Breaking News:

Politik Viral

Pantas Purbaya Ngamuk, Terungkap Pembahasan Oknum Bea Cukai saat Ngantor di Kafe: Bisnis Mobil

Perilaku oknum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bikin Menkeu Purbaya marah, aduan masyarakat jadi bukti, Menkeu siap tindak tegas.

Editor: jonisetiawan
Instagram @men
MENKEU PURBAYA MARAH - Kelakuan oknum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bikin Menteri Keuangan Purbaya marah, aduan masyarakat jadi bukti. 

TRIBUNTRENDS.COM - Di balik meja kerjanya yang penuh laporan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memegang ponsel pribadinya dengan wajah serius.

Bukan karena notifikasi pasar keuangan, melainkan karena ribuan pesan masyarakat yang membanjiri layanan aduan publik miliknya “Lapor Pak Purbaya.”

Dalam sebulan terakhir, angka laporan yang masuk melonjak drastis, menandakan satu hal: publik kini berani bersuara langsung kepada sang bendahara negara.

“Ada 15.933 WhatsApp yang masuk ke kita,” ujar Purbaya, membuka data dengan ekspresi yang sulit ditebak antara bangga dan prihatin.

Baca juga: Curhat Menkeu Purbaya Diserang dari Segala Arah, Tapi Tetap Berdiri Demi Keuangan Negara

“Yang ucapan selamat ada 2.459 pesan, lumayanlah, muji-muji. 

Tapi sisanya, 13.285 laporan sedang diverifikasi. Dan dari jumlah itu, ada 10 yang sudah akan dikerjakan.” Nada suaranya terdengar tegas.

Laporan-laporan itu, katanya, bukan keluhan sepele. 

Sebagian besar menyangkut perilaku oknum Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, lembaga di bawah kementeriannya yang kini tengah jadi sorotan publik.

Salah satu aduan yang membuat ruangan konferensi pers hening, dibacakan langsung oleh Purbaya.

Isinya datang dari seorang warga yang mengaku risih melihat sekelompok petugas Bea Cukai berkumpul setiap hari di sebuah jaringan kedai kopi terkenal, mengenakan seragam dinas sambil membicarakan urusan bisnis pribadi.

“Yang dibicarakan selalu tentang bisnis aset, bagaimana mengamankan aset, baru dapat kiriman mobil bagaimana, jualnya bagaimana.

Mohon diawasi dan ditindak,” begitu isi pesan yang dibacakan Purbaya dengan nada tajam.

MENKEU PURBAYA VIRAL -
MENKEU PURBAYA VIRAL - (Instagram @menkeuri)

Seketika suasana berubah tegang. Purbaya menatap wartawan di depannya dan berkata lantang,

“Saya baru tahu, walaupun kita sudah menggebrak-gebrak, di bawah masih begini.

Artinya mereka enggak peduli, dianggapnya saya main-main. 

Bilang, hari Senin depan, kalau ada yang ketemu begini lagi, saya akan pecat!”

Kalimat itu menggema, menjadi peringatan keras bagi seluruh jajaran Bea Cukai.

Ia menegaskan tak akan memberi ampun pada siapa pun yang mencoreng integritas institusinya.

Baca juga: Purbaya Geram! Bea Cukai Diduga Rugikan UMKM: Kasih Tahu Saya, Akan Saya Tangani Sendiri!

Namun laporan yang masuk bukan hanya soal perilaku aparatur. Isu peredaran barang ilegal, terutama rokok tanpa cukai di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, juga ramai dikeluhkan masyarakat.

Dalam salah satu laporan yang dibacakannya, warga menilai aparat Bea Cukai setempat hanya berani menindak warung kecil, sementara distributor besar alias cukong dibiarkan bebas beroperasi.

“Mereka seperti tutup mata dan telinga.

Padahal harusnya cukong-cukong besar yang dibasmi, bukan rakyat kecil yang hanya berusaha bertahan hidup,” baca Purbaya dengan nada kecewa.

Ia tak tinggal diam. Sebuah tim khusus kini dibentuk oleh Kementerian Keuangan berisi staf ahli dari Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak untuk menelusuri setiap laporan yang masuk.

Tim ini, menurutnya, sudah berpengalaman dan tahu persis siapa yang bermain di lapangan.

“Mereka saya suruh list. Siapa orang-orang Bea Cukai, siapa cukong-cukongnya di tiap daerah.

Kalau nanti ada gangguan atau barang ilegal masuk dan link ke cukong itu, cukongnya kita proses,” ujarnya tegas.

Baca juga: Purbaya Curiga Ada Permainan! Dana Rp 285,6 Triliun Pemerintah Tersimpan di Deposito Berjangka!

Lebih jauh, Purbaya menegaskan bahwa penertiban tidak akan berhenti pada individu semata, tetapi menyentuh akar budaya organisasi.

Ia ingin ada reformasi mental di tubuh kementeriannya perubahan dari dalam, agar kepercayaan publik pulih sepenuhnya.

“Kanal pengaduan seperti ini sangat penting,” ujarnya menutup pembicaraan.

“Bukan cuma untuk menampung keluhan, tapi untuk mengubah budaya.

Saya enggak main-main. Saya ingin governance culture pemerintah, terutama di Bea Cukai, benar-benar berubah.”

Kini, ribuan laporan itu sedang diverifikasi satu per satu.

Bagi Purbaya, “Lapor Pak Purbaya” bukan sekadar nomor WhatsApp melainkan jendela transparansi antara rakyat dan negara. 

Sebuah upaya untuk mengembalikan harapan bahwa pemerintahan yang bersih bukan sekadar mimpi, melainkan komitmen yang nyata.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Antara)

Tags:
Purbayabea cukaimobilMenkeu
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved