Breaking News:

Seberapa Perlu Bahasa Portugis Jadi Prioritas di Pendidikan Indonesia? Ini Saran dari Pengamat

Ini saran dan pendapat pengamat soal rencana bahasa Portugis menjadi prioritas dalam pendirikan di Indonesia, selain bahasa Inggris

YouTube TribunSumsel.com
BAHASA PORTUGIS - Ini saran dan pendapat pengamat soal rencana bahasa Portugis menjadi prioritas dalam pendirikan di Indonesia, selain bahasa Inggris 

"Maksudku kenapa tidak berbenah kurikulum bahasa asing dulu.

Daripada menambah bahasa asing baru gitu. Itu kan cuma pemborosan," ujar Boy melalui sambungan telepon pada Minggu.

Ia menambahkan bahwa sebelum menetapkan bahasa asing mana yang akan diajarkan di sekolah, pemerintah perlu mempertimbangkan kondisi sosioekonomi negara asal bahasa tersebut.

Faktor seperti tingkat pengangguran dan kebutuhan tenaga kerja asing di negara tersebut, kata Boy, harus menjadi bahan pertimbangan utama agar kebijakan pengajaran bahasa asing di Indonesia benar-benar berdampak nyata dan tidak sekadar simbolis.

Perlu Meningkatkan Kualitas Pengajaran Bahasa Asing

Boy Tri Rizky menyatakan bahwa dirinya mendukung pengajaran bahasa asing di sekolah-sekolah Indonesia, terutama bahasa yang sudah diajarkan saat ini seperti Inggris, Arab, dan Mandarin.

Namun, menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan kualitas kurikulum agar hasil pembelajaran lebih mendalam dan terukur.

"Harusnya pemerintah memberikan kurikulum yang memang bagus untuk para si pelajar ini bisa sampai punya tingkat bahasa itu B1 (level menengah) ibaratnya minimal," ujarnya.

Sebagai perbandingan, Boy mencontohkan sistem pendidikan di Jerman yang menetapkan standar lebih tinggi. Di negara tempat ia menempuh studi doktoral itu, para siswa diwajibkan belajar bahasa Inggris hingga level B2, sementara di Indonesia umumnya baru mencapai level B1.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bahasa Inggris di Jerman juga menjadi mata pelajaran dalam ujian nasional.

Setelah lulus, siswa sudah mampu menggunakan bahasa asing tersebut di tingkat B1.

“Dengan nilai ujian nasional mereka itu sudah sebagai bukti kalau dia bisa berbahasa Inggris.

Misalnya mereka ingin lanjut ke universitas yang memang membutuhkan bahasa Inggris, jadi nilai ujian nasional mereka itu adalah sebagai bukti kalau dia itu bisa bahasa Inggris.

Enggak perlu tes lagi. IELTS atau TOEFL untuk pertukaran mahasiswa atau untuk cari kerja di luar negeri,” papar Boy.

Ia juga menyoroti bahwa tidak semua siswa di Jerman diwajibkan mengikuti ujian nasional.

Hanya mereka yang berencana melanjutkan pendidikan ke universitas akademik yang perlu mengikutinya.

Standar kemampuan bahasa Inggris bagi kelompok ini pun lebih tinggi, yakni minimal di level C1 atau tingkat mahir.

(TribunTrends.com/Kompas.com)

Halaman 3/3
Tags:
Bahasa PortugisIndonesiapendidikan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved