Breaking News:

Berita Viral

Para Dokter Kandungan Sampaikan Permintaan Maaf ke dr. Gia Pratama Terkait Kisah 'Rahim Copot'

Setelah viral tentang rahim copot dari cerita dokter Gia, kini seluruh dokter kandungan mengajukan perminta maafan untuk dokter Gia.

Editor: Sinta Darmastri
TribunTrends.com/Tangkapan Layar Instagram @raditya_dika
Setelah viral tentang rahim copot dari cerita dokter Gia, kini seluruh dokter kandungan mengajukan perminta maafan untuk dokter Gia. 

TRIBUNTRENDS.COM - Kisah tentang "rahim copot" yang dibagikan oleh dr. Gia Pratama di media sosial sontak menjadi perbincangan hangat, bahkan memicu reaksi keras dari kalangan sesama dokter kandungan (Obgyn). 

Namun, setelah kehebohan mereda, beberapa dokter spesialis kini telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada dr. Gia Pratama.

Reaksi awal dari sejumlah dokter kandungan sempat memicu polemik, terutama setelah mereka berusaha memberikan edukasi dan meluruskan istilah medis terkait kasus tersebut. 

Dokter-dokter yang terlibat dalam komentar ini, termasuk yang berinisial dr. IL, dr. KM, dan dr. YRA, kini telah merespons kembali situasi tersebut.

Polemik Istilah Medis dan Upaya Edukasi

Salah satu yang memberikan penjelasan adalah dr. IL. Ia menjelaskan bahwa secara kedokteran, istilah "rahim copot" yang digunakan masyarakat awam merujuk pada kondisi yang dikenal sebagai inversio uteri.

"Rahim copot itu hanya istilah awam untuk inversio uteri. Keadaan di mana uterus 'balik masuk' sehingga bisa keluar ke jalan lahir," tulisnya di Threads.

Menurut dr. IL, kondisi serius ini dapat terjadi jika plasenta belum lepas sepenuhnya dari rahim, namun sudah ditarik secara paksa oleh penolong.

"Plasentanya masih lengket -> ditarik paksa -> rahimnya ikut ketarik ke dalam," jelasnya lagi.

Ia lantas menekankan bahwa penggunaan istilah "rahim copot" kurang tepat dari segi makna medis yang sebenarnya.

"Ini merupakan istilah medis yang diawamkan, namun kurang tepat makna sebenarnya. Sama halnya dengan preklampsia dengan keracunan kehamilan," tulis dr. IL.

Baca juga: Kasus Rahim Copot dalam Kresek: Kesaksian Dokter Christofani yang Sempat Diragukan

Permintaan Maaf untuk Meluruskan Suasana

Meskipun niatnya adalah edukasi, komentar dr. IL tersebut justru ditanggapi negatif oleh netizen, yang menudingnya telah melakukan bullying terhadap dr. Gia Pratama. 

Untuk meredakan kegaduhan dan meluruskan niatnya, dr. IL, yang diketahui bernama dr. Irwin Lamtota, akhirnya menyampaikan permohonan maaf.

"Dear dr. @giapratamamd. Salam kenal ya dok, semoga berkenan membaca ini. Saya atas nama pribadi saya minta maaf ya bilamana ada utas saya menyinggung dokter, rekan sejawat dan masyarakat. Saya yakin 100 persen niat kita sama sama mencerdaskan masyarakat, terlepas apapun itu reaksi masyarakat. Semoga kegaduhan ini segera berakhir, jangan ada perpecahan di antara kita teman sejawat. Terima kasih, salam sejawat," isi surat terbuka dr. IL di media sosialnya.

Permintaan maaf tersebut disambut baik oleh dr. Gia Pratama. Melalui akun Threads-nya, ia mengapresiasi keterbukaan hati dr. Irwin Lamtota.

"Salam kenal dokter Irwin, Terima kasih banyak dok, saya sangat apresiasi niat baik dan keterbukaan hati dokter. kita berangkat dari ruang yang sama, ingin masyarakat mendapat edukasi yang jernih dan aman. Saya terima dengan lapang dada. Bagi saya, untuk masyarakat, ruang kolaborasi selalu lebih indah daripada ruang perdebatan. Semoga ke depan kita bisa sama sama menghadirkan narasi kesehatan yang menenangkan, akurat, dan bermanfaat bagi banyak orang. Salam hormat saya untuk dokter," balas dr. Gia Pratama.

Baca juga: Jawaban Elegan Dokter Gia Pratama Usai Dibully Rekan Sejawat Terkait Kisah Rahim Copot di Podcast

Dokter Lain yang Turut Meminta Maaf

Selain dr. IL, dr. KM juga menyampaikan penyesalan di akun media sosialnya. dr. KM sebelumnya sempat memicu kontroversi karena menyebut cerita dr. Gia sebagai "dongeng" dalam sebuah video TikTok, serta menyindir reaksi dr. Gia terkait penemuan rahim di dalam plastik.

"Pokoknya rahim itu tidak mungkin copot begitu saja bunda," ujar dr. KM pada video yang beredar kala itu.

Ia juga sempat mengkritik respon spontan dr. Gia saat melihat benda yang disebutnya sebagai rahim.

"Lagipula kalau misal saya sebagai dokter dibawain keresek yang isinya sepeti rahim, saya tidak akan langsung spontan bolang 'ini mah rahim, mana pasiennya?' yang jelas kalau itu rahim, pasiennya pasti sudah meninggal," kata dia.

Setelah mendapat banyak masukan dan kritik, postingan dr. KM tersebut kini telah dihapus. Ia kemudian mengunggah permohonan maaf kepada publik.

"Selamat malam semuanya saya ingin menyampaikan permintaan maaf untuk balasan komen sebelumnya. Balasan komentar tersebut telah saya hapus semuanya karena saya tersadar bahwa itu semua telah menyakiti perasaan semuanya. Terimakasih buat semua yang sudah memberikan masukan lewat kolom komentar maupun DM sehingga saya tersadarkan. Semoga dibukakan pintu maaf buat saya.. Terimakasih atas masukannya," tulis dr. KM.

Hal serupa juga dilakukan oleh dr. YRA, yang juga menyampaikan permintaan maaf atas utas yang ia tulis di media sosialnya, yang menunjukkan keraguan atas cerita dr. Gia.

"Assalamualaikum saudara saudari seagama dan setanah air, untuk terkait tulisan saya ini, terima kasih banyak ya yang sudah mengingatkan dan menegur baik dari Sosmed manapun. Alhamdulillah saya senang sekali diingatkan jika ada kekeliruan tulisan, bahasa, persepsi, asumsi ataupun tindakan, supaya tidak panjang dosa nya sampai dihisab nanti. Teruntuk dokter @giapratamamd silahkan dibaca dokter, dan jika dokter tersinggung dengan keraguan sy tulisan sy akan cerita dokter sy minta maaf ya," tutup dr. YRA.

Kasus ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang hati-hati di ranah publik antara sesama profesional kesehatan, meskipun tujuannya adalah untuk memberikan edukasi yang akurat kepada masyarakat.

(TribunTrends.com/TribunBogor.com)

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
dokter Gia Pratamadokter kandunganrahim
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved