Breaking News:

Kematian Dosen Untag

Polisi Benar? Rekan Kerja Ungkap Kondisi Dosen Untag Sebelum Meninggal Tanpa Busana: Izin Tak Kerja

Rekan kerja Levi mengungkap kondisi sang dosen Untag sebelum meninggal tanpa busana, disebut beberapa kali izin tak mengajar karena sakit.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa/TribunJateng
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Rekan kerja tunjukan meja kerja dosen Levi, dia juga mengungkap kondisi sang dosen Untag sebelum meninggal tanpa busana. 
Ringkasan Berita:
  • Rekan dosen dan mahasiswa menggambarkan Levi sebagai sosok yang ramah, santun, sangat dermawan kepada pedagang kecil, serta selalu ceria saat mengajar
  • Levi merupakan dosen tetap sejak 2022, aktif menulis jurnal hingga membuat indeks Sinta-nya melampaui 300
  • Levi ditemukan meninggal di kamar kos-hotel bersama AKBP Basuki, yang kini ditahan

 

TRIBUNTRENDS.COM - Kabar duka menyelimuti lingkungan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.

Sosok dosen muda yang dikenal ramah, santun dan begitu dermawan, Dwinanda Linchia Levi (35), pergi untuk selamanya, meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan sesama pendidik maupun para mahasiswa yang pernah merasakan sentuhan kebaikannya.

Levi ditemukan tak bernyawa di kamar nomor 210 sebuah kos-hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).

Saat itu ia tengah berada dalam satu kamar dengan AKBP Basuki, yang kini telah ditahan di rumah tahanan Polda Jawa Tengah.

Baca juga: Basuki Saksikan Langsung Tarikan Napas Terakhir Dosen Untag, Bukan Pulang Seperti Pengakuan Awal

Kenangan Rekan Dosen: Sosok Ramah dan Dermawan yang Tak Tergantikan

Di antara mereka yang paling merasakan kehilangan adalah Eva Arief, dosen yang telah mengenal Levi sejak tahun 2021.

Meskipun usia mereka terpaut jauh, kedekatan itu terbangun karena sikap Levi yang hangat dan penuh sopan santun.

Eva masih ingat kuat satu kebiasaan yang menunjukkan betapa besar hati Levi.

“Hal yang paling saya ingat almarhumah itu dermawan, dia suka beli jajanan pedagang kecil seperti penjual jagung rebus dan yakult yang jualan di kampus lalu jajanan itu dibagikan ke para dosen lainnya,” ujarnya, Jumat (21/11/2025), di Kampus Untag.

DOSEN UNTAG MENINGGAL - Meja kerja dosen Untag Semarang Dwinanda Linchia Levi Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025). Levi meninggal dunia saat satu kamar bersama polisi bernama AKBP Basuki.
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Meja kerja dosen Untag Semarang Dwinanda Linchia Levi Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025). Levi meninggal dunia saat satu kamar bersama polisi bernama AKBP Basuki. (TribunJateng/Iwan)

Meja Kerja yang Kini Sunyi: Saksi Bisu Kepergian Levi

Eva kemudian menunjukkan sudut kerja Levi sebuah meja yang dulu penuh aktivitas namun kini berubah menjadi ruang hening.

Laci-lacinya sudah kosong, barang-barang pribadi telah diambil oleh kakak Levi.

Di atas meja itu kini hanya tersisa bunga plastik pink, kalender lipat, dan body lotion warna serupa.

“Iya, ini meja kerja almarhumah. Dulu ada boneka kecil tapi sepertinya juga sudah diambil,” tutur Eva, suaranya melemah mengingat kenangan itu.

Baca juga: AKBP Basuki Dalam Tekanan! Dosen Untag Ternyata Sudah Pindah KK Sejak 2024, Kakak Korban Kaget

Ia masih mengingat percakapan mereka pada Jumat, 14 November 2025 yang ia tak pernah bayangkan menjadi pertemuan terakhir.

“Terakhir ketemu ya biasa saja, tidak menyangka ada peristiwa tersebut,” ucapnya.

Meski cukup dekat, Eva mengaku tidak mengetahui kehidupan pribadi Levi.

“Kami juga beda generasi, saya dosen lama sedangkan Bu Levi dosen baru, jadi secara pribadi saya tidak tahu,” katanya, mengaku tidak mengetahui hubungan Levi dengan seorang polisi berpangkat AKBP.

Eva menambahkan, belakangan Levi memang beberapa kali izin mengajar karena sakit.

“Tidak hanya sekali, tapi beberapa kali izin, biasanya mengeluh sakit asam lambung,” ujarnya.

Sopan Santun dan Prestasi: Dua Hal yang Melekat pada Dosen Levi

Dosen Untag lainnya, Edi Pranoto, mengenang Levi sebagai dosen muda yang menjunjung tinggi etika. Ia selalu menunjukkan sikap hormat dengan mencium tangan saat bertemu para seniornya.

“Almarhumah itu terkenal dengan sikap takzim ke orang yang lebih tua,” ungkap Edi.

Tak hanya sopan, Levi juga dikenal sebagai akademisi berprestasi. Ia diangkat sebagai dosen tetap pada 2022, aktif mengirimkan jurnal ilmiah hingga indeks Sinta-nya melampaui angka 300.

“Dia juga mengajar di Undip dan sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Almarhum juga dikenal sebagai dosen favorit mahasiswa,” tambah Edi.

Di Mata Mahasiswa: Dosen Ceria yang Tak Pernah Menunjukkan Luka

Mahasiswa Fakultas Hukum Untag, Farel, menceritakan bahwa Levi selalu ceria di depan kelas. Tidak pernah ia memperlihatkan sedikit pun beban atau kesedihan.

“Dia dosen yang paling friendly, say hay kepada mahasiswa sehingga saya sangat sedih mendapatkan kabar almarhumah dengan kondisi seperti itu,” tuturnya.

Sementara itu, mahasiswa lainnya, Antonius Fransiskus Polu, yang sering berdiskusi dengan Levi dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan, mengenangnya sebagai figur yang menyenangkan dan berdedikasi.

“Meskipun saya mahasiswa fakultas ilmu sosial politik, kita sering ngobrol soal ormawa dan orangnya asik banget.

Jadi di sini kami menyayangkan, orang baik tapi mengalami kejadian seperti itu,” ungkapnya.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJateng)

Tags:
dosenUntagUniversitas 17 Agustus 1945
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved