'Kehendak Allah!' Tangis Pilu Mulyadi, 7 Orang Tercinta Meninggal Korban Bus Tabrak Tebing di Bantul
Bus pariwisata alami kecelakaan di Bukit Bego, pilu Mulyadi ditinggal 7 orang tercinta
Editor: Nafis Abdulhakim
Masih teringat jelas kengerian yang dialami Danarto (38) Warga Pundong sari, Kelurahan Mranggen, Kecamatan Pulokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dia seorang korban selamat dalam insiden kecelakaan itu.
Saat ini ia masih dalam perawatan intensif di PKU Muhammadiyah bersama istri, dua anak, dan ibu mertuanya.
Dia duduk di samping sopir saat siang nestapa itu. Karena kerasnya benturan, ia sampai terpental ke luar bus dan masuk ke selokan tepi jalan. Dalam kondisi terluka parah, ia sempat berusaha mencari keluarganya.
Dalam kondisi luka bagian kepala, kaki, tangan, dan punggung, Danarto berusaha bangkit dan mencari anggota keluarganya.
"Saya bisa berdiri, langsung cari istri dan anak-anak saya. Saya merangkak mencari kedua anak saya di dalam bus. Darah masih bercucuran," ungkapnya.
Akhirnya Danarto dapat menemukan kedua anaknya, Elsa Ramadani (12) dan Aliya Dwi Oktavia (7). Lalu dia terus berusaha mencari istrinya yang duduk di bangku kedua atau tepat belakang sopir.
Ternyata sang istri, Sri Rahayu (35) sudah berada di luar bus. "Istri saya terlempar juga keluar bus," ujarnya.
Ia pun kembali mencari korban yang selamat dalam peristiwa tersebut dan menemukan ibu mertuanya mengalami luka parah, satu di antaranya patah tulang tangan. Danarto sendiri harus mendapatkan jahitan di bagian wajah dan lutut kaki kanan.
"Dada masih agak sakit," katanya.
Sri Rahayu, istri Danarto mengungkapkan, sebelum menabrak tebing penumpang sudah panik. Sang sopir kala itu tidak berkata apa pun.
“Tapi penumpang pada teriak Allahuakbar Allahuakbar, setelah itu bruk langsung menabrak tebing," ungkapnya. Sampai kemarin, dia belum mengetahui kondisi keluarganya yang lain. Keluarga besarnya turut dalam acara yang seharusnya berakhir bahagia itu.
Menurut Danarto, dalam bus pariwisata AD 1507 EH tersebut ada 47 penumpang termasuk sopir dan kernet. Rombongan beriwsata tersebut berangkat dari Sukoharjo pukul 07.00 WIB. Awalnya tujuan wisata ke tiga lokasi, yakni Malioboro, Puncak Becici, dan Pantai Parangtritis. Namun tujuan diubah ke Tebing Breksi Sleman, kemudian ke Puncak Becici, dan dilanjutkan ke Pantai Parangtritis.
Danarto mengisahkan, sebelum kecelakaan terjadi dan berada di tanjakan tinggi, bus sudah tidak kuat melaju. Bahkan mesin sempat mati.
"Dinyalakan lagi ternyata enggak bisa. Sempat bus mundur sedikit. Akhirnya kernet cari balok (untuk mengganjal). Penumpang masih histeris, akhirnya pintu dibuka, penumpang saya suruh turun," ceritanya.