"Kenapa saya memakai masker, karena dari hasil rontgen dan radiologi ditemukan bercak pada paru-paru pasien yang diindikasikan TBC, salah satu penyakit yang sulit ditangani. Pemakaian masker itu SOP pemeriksaan indikasi penyakit TBC,” jelasnya.
Meski sudah memberi penjelasan, keluarga pasien tetap memaksa, bahkan sampai melepas masker yang dikenakannya.
“Saya bilang kalau buka masker di luar saja sesuai SOP. Tapi mereka tetap memaksa dan melepas masker saya,” tuturnya.
Baca juga: Keluarga Pasien Tumor Otak Bongkar Kebaikan Park Seo Joon, Diam-diam Beri Uang untuk Perawatan Medis
IDI Mengecam dan Siap Kawal Hukum
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Muba mengecam keras tindakan tersebut. Ketua BHP2A IDI Muba, dr. Zwesty Devi, MH, menegaskan:
“Tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan, apalagi secara fisik, tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
Dalam video yang beredar, terlihat adanya kontak fisik dari pihak keluarga pasien kepada dokter yang tengah menjalankan tugasnya.”
IDI Muba memastikan akan mendampingi dr. Syahpri dalam proses hukum dan berharap insiden serupa tidak terulang.
"Ini masalah profesi kami berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali dan dokter tetap dapat menjalankan fungsinya tanpa ada ketakutan," jelasnya.
***
(TribunTrends/TribunSumsel)