Berita Viral
Sosok KH R. Abdus Salam Mujib Pengasuh Pesantren Al Khoziny, Tersorot Usai Insiden Bangunan Ambruk
Sosok KH R. Abdus Salam Mujib, pengasuh pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo kini menjadi sorotan usai kejadian ambruknya bangunan musala.
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNTRENDS.COM - Nama KH R. Abdus Salam Mujib, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, tiba-tiba menjadi perhatian publik.
Sorotan ini muncul setelah sebuah insiden tragis yang menyebabkan bangunan ambruk dan merenggut puluhan nyawa santri di kompleks pesantren tersebut.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin, 29 September 2025, dan dugaan kuat mengarah pada konstruksi bangunan yang cacat dan melanggar ketentuan.
Bangunan tersebut dilaporkan roboh saat proses pengerjaan masih berlangsung.
Paska insiden berdarah itu, foto-foto pembangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny yang terkesan serampangan dan asal-asalan mulai viral di media sosial.
Bukan hanya itu, sebuah video yang memperlihatkan ratusan santri terlibat dalam proses pengecoran bangunan juga menyebar luas.
Muncul dugaan bahwa para santri dipaksa ikut serta dalam pengecoran sebagai bentuk hukuman atau konsekuensi atas kesalahan yang mereka perbuat.
Rentetan informasi inilah yang kemudian membuat sosok KH R. Abdus Salam Mujib, sebagai pucuk pimpinan pesantren, menjadi fokus utama perhatian masyarakat.
Baca juga: Keteguhan Rossy, Bertahan Tiga Hari di Bawah Reruntuhan dan Siap Kembali Mondok dengan Kaki Baru
Menelusuri Garis Keturunan dan Keilmuan Kiai Abdus Salam
Lalu, siapakah sebenarnya KH R. Abdus Salam Mujib, figur yang kini menduduki posisi sentral di tengah pusaran kasus ini?
KH R. Abdus Salam Mujib adalah bagian dari keluarga besar ulama yang secara turun-temurun mengemban tugas membina Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Beliau adalah putra dari KH. Abdul Mujib Abbas, salah satu generasi penerus pendiri pesantren. Ayah beliau, KH. Abdul Mujib Abbas, lahir di Buduran Sidoarjo pada hari Jum'at, bertepatan dengan tanggal 1 Syawal 1352 H atau 10 Oktober 1932 M.
Garis keturunan beliau tersambung langsung dari pendiri, sebab KH Abdul Mujib merupakan putra dari pasangan KH. Moh. Abbas bin Moh. Khozin bin Khoiruddin bin Ghozali.
Dengan demikian, KH R. Abdus Salam Mujib merupakan generasi ketiga dari pendiri Pesantren Al-Khoziny.
Pesantren Al-Khoziny sendiri telah berdiri selama lebih dari satu abad. Lembaga pendidikan ini didirikan oleh KH R. Khozin Khoiruddin atau yang lebih dikenal sebagai Kiai Khozin Sepuh, seorang ulama kharismatik yang memiliki reputasi luas di kalangan pesantren Jawa Timur.
Sejak dulu, pesantren ini dikenal sebagai pusat pengajaran kitab kuning, pendidikan karakter santri, dan berperan signifikan dalam menjaga tradisi keilmuan Islam di wilayah Sidoarjo.
Hingga saat ini, garis keilmuan dan sanad pengajarannya masih terawat baik di bawah kepemimpinan Kiai Abdus Salam Mujib.
Baca juga: Deru Pilu di Bangkalan: Keikhlasan Ayah Menyambut Kepulangan Royhan, Santri Korban Mushola Ambruk
Riwayat Pendidikan dan Kontribusi
Kiai Abdus Salam Mujib memulai pendidikannya di Pondok Pesantren Al-Khoziny, sebelum kemudian melanjutkannya ke Pondok Pesantren Sarang.
Pendidikan formal beliau berlanjut hingga ke Timur Tengah, yaitu di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, di mana beliau berhasil meraih gelar sarjana muda di bidang syari'ah.
Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang memiliki pengetahuan luas tentang ajaran agama Islam dan memiliki pengaruh yang kuat di tengah masyarakat.
Sebagai pengasuh pesantren, Kiai Abdus Salam menunjukkan kepedulian besar terhadap kemajuan pendidikan Islam, senantiasa mendorong para santrinya untuk mencapai keseimbangan antara ilmu agama dan pengetahuan umum.
Di bawah kepemimpinannya, sistem pendidikan di Al-Khoziny mengalami perkembangan pesat. Kini, lembaga ini tidak hanya menyelenggarakan madrasah diniyah dan pendidikan formal, tetapi juga memiliki perguruan tinggi Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny, yang telah menjelma menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam terkemuka di Sidoarjo.
Selain perannya di pesantren, Kiai Abdus Salam juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan di luar lingkungan pondok.
Beliau mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, sebuah posisi penting yang mencerminkan besarnya kepercayaan masyarakat terhadap kapabilitas keilmuan dan kepemimpinan beliau.
Baca juga: Kisah Pilu di Balik Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Tangis Sang Bunda dan Firasat Aneh Sang Paman
Tanggapan Kiai Abdus Salam Usai Musibah
Setelah insiden tragis menimpa pondok pesantrennya, Kiai Abdus Salam Mujib akhirnya angkat bicara.
Beliau meminta semua pihak untuk bersabar menghadapi peristiwa ini dan menyampaikan harapannya agar musibah yang terjadi diganti dengan kebaikan yang lebih baik oleh Allah SWT.
“Saya kira ini takdir dari Allah. Jadi, semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik,” ujarnya kepada awak media, Senin (29/09/2025) malam.
“Ya, mudah-mudahan dibalas dengan kebaikan oleh Allah yang lebih daripada musibah ini,” imbuh kiai yang juga Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo ini.
Sebagai konsekuensi dari tragedi ini, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren untuk sementara waktu dihentikan.
“Ya, otomatis (dihentikan). Aktif kembali belum ditentukan,” pungkasnya mengenai status kegiatan belajar mengajar pasca-insiden.
(TribunTrends.com/WartaKota.com)
Sumber: Warta Kota
Juru Parkir "Getok" Harga Warung Nasi Ibu Imas Dari Rp50 Ribu, Kini Muncul dengan Tarif Rp30 Ribu |
![]() |
---|
Atalia Praratya Buka Suara Tragedi Al-Khoziny, Istri Ridwan Kamil Tuntut Keadilan Pasca Kejadian |
![]() |
---|
Kisah Pilu di Balik Tragedi Ponpes Al-Khoziny: Tangis Sang Bunda dan Firasat Aneh Sang Paman |
![]() |
---|
Deru Pilu di Bangkalan: Keikhlasan Ayah Menyambut Kepulangan Royhan, Santri Korban Mushola Ambruk |
![]() |
---|
Keteguhan Rossy, Bertahan Tiga Hari di Bawah Reruntuhan dan Siap Kembali Mondok dengan Kaki Baru |
![]() |
---|