Raja Keraton Solo Meninggal
Momen Haru Gusti Purbaya Naik Takhta Jadi Pakubuwono XIV di Depan Jenazah Sang Ayah PB XIII
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro atau Gusti Purbaya naik takhta jadi Pakubuwono XIV menggantikan ayah yang meninggal.
Editor: jonisetiawan
Di tengah gemuruh kabar suksesi, Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPAA Tedjowulan, menyerukan agar masyarakat dan keluarga besar keraton menahan diri dari perdebatan tentang pewaris tahta, setidaknya hingga 40 hari masa berkabung berakhir.
“Boleh saja orang berbicara begitu, tapi kan ada dasar dari Kemendagri.
Monggo saja, tapi saya selaku yang tertua di situ,” ujar Tedjowulan menanggapi pendapat yang menyebut pewaris seharusnya adalah putra bungsu PB XIII, KGPH Purbaya.
Ia menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan di antara para keluarga besar dan abdi dalem.
“Harapan saya ke depan, jangan hanya ribut terus. Saya tidak suka itu.
Saya juga tidak pernah berbicara ke mana-mana, karena ingin menjaga kerukunan. Undang-undang ada, jadi jangan ribut, nanti malah diambil pemerintah. Kita mau apa?” katanya tegas.
Dasar Hukum dan Koordinasi dengan Pemerintah
Tedjowulan juga mengingatkan adanya SK Menteri Dalam Negeri Nomor 430-2933 Tahun 2017 yang mengatur status dan pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.
Dalam keputusan tersebut, Kasunanan secara resmi dipimpin oleh ISKS PB XIII dan dirinya sebagai Maha Menteri yang berkoordinasi langsung dengan pemerintah.
“Karena itu, saya siap berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, utamanya dengan Pak Wali,” ujar Tedjowulan menutup pernyataannya.
Akhir Duka, Awal Sebuah Era Baru
Hari itu, dua peristiwa besar menyatu dalam satu waktu dan tempat: kepergian seorang raja dan lahirnya raja baru.
Di antara dentang gamelan dan aroma bunga kenanga yang memenuhi udara, suara Gusti Purboyo bergema di dalam dinding keraton yang berusia ratusan tahun.
Sebuah ikrar suci telah diucapkan, mengikat dirinya pada sejarah panjang Mataram dan Surakarta.
Keraton Kasunanan Surakarta kini menatap masa depan di bawah naungan nama baru: Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIV.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Kompas)
| Momen Haru Gusti Purbaya Naik Takhta Jadi Pakubuwono XIV di Depan Jenazah Sang Ayah PB XIII |
|
|---|
| Dua Putra Pakubuwono XIII Siap Berebut Tahta, Bayang-bayang Perpecahan Kembali Hantui Keraton Solo |
|
|---|
| Doakan Pakubuwono XIII, Gibran Disebut Keluarga Keraton: 'Beliau Bukan Tamu, Tapi Bagian dari Kami' |
|
|---|
| Doa Terakhir Jokowi untuk Pakubuwono XIII, Ayah Gibran Tundukkan Kepala di Depan Peti |
|
|---|
| Kereta Jenazah Berumur 100 Tahun Kembali Bergerak: Mengantar Pakubuwono XIII ke Peristirahatan Abadi |
|
|---|