Breaking News:

Raja Keraton Solo Meninggal

Momen Haru Gusti Purbaya Naik Takhta Jadi Pakubuwono XIV di Depan Jenazah Sang Ayah PB XIII

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro atau Gusti Purbaya naik takhta jadi Pakubuwono XIV menggantikan ayah yang meninggal.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Kompas
RAJA SURAKARTA BARU - Putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Hamengkunegoro, atau yang akrab disapa Gusti Purboyo, menyatakan diri sebagai Paku Buwono (PB) XIV. Pernyataan tersebut disampaikan Gusti Purboyo menjelang pemberangkatan jenazah PB XIII ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Rabu (5/11/2025). 

Di tengah gemuruh kabar suksesi, Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Tedjowulan, menyerukan agar masyarakat dan keluarga besar keraton menahan diri dari perdebatan tentang pewaris tahta, setidaknya hingga 40 hari masa berkabung berakhir.

“Boleh saja orang berbicara begitu, tapi kan ada dasar dari Kemendagri.

Monggo saja, tapi saya selaku yang tertua di situ,” ujar Tedjowulan menanggapi pendapat yang menyebut pewaris seharusnya adalah putra bungsu PB XIII, KGPH Purbaya.

Ia menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan di antara para keluarga besar dan abdi dalem.

“Harapan saya ke depan, jangan hanya ribut terus. Saya tidak suka itu.

Saya juga tidak pernah berbicara ke mana-mana, karena ingin menjaga kerukunan. Undang-undang ada, jadi jangan ribut, nanti malah diambil pemerintah. Kita mau apa?” katanya tegas.

Dasar Hukum dan Koordinasi dengan Pemerintah

Tedjowulan juga mengingatkan adanya SK Menteri Dalam Negeri Nomor 430-2933 Tahun 2017 yang mengatur status dan pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.

Dalam keputusan tersebut, Kasunanan secara resmi dipimpin oleh ISKS PB XIII dan dirinya sebagai Maha Menteri yang berkoordinasi langsung dengan pemerintah.

“Karena itu, saya siap berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, utamanya dengan Pak Wali,” ujar Tedjowulan menutup pernyataannya.

Akhir Duka, Awal Sebuah Era Baru

Hari itu, dua peristiwa besar menyatu dalam satu waktu dan tempat: kepergian seorang raja dan lahirnya raja baru.

Di antara dentang gamelan dan aroma bunga kenanga yang memenuhi udara, suara Gusti Purboyo bergema di dalam dinding keraton yang berusia ratusan tahun.

Sebuah ikrar suci telah diucapkan, mengikat dirinya pada sejarah panjang Mataram dan Surakarta.

Keraton Kasunanan Surakarta kini menatap masa depan di bawah naungan nama baru: Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIV.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Kompas)

Halaman 2/2
Tags:
PurbayaRaja SoloPakubuwono XIV
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved