Seberapa Perlu Bahasa Portugis Jadi Prioritas di Pendidikan Indonesia? Ini Saran dari Pengamat
Ini saran dan pendapat pengamat soal rencana bahasa Portugis menjadi prioritas dalam pendirikan di Indonesia, selain bahasa Inggris
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
"Maksudku kenapa tidak berbenah kurikulum bahasa asing dulu.
Daripada menambah bahasa asing baru gitu. Itu kan cuma pemborosan," ujar Boy melalui sambungan telepon pada Minggu.
Ia menambahkan bahwa sebelum menetapkan bahasa asing mana yang akan diajarkan di sekolah, pemerintah perlu mempertimbangkan kondisi sosioekonomi negara asal bahasa tersebut.
Faktor seperti tingkat pengangguran dan kebutuhan tenaga kerja asing di negara tersebut, kata Boy, harus menjadi bahan pertimbangan utama agar kebijakan pengajaran bahasa asing di Indonesia benar-benar berdampak nyata dan tidak sekadar simbolis.
Perlu Meningkatkan Kualitas Pengajaran Bahasa Asing
Boy Tri Rizky menyatakan bahwa dirinya mendukung pengajaran bahasa asing di sekolah-sekolah Indonesia, terutama bahasa yang sudah diajarkan saat ini seperti Inggris, Arab, dan Mandarin.
Namun, menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan kualitas kurikulum agar hasil pembelajaran lebih mendalam dan terukur.
"Harusnya pemerintah memberikan kurikulum yang memang bagus untuk para si pelajar ini bisa sampai punya tingkat bahasa itu B1 (level menengah) ibaratnya minimal," ujarnya.
Sebagai perbandingan, Boy mencontohkan sistem pendidikan di Jerman yang menetapkan standar lebih tinggi. Di negara tempat ia menempuh studi doktoral itu, para siswa diwajibkan belajar bahasa Inggris hingga level B2, sementara di Indonesia umumnya baru mencapai level B1.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bahasa Inggris di Jerman juga menjadi mata pelajaran dalam ujian nasional.
Setelah lulus, siswa sudah mampu menggunakan bahasa asing tersebut di tingkat B1.
“Dengan nilai ujian nasional mereka itu sudah sebagai bukti kalau dia bisa berbahasa Inggris.
Misalnya mereka ingin lanjut ke universitas yang memang membutuhkan bahasa Inggris, jadi nilai ujian nasional mereka itu adalah sebagai bukti kalau dia itu bisa bahasa Inggris.
Enggak perlu tes lagi. IELTS atau TOEFL untuk pertukaran mahasiswa atau untuk cari kerja di luar negeri,” papar Boy.
Ia juga menyoroti bahwa tidak semua siswa di Jerman diwajibkan mengikuti ujian nasional.
Hanya mereka yang berencana melanjutkan pendidikan ke universitas akademik yang perlu mengikutinya.
Standar kemampuan bahasa Inggris bagi kelompok ini pun lebih tinggi, yakni minimal di level C1 atau tingkat mahir.
(TribunTrends.com/Kompas.com)
Sumber: TribunTravel.com
| Jawaban Geografi Kelas 12 halaman 86 87 88 89 90 91 92 Wilayah Funsional Memiliki Keseragaman Aspek |
|
|---|
| 15 Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 96 97 98 99 100: Ciri Ciri Orang Munafik! |
|
|---|
| Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72: Jelaskan karakteristik Tokoh Utama dalam Buku |
|
|---|
| 15 Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 135: Mulai Zaman Nabi Adam As. Sampai Rasulullah Saw |
|
|---|
| 10 Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 121: Rendahnya Akses Keuangan Digital di Indonesia |
|
|---|