Hore! Bansos dan BLTS Tahap II Siap Cair Pekan Ini: Cara Cek Nama Kamu dan Pastikan Masuk Daftar

TRIBUNTRENDS.COM - Kabar gembira datang bagi jutaan keluarga di Indonesia. 

Kementerian Sosial (Kemensos) telah memastikan bahwa proses distribusi bantuan sosial (bansos) reguler dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) tahap kedua akan dimulai pekan ini. 

Totalnya, ada 11,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang akan segera merasakan manfaat program ini.

Secara keseluruhan, program masif ini merupakan mandat dari pemerintah untuk menyalurkan bansos reguler dan BLTS untuk triwulan IV tahun 2025, dengan total kuota penerima mencapai lebih dari 35 juta KPM.

Siapa Sebenarnya Penerima Tahap Kedua?

Tahun 2025 merupakan tahun dengan target bantuan sosial yang sangat besar, mencapai 35 juta KPM. 

Angka ini terbagi antara 16,3 juta KPM lama dan 18,7 juta KPM baru yang telah lolos verifikasi melalui Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Pada Oktober 2025, distribusi tahap pertama telah berhasil diselesaikan oleh pemerintah dan mitra penyalur, menjangkau 15,7 juta KPM.

Fokus kini beralih ke tahap kedua, yang secara spesifik menyasar 11,6 juta KPM baru yang datanya sudah melalui proses verifikasi ketat.

Menteri Sosial menambahkan bahwa masih ada gelombang penerima berikutnya. Sekitar delapan juta KPM masih menantikan pencairan yang akan dilakukan pada tahap ketiga.

"Jadi masih ada delapan juta lebih KPM lagi yang akan disalurkan tahap ketiga. Kenapa belum disalurkan, ya, karena datanya masih dalam tahap pemuktahiran," ujarnya.

Setiap KPM akan menerima dana stimulan dengan besaran bervariasi, yakni antara Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta, tergantung pada jenis bantuan yang diterima.

Baca juga: Cek Status Bansos 2025: Panduan Mudah Memastikan NIK KTP Anda Terdaftar!

Syarat Wajib Pengambilan Bansos di Kantor Pos

Bagi penerima manfaat yang memilih pengambilan di kantor pos, PT Pos Indonesia mengimbau untuk mempersiapkan dokumen-dokumen penting berikut:

- Surat pemberitahuan resmi dari kantor pos setempat.

- Identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli.

- Kartu Keluarga (KK), jika pencairan diwakilkan oleh anggota keluarga lain.