Politik Viral
Detik-detik Purbaya Tinggalkan Area Sebelum Acara Dimulai, Dapat Panggilan Penting dari Istana
Menkeu Purbaya mendadak memenuhi panggilan mendadak dari Istana Negara, tinggalkan konferensi pers gabungan sebelum acara dimulai.
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa batal menghadiri konferensi pers gabungan di Terminal Kalibaru, Jakarta Utara, karena mendapat panggilan mendadak dari Istana Negara
- Konferensi pers dihadiri oleh Menperin Agus Gumiwang, Kapolri Listyo Sigit, dan pejabat Bea Cukai serta Pajak
- Operasi gabungan berhasil menyita 87 kontainer produk turunan CPO senilai Rp28,7 miliar
TRIBUNTRENDS.COM -Suasana di Buffer Area MTI NPCT 1, Jalan Terminal Kalibaru Raya, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/11/2025), sempat diwarnai perubahan mendadak.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang semula dijadwalkan menghadiri konferensi pers gabungan antara Kementerian Keuangan, Satgassus Polri dan Kementerian Perindustrian, akhirnya batal hadir karena harus memenuhi panggilan mendadak dari Istana Negara.
Acara yang seharusnya dimulai pukul 13.00 WIB tersebut sempat molor dan baru berlangsung sekitar 13.30 WIB.
Sumber di lokasi menyebut, Purbaya sebenarnya sudah sempat tiba lebih awal, namun meninggalkan area sebelum kegiatan resmi dimulai.
Baca juga: Dari Cemooh Jadi Capaian: Menkeu Purbaya Balikkan Sindiran Rocky Gerung Jadi Hasil Ekonomi
Fokus Konferensi: Pengungkapan Kasus Ekspor Produk Turunan CPO
Konferensi pers tetap berjalan dengan dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Dirjen Bea dan Cukai Djaka Budi Utama, serta Dirjen Pajak Bimo Wijayanto.
Dalam agenda tersebut, pemerintah mengumumkan hasil operasi gabungan antara Bea Cukai, Direktorat Jenderal Pajak dan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara Polri, yang berhasil menyita 87 kontainer berisi produk turunan crude palm oil (CPO).
Nilai temuan itu mencapai sekitar Rp 28,7 miliar. Berdasarkan hasil pemeriksaan, produk tersebut diberitahukan sebagai fatty matter, kategori yang tidak dikenai bea keluar dan tidak termasuk dalam larangan terbatas ekspor.
Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih dalam, muncul indikasi manipulasi data ekspor untuk menghindari pungutan dan bea ekspor.
Dugaan Pelanggaran dan Nilai Ekspor Mencapai Rp 2,08 Triliun
Data ekspor tahun 2025 menunjukkan terdapat 25 wajib pajak, termasuk PT MMS, yang melaporkan komoditas serupa dengan nilai Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) mencapai Rp 2,08 triliun.
Temuan ini menimbulkan dugaan kuat bahwa sebagian laporan ekspor tersebut disamarkan dengan klasifikasi barang yang lebih ringan tarifnya.
Kasus ini kini ditangani bersama oleh Bea Cukai, Ditjen Pajak dan Satgassus Polri, dalam upaya memastikan penerimaan negara dari sektor ekspor hasil sumber daya alam tetap optimal.
Baca juga: Curhat ke Purbaya, DPD Ngaku Sesak di Senayan, Tapi Ogah Pindah ke IKN Duluan: Biar Belakangan Aja
Pernyataan Purbaya Sebelumnya
Meski absen dalam konferensi pers, Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya telah menegaskan pentingnya mengawal kebocoran penerimaan negara, terutama dari sektor ekspor.
| Gegara Menkeu Purbaya? Jabar Terpaksa Habiskan Dana Darurat, Dedi Mulyadi: Daripada TKD Dipotong! |
|
|---|
| Berani Banget! Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Sentil Soal Kemunafikan Religius di Indonesia |
|
|---|
| Kalah dari Purbaya, Dedi Mulyadi Balas Sindiran 'Pencitraan' dengan Senyum: yang Penting Bermanfaat |
|
|---|
| Putra Purbaya Pamer iPhone 17 Pro Max, Yuda Purboyo Mandiri Meski Ayahnya Menkeu, Tak Malu Jual Ikan |
|
|---|
| Cerita Sukses Kebijakan Purbaya: IHSG Cetak Rekor 6 Kali, Investor Asing Kembali Melirik Indonesia |
|
|---|