1. Concrete Experience (Pengalaman Nyata)
Siswa melakukan kegiatan praktik langsung, misalnya membuat minuman tradisional (contoh: es jeruk atau teh manis) atau kerajinan tangan sederhana (origami/foto kolase).
2. Reflective Observation (Refleksi Pengamatan)
Siswa diminta untuk menceritakan secara lisan langkah-langkah yang mereka lakukan.
Guru memandu dengan pertanyaan reflektif:
- Apa saja bahan dan alat yang digunakan?
- Langkah mana yang paling sulit?
- Apa hasil akhirnya?
3. Abstract Conceptualization (Konseptualisasi Abstrak)
Berdasarkan pengalaman dan refleksi tadi, siswa mulai menyusun teks petunjuk secara tertulis sesuai struktur dan kaidah kebahasaan yang benar (menggunakan kalimat imperatif, urutan langkah, dsb).
4. Active Experimentation (Eksperimen Aktif)
Siswa saling bertukar hasil teks petunjuk dan mencoba mengikuti petunjuk dari temannya. Mereka memberikan umpan balik apakah teks tersebut mudah dipahami dan diikuti.
C. Penilaian
- Proses: Keaktifan dalam praktik, partisipasi dalam diskusi refleksi.
- Produk: Teks petunjuk tertulis, penilaian teman sejawat (peer assessment).
- Sikap: Kerja sama, kemandirian, dan rasa ingin tahu.
Kunci Jawaban Alternatif:
Rencana Pembelajaran berdasarkan experiential learning
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas: 4 SD
Topik: Menulis Teks Prosedur Sederhana (misalnya, cara membuat sesuatu, cara melakukan aktivitas tertentu)
Alokasi Waktu: 3 x 35 menit (1 pertemuan)
Model Pembelajaran: Berbasis Experiential Learning (dengan Siklus Kolb)
Kompetensi Dasar: