Kematian Dosen Untag
Sosok AKBP Basuki, Ngaku Sudah Biayai Dwinanda Dosen Untag yang Tewas Tanpa Busana di Hotel
AKBP Basuki mengaku mendampingi dosen Untag sejak kondisinya menurun. Ia menyangkal adanya hubungan asmara, biayai S3 korban.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- AKBP Basuki Diperiksa Propam Terkait Kematian DLL
- Pengakuan Basuki: Mengaku Mendampingi Korban & Tidak Ada Hubungan Khusus
- Mahasiswa & Publik Mendesak Transparansi Penyelidikan
TRIBUNTRENDS.COM - Kasus kematian dosen muda Untag Semarang benar-benar membuka pintu teka-teki baru. Di balik tubuh korban yang ditemukan telanjang dan bersimbah darah, muncul satu nama yang kini menjadi pusat perhatian: AKBP B, seorang perwira polisi yang justru menjadi saksi pertama di lokasi kejadian.
Sosoknya yang memiliki jabatan strategis dan kedekatan personal dengan korban menimbulkan gelombang kecurigaan dan tuntutan transparansi dari publik maupun civitas akademika.
Berikut gambaran lengkap mengenai siapa sebenarnya perwira berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi ini, beserta pengakuannya yang kini tengah diperiksa oleh aparat internal.
Baca juga: Penjelasan AKBP B! Mengaku Sudah Lama Tahu Riwayat Penyakit Dosen Untag, Buka-bukaan Soal Hubungan
Profil Sang Perwira: Jabatan Tinggi dan Posisi yang Tak Biasa
Identitas polisi berinisial B akhirnya terungkap sebagai AKBP Basuki, pria berusia 56 tahun yang bertugas di Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah.
Ia bukan perwira sembarangan jabatannya sebagai kepala subdirektorat di bagian pengendalian massa membuatnya termasuk dalam pimpinan strategis dalam struktur kepolisian daerah.
Dengan posisi seperti itu, kehadirannya di sebuah kamar kos-hotel tempat seorang dosen muda ditemukan tewas tentu memunculkan lebih banyak tanya daripada jawab.
Pengakuan AKBP Basuki: Mendampingi Levi, Kondisi Menurun, dan Kisah yang Mengalir ke Publik
Dalam kutipannya yang tidak boleh diubah Basuki menyampaikan penjelasannya mengenai keberadaannya di kamar tersebut:
Dikutip dari keterangannya, Rabu (19/11/2025), AKBP Basuki (56) mengaku sedang mendampingi Levi karena kondisinya yang disebut menurun sejak sehari sebelumnya, Minggu (16/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa kondisi korban disebut menurun drastis, disertai muntah-muntah, hingga membuatnya mengantar Levi ke rumah sakit.
Basuki mengaku terakhir melihat Levi masih mengenakan pakaian lengkap.
Kutipannya:
“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training,” ujar Basuki kepada wartawan.
Namun, keesokan harinya ia mengaku terkejut saat menemukan Levi tergeletak tanpa busana, dengan darah mengalir dari hidung dan mulut.
Baca juga: Darah dan KK Misterius! Polisi Tolak Ungkap Hubungan Dosen Untag dan AKBP B, Keluarga Curiga Berat
Basuki berusaha menegaskan bahwa kejadian tersebut murni kondisi tubuh korban menjelang ajal.
Ia membantah adanya hubungan asmara, bahkan mengungkap bahwa ia telah mengeluarkan banyak uang untuk membantu Levi karena simpati sejak orang tua korban meninggal, termasuk membiayai proses wisuda S3.
Dalam kutipannya:
“Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” ujarnya.
Pemeriksaan Propam: Tekanan Publik Meningkat, Ratusan Mahasiswa Geruduk Mapolda
Status Basuki kini tidak lagi sebatas saksi. Ia telah diamankan dan diperiksa intensif oleh Bidang Propam Polda Jawa Tengah.
Kutipan resmi dari Kabid Propam:
"Ya sejak kami dapat informasi ini AKBP B sudah kami ambil.
Dia sudah kami amankan dari kemarin sampai sekarang masih menjalani pemeriksaan," ujar Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabidpropam) Saiful Anwar saat menemui mahasiswa Untag Semarang yang mendatangi Polda Jateng, Rabu (19/11/2025).
Ratusan mahasiswa Untag mendatangi Mapolda untuk menuntut kejelasan kasus, memperlihatkan betapa kematian dosen mereka bukan hanya tragedi, melainkan juga krisis kepercayaan.
Saiful berulang kali meminta mahasiswa tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan.
"Nanti hasil penyelidikan akan kami sampaikan," bebernya.
Dan ia menegaskan, jika ada penyidik yang bermain-main, mereka akan ditindak tegas.
"Kami nanti sikat semua. Kami kawal kasus ini jadi tidak main-main dalam kasus ini," katanya.
Baca juga: Dosen Untag Tewas Telanjang, Ternyata Satu KK dengan Polisi Penemu Jenazah, Keluarga Makin Curiga!
Situasi yang Memburuk: Korban Telanjang, Darah di Tubuh, dan Dugaan Hubungan Dekat
Informasi awal menyebut korban meninggal di kamar nomor 210, dalam kondisi telanjang dan tergeletak di lantai di samping tempat tidur.
DLL adalah dosen hukum pidana, perempuan lajang, sementara AKBP Basuki sendiri sudah berkeluarga.
Komunitas Muda Mudi Alumni Untag bahkan menguatkan dugaan adanya kedekatan tertentu antara korban dan perwira tersebut.
Mereka menyebut, korban sempat menceritakan sosok polisi itu kepada mahasiswanya sebelum kematiannya.
Arah Kasus: Tuntutan Transparansi dan Keadilan
Dengan semakin banyak fakta yang muncul, fokus penyelidikan kini tak hanya mengarah pada penyebab kematian, tetapi juga pada penjelasan mengenai posisi AKBP Basuki di TKP dan riwayat interaksinya dengan korban.
Polda Jateng memastikan bahwa mereka akan bekerja profesional, transparan, dan akuntabel, sebagaimana ditegaskan dalam kutipan Kabid Humas:
"Kedatangan mahasiswa di Mapolda ini sebagai bentuk dukungan moril dan semangat bagi penyidik untuk mengungkap kasus ini secara transparan, profesional dan akuntabel," ungkapnya.
Kasus ini kini berada di tengah pusaran publik: penuh tekanan, tanda tanya, dan harapan agar semuanya terungkap seterang mungkin tanpa ada pihak mana pun yang mendapatkan perlindungan istimewa.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJateng)