Breaking News:

Menkeu Purbaya Tolak Usul PT Danantara Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN: Punya Laba Rp8 T Sendiri

Menkeu Purbaya menolak bayar utang proyek Kereta Cepat pakai APBN, klaim PT Danantara sudah punya laba sendiri, Rp 8 triliun pertahun.

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
KOMPAS.com/Krisda Tiofani
PURBAYA - Menkeu Purbaya (kiri) menolak bayar utang proyek Kereta Cepat (kanan) pakai APBN, klaim PT Danantara sudah punya laba sendiri, Rp 8 triliun pertahun. 

TRIBUNTRENDS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menolak membayar utang kereta cepat Whoosh menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Hal ini dikarenakan menurut Menkeu Purbaya, PT Danantara yang mengelola proyek Kereta Cepat memiliki manajemen sendiri serta dividen tahunan.

Dividen merupakan bagian dari laba bersih atau keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang sahamnya.

Yang mana dividen kereta cepat Jakarta-Bandung ini nilainya cukup besar.

Baca juga: Alasan Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat: Jangan Mau Enaknya Doang!

Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/10/2023) sedang diparkir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Whoosh yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin (2/10/2023) sedang diparkir di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur. (Kompas.com/ Dian Erika)

Sebelumnya Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengusulkan mengenai pembayaran utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dibebankan ke pemerintah.

Secara tegas Menkeu Purbaya menolak usulan tersebut.

"Kalau ini kan KCIC di bawah Danantara, mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri," ungkap Purbaya dalam Media Gathering di Bogor, Jumat (10/10/2025) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Dalam kesempatan yang sama Menkeu Purbaya menginformasikan bahwa Danantara  memperoleh dividen sebesar Rp 80 triliun per tahun.

Angka ini seharusnya cukup untuk menangani masalah utang tanpa melibatkan APBN.

"Jangan kita lagi, karena kan kalau enggak ya semua kita lagi termasuk devidennya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama goverment," tegas Purbaya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (KOMPAS.com/DEBRINATA RIZKY)

Mensesneg cari cara

Meski ditolak oleh Menkeu Purbaya dengan klaim bahwa PT Danantara punya laba yang cukup besar setiap tahun nya.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, pemerintah akan mencari skema atau jalan keluar terkait pembayaran utang utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.

"Beberapa waktu yang lalu juga sudah dibicarakan untuk mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar," ujar Prasetyo di depan kediaman Presiden Prabowo Subianto, Minggu (12/10/2025) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya Whoosh menjadi moda transportasi yang membantu seluruh masyarakat.

Halaman 1 dari 2
Tags:
MenkeuPurbaya Yudhi SadewaPurbayaDanantarakereta cepatAPBN
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved