Politik Viral
Utang Whoosh Rp 116 T, Menkeu Purbaya Yakin Danantara Mampu Bayar Tanpa Pakai APBN "Cukup Mampu"
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yakin Danantara mampu membayar utang Whoosh yang mencapai Rp 116 triliun tanpa pakai APBN
Editor: Nafis Abdulhakim
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yakin Danantara mampu membayar utang Whoosh yang mencapai Rp 116 triliun tanpa pakai APBN
TRIBUNTRENDS.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan alasan utama dirinya menolak penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).
Menurutnya, kewajiban tersebut semestinya menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara Indonesia) karena lembaga itu kini telah menerima seluruh dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Dulu kan semuanya pemerintah yang (menanggung).
Tapi ketika sudah dipisahkan dan seluruh dividen masuk ke Danantara, Danantara cukup mampu untuk membayar itu,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Baca juga: Menkeu Purbaya Bertemu Danantara Bahas Utang Whoosh, Usul Dibayar Pakai Dividen BUMN: Itu Cukup
Ia menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak lagi memperoleh dividen BUMN sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sejak tahun ini, lantaran seluruh hasil dividen tersebut telah dialihkan ke Danantara.
Oleh karena itu, menurutnya, sangat logis apabila Danantara ikut menanggung beban pembayaran utang proyek kereta cepat, terlebih karena PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator KCIC merupakan perusahaan BUMN.
Kebijakan pengalihan dividen ini berdampak cukup besar terhadap penerimaan negara.
Pemerintah kehilangan potensi PNBP sekitar Rp80 triliun, sehingga realisasi penerimaan negara tahun 2025 diperkirakan hanya mencapai Rp477,2 triliun, atau sekitar 92,9 persen dari target APBN sebesar Rp513,6 triliun.
Purbaya menuturkan bahwa dirinya telah menyampaikan pandangan tersebut secara langsung kepada Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani.
Ia menilai, dengan dividen BUMN yang diterima hampir Rp90 triliun, Danantara memiliki kapasitas finansial yang cukup untuk menanggung pembayaran tahunan utang proyek tersebut.
“Sudah saya sampaikan. Kenapa?
Karena Danantara terima dividen dari BUMN hampir Rp90 triliun.
Itu cukup untuk menutup pembayaran tahunan sekitar Rp2 triliun untuk utang kereta cepat.
Dan saya yakin uangnya setiap tahun akan lebih banyak di situ,” kata Purbaya di Wisma Danantara, Jakarta.
Sumber: Kompas.com
| Kabar dari Purbaya: Dua Kondisi yang Bisa Bikin Iuran BPJS Naik, Menkeu Buka Dua Syarat Rahasia |
|
|---|
| Purbaya Bikin Heboh Pasar Senen: Pedagang Thrifting Curhat Omzet Anjlok, Kebijakan Menkeu Dikritik |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Santai Hadapi Penggeledahan, Kejagung Ambil Dokumen Penting dari Bea Cukai |
|
|---|
| Di Mata Purbaya, Programmer Korea di Proyek Coretax Tak Ada Nilainya, Hasil Kerjanya Ecek-ecek |
|
|---|
| Kata-Kata Anak Purbaya yang Bikin Aktivis Murka, Yudo Sadewa Sindir Demo Mahasiswa: Mereka Dibayar |
|
|---|