Breaking News:

Berita Viral

Kisah Haru Jailani, Penggali Kubur 40 Tahun Bekerja Tanpa Bayaran, Namun Menafkahi 9 Anak

Kisah haru Jailani, penggali kubur selama 40 tahun yang bekerja tanpa bayaran, tapi tetap berjuang menafkahi 9 anak demi keluarga.

|
ohbulan.com
Kisah haru Jailani, penggali kubur selama 40 tahun yang bekerja tanpa bayaran, tapi tetap berjuang menafkahi 9 anak demi keluarga. 

Kisah haru Jailani, penggali kubur selama 40 tahun yang bekerja tanpa bayaran, tapi tetap berjuang menafkahi 9 anak demi keluarga. Inilah cerita Jailani atau Mang Jai, tukang gali kubur sekaligus penjaga makam yang tak pernah dapat gaji selama 40 tahun.

TRIBUNTRENDS.COM - Pria berusia 60 tahun itu terlihat tengah bekerja menggali kuburan di Pemakaman Umum Bukit Lama, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada Senin (24/11/2025).

Saat itu, Mang Jailani harus menyiapkan dua liang lahat sekaligus untuk dua jenazah perempuan yang rencananya akan dimakamkan sebelum sore tiba.

Tanah kosong di pemakaman sudah sangat terbatas, membuat pekerjaannya semakin menantang.

Mang Jailani harus berhati-hati menilai setiap celah kecil yang tersisa dan menggali dengan cermat agar liang lahat dapat digunakan bagi penghuni baru.

Kisah haru Jailani, penggali kubur selama 40 tahun yang bekerja tanpa bayaran, tapi tetap berjuang menafkahi 9 anak demi keluarga.
Kisah haru Jailani, penggali kubur selama 40 tahun yang bekerja tanpa bayaran, tapi tetap berjuang menafkahi 9 anak demi keluarga. (KOMPAS.com/HERU DAHNUR)

"Sudah sering tumpang tindih. Kadang bertemu tengkorak, tidak tahu identitasnya kami pindahkan," kata Mang Jai di Pemakaman Bukit Lama, Senin.

Pemakaman Bukit Lama lokasinya berdekatan dengan Pasar Pagi, menempati lahan sekitar tiga hektar.

Pemakaman ini diyakini sudah ada sejak dua abad lalu, merujuk pada salah satu nisan yang bertuliskan tahun 1890.

Mang Jai sendiri telah melakoni pekerjaannya sebagai petugas makam selama lebih dari 40 tahun.

Ia bekerja untuk menjaga kebersihan makam sekaligus menggali kubur.

Selama berkecimpung sebagai petugas makam, tak ada honor tetap yang diterima Mang Jai.

Bahkan, saat pandemi Covid-19, Mang Jai tetap aktif menyiapkan lubang kuburan, meskipun tidak pernah menerima insentif.

Baca juga: Apa Salah Anak-anak Ini Tangis Tukang Gali Kubur di Gaza, Pilu Makamkan 600 Jenazah: Ini Kejam!

"Insentif Covid katanya jutaan, saya tidak pernah menerima, padahal yang dikuburkan sudah macam-macam terjangkit dan sebagainya," ungkap Mang Jai, melansir dari Kompas.com.

Ikhlas Tak Dapat Upah Tetap

Namun, bagi Mang Jai, pekerjaan menggali kubur atau merawat makam memang bukan soal mendapat upah tetap, melainkan bernilai ibadah dari sisi agama.

"Kami kalau gali kubur tidak pernah meminta dan tidak boleh meminta dibayar. Kalau ada yang memberi seikhlasnya diterima," ujar Mang Jai.

Atas dedikasinya itu, rezeki Mang Jai memang tidak masuk melalui pintu makam.

Halaman 1/4
Tags:
Mang JaiBangka Belitungtukang gali kubur
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved