Politik Viral
Kesalahan Fatal Kepala BGN saat Minta Dana Tambahan ke Purbaya, Pantas Diamuk DPR: Salah Alamat!
Kepala BGN, Dadan Hindayana, minta tambahan dana Rp 28,6 triliun ke Menteri Keuangan Purbaya, berujung diamuk DPR, terungkap alasannya
Editor: jonisetiawan
Belum selesai Dadan menjelaskan, anggota dewan langsung mengangkat tangan dan memotong pembicaraannya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh, menjadi yang pertama mengoreksi keras pernyataan Kepala BGN itu.
“Izin, Pak, ini yang perlu kita luruskan. Sebenarnya sebelum minta ke Kemenkeu, ke kita dulu, Pak. Karena fungsi anggaran ada di DPR,” tegas Wafiroh.
Baca juga: Sidak Lagi! Purbaya Sebut Senjata Baru Milik Bea Cukai Belum Sempurna, Tetap Beri Apresiasi
Nada suaranya meninggi, menegaskan bahwa Dadan telah melangkahi kewenangan DPR.
Ia mencontohkan bagaimana kementerian lain bahkan di masa reses tetap harus menggelar rapat persetujuan anggaran dengan DPR sebelum berani mengajukan permintaan tambahan dana ke Kemenkeu.
“Jadi, harus ke kita dulu, Pak. Nah, ini kayaknya Pak Dadan harus ada dari tim yang tahu betul proses seperti ini. Mekanismenya begitu, Pak.
Pengajuan penambahan anggaran di sini dulu, baru ke Kemenkeu,” sambungnya tajam.
“Bukan kebalik, Pak. Karena nanti dari Kemenkeu pasti akan tanya ke sini, Pak Dadan.”
“Timnya Nggak Paham Mekanisme Anggaran Negara?”
Teguran serupa juga datang dari Wakil Ketua Komisi IX lainnya, Putih Sari, yang tampak tak puas dengan penjelasan tim BGN.
Ia mempertanyakan mengapa biro perencanaan BGN tampak tidak memahami mekanisme formal pengajuan anggaran negara.
“Kami khawatir nanti ditolak kalau tidak ada persetujuan dari Komisi IX. Saya justru mempertanyakan, tim dari roren (biro perencanaan) ini bagaimana ya?
Sepertinya tidak mengerti pembahasan mekanisme anggaran negara ini,” ujar Putih.
“Harusnya minta persetujuan dulu dari kami, baru Bapak ajukan ke Kemenkeu. Itu alur yang benar.”
Suasana rapat sempat berubah tegang. Beberapa anggota lain tampak mengangguk, menandakan dukungan terhadap peringatan keras tersebut.
Dadan Akui Kekeliruan: “Baik, Kami Akan Ajukan Surat ke Komisi IX”
| Sidak Mendadak Purbaya Berujung Temuan Mengejutkan, Barang Impor Rp 117 Ribu Dijual Rp 50 Juta |
|
|---|
| Sidak Lagi! Purbaya Sebut 'Senjata' Baru Milik Bea Cukai Belum Sempurna, Tetap Beri Apresiasi |
|
|---|
| Dari Kemenkeu ke Bangku Sekolah: Purbaya Rela Jadi Guru Dadakan, Siswa Dapat Pelajaran Penting |
|
|---|
| Akhir Zaman Bisnis Thrifting Ilegal, Purbaya: Saya Tahu Siapa Pemainnya, Hapus dari Daftar Impor! |
|
|---|
| Purbaya Geleng-geleng Kepala Gegara Ide Gila Prabowo, Bayar Utang Kereta Cepat Pakai Dana Korupsi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Dadan-Hindayana-diamuk-DPR-karena-minta-tambahan-dana-ke-Purbaya.jpg)