, pria ini akan segera bertemu ibu setelah 25 tahun berpisah. Ketemu berkat siaran ini.

Penulis: ninda iswara
Editor: Monalisa
Harian Metro
Terpisah sejak masih usia 9 tahun, pria ini akan segera bertemu ibu setelah 25 tahun berpisah. Ketemu berkat siaran ini. 

Setelah ibu pulih, seorang perawat memberitahu kami kalau ada penyakit lain yang diidap ibu," ujar Mashitah, seperti TribunTrends kutip dari mStar, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Aydan Tidur Dulu Lukisan Terakhir Bocah jadi Firasat, Baju di Gambar Tanda Kepergian Dia Selamanya

Mashitah bersama almarhumah ibunya
Mashitah bersama almarhumah ibunya (mStar)

Setelah menjalani pemeriksaan lebih lanjut, ternyata ibunda Mashitah mengidap kanker payudara.

"Kami pun melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan keluarlah hasil kalau ibu mengidap kanker payudara stadium dua. Ibu kemudian menjalani kemoterapi sebanyak enam kali. Tubuh ibu semakin lesu karena efek kemoterapi tersebut," bebernya.

Sayang, kemoterapi yang dijalani sang ibu ternyata kurang membuahkan hasil.

"Kemoterapi itu kurang membuahkan hasil. Kanker payudara ibu semakin parah menjadi stadium empat. Kami mencoba melakukan radioterapi selama lima kali berturut-turut. Sejak saat itu, kesehatan ibu terus menurun," cerita Mashitah.

Kondisi kesehatan ibu Mashitah semakin parah yang menyebabkan ia tak bisa lagi berjalan hingga sulit bernapas.

"Ibuhanya tiduran di atas ranjang. Setelah check up lagi, kanker ibu ternyata sudah menyebar di kepala dan badan belakang. Saat dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan kalau ibu sudah tidak ada harapan untuk sembuh. Mereka hanya bisa memberikan morfin unutk mengurangi rasa sakit," lanjutnya.

Mashitah akhirnya membawa ibu pulang ke rumah dan selalu merawatnya.

Tak disangka, sang ibu yang masih terjaga justru tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya.

"Saat itu sekitar pukul 6 sore. Saya yang duduk di sebelah ibu melihat matanya masih terbuka dan belum tidur. Saya pun memanggil abah. Saat abah memeriksa, rupanya itu hembusan napas terakhir ibu. Ibu pergi di depan mata kami semua," papar gadis berusia 21 tahun ini.

"Ibu baru berusia 61, masih muda tapi sudah meninggalkan kami. Yang paling sedih setelah kepergian ibu adalah ayah, mereka sudah menikah lebih dari 30 tahun. Susah senang mereka bersama membesarkan kami. banyak memori yang mereka buat bersama," kata Mashitah.

Baca juga: MIRIS Nasib Anak Artis, Ayah Meninggal, Kini Jual Celana Demi Bisa Hidup, Malah Dikira Ngemis: Sedih

Sejak kepergian ibu, sang ayah kerap termenung dan tampak kosong.

"Abah saya usia 70. Setiap sudut rumah mengingatkannya akan sosok ibu. Ketika kami jalan keluar, abah tak bisa lama-lama karena risau kalau roh ibu datang ke rumah tak ada yang menyambutnya, seperti kepercayaan orangtua zaman dulu," kata gadis dari 8 bersaudara ini.

Bahkan sang ayah kerap kelaparan karena tidak ada ibu yang menyiapkan makanan.

Bukan hanya itu, ketika Mashitah memberinya minuman, sang ayah sering komplain karena tidak sama seperti yang dibuat oleh ibu.

Halaman
1234
Tags:
Muhamad ZulkeffliRofizah Mat SaadibuIdul Fitri
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved