Breaking News:

Kematian Dosen Untag

Polisi Benar? Rekan Kerja Ungkap Kondisi Dosen Untag Sebelum Meninggal Tanpa Busana: Izin Tak Kerja

Rekan kerja Levi mengungkap kondisi sang dosen Untag sebelum meninggal tanpa busana, disebut beberapa kali izin tak mengajar karena sakit.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa/TribunJateng
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Rekan kerja tunjukan meja kerja dosen Levi, dia juga mengungkap kondisi sang dosen Untag sebelum meninggal tanpa busana. 

Ia masih mengingat percakapan mereka pada Jumat, 14 November 2025 yang ia tak pernah bayangkan menjadi pertemuan terakhir.

“Terakhir ketemu ya biasa saja, tidak menyangka ada peristiwa tersebut,” ucapnya.

Meski cukup dekat, Eva mengaku tidak mengetahui kehidupan pribadi Levi.

“Kami juga beda generasi, saya dosen lama sedangkan Bu Levi dosen baru, jadi secara pribadi saya tidak tahu,” katanya, mengaku tidak mengetahui hubungan Levi dengan seorang polisi berpangkat AKBP.

Eva menambahkan, belakangan Levi memang beberapa kali izin mengajar karena sakit.

“Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali izin, biasanya mengeluh sakit asam lambung,” ujarnya.

Sopan Santun dan Prestasi: Dua Hal yang Melekat pada Dosen Levi

Dosen Untag lainnya, Edi Pranoto, mengenang Levi sebagai dosen muda yang menjunjung tinggi etika. Ia selalu menunjukkan sikap hormat dengan mencium tangan saat bertemu para seniornya.

“Almarhumah itu terkenal dengan sikap takzim ke orang yang lebih tua,” ungkap Edi.

Tak hanya sopan, Levi juga dikenal sebagai akademisi berprestasi. Ia diangkat sebagai dosen tetap pada 2022, aktif mengirimkan jurnal ilmiah hingga indeks Sinta-nya melampaui angka 300.

“Dia juga mengajar di Undip dan sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Almarhum juga dikenal sebagai dosen favorit mahasiswa,” tambah Edi.

Di Mata Mahasiswa: Dosen Ceria yang Tak Pernah Menunjukkan Luka

Mahasiswa Fakultas Hukum Untag, Farel, menceritakan bahwa Levi selalu ceria di depan kelas. Tidak pernah ia memperlihatkan sedikit pun beban atau kesedihan.

“Dia dosen yang paling friendly, say hay kepada mahasiswa sehingga saya sangat sedih mendapatkan kabar almarhumah dengan kondisi seperti itu,” tuturnya.

Sementara itu, mahasiswa lainnya, Antonius Fransiskus Polu, yang sering berdiskusi dengan Levi dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan, mengenangnya sebagai figur yang menyenangkan dan berdedikasi.

“Meskipun saya mahasiswa fakultas ilmu sosial politik, kita sering ngobrol soal ormawa dan orangnya asik banget.

Jadi di sini kami menyayangkan, orang baik tapi mengalami kejadian seperti itu,” ungkapnya.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJateng)

Halaman 2/2
Tags:
dosenUntagUniversitas 17 Agustus 1945
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved