H. Isep mengaku pernah menjadi orang susah hingga dihina orang lain.
Puluhan tahun silam, ia tidak memiliki apa-apa, kala itu ia bekerja serabutan, mulai jadi tukang ojek hingga pernah menjadi kondektur bus.
"Perjuangan saya, dulu saya sebagai tukang ojek dan saya dulu jadi kondektur bus, dulu saya sering dicaci, dihina oleh orang-orang yang mampu," kata Isep kepada Tribun di rumahnya, Senin (22/4/2024).
"Saya sama istri dulu pengen rumah saja dulu ukuran cuma bisa satu kamar aja bisa teduh, tengah malam saya abis ngojek beli batu, bahan, sampai bisa bikin rumah kalau gak salah ukuran 3x3 meter," ucap Isep.
Baca juga: Kisah Haji Isep dari Sukabumi Jabar, 28 Kali Menikah, Kriteria Istri Unik: Kini Tinggal 2 Wanita
Bahkan, Isep dan istrinya dulu sampai bekerja berdua mendirikan rumah untuk dihuni bersama.
Singkat cerita, setelah mengalami kesusahan, H. Isep mulai berbisnis kecil-kecilan dengan mengkreditkan spare part sepeda motor kepada tukang ojek di Pajampangan.
"Dulu ojek itu yang terdaftar untuk kreditan saya sampai 500 motor untuk di wilayah Pajampangan ini, dulu kan zamannya ojek. Temen-temen ojek saya itu semua kredit spare part motor di saya," ujar Isep.
Pebisnis Segala Bidang
Setelah merintis bisnis dengan kredit spare part sepeda motor, Isep mengalami peningkatan penghasilan hingga mampu membuka toko sembako.
Dari sana, Isep pun merintis berbagai bisnis lain, mulai dari membangun hotel, bisnis entertainment, mendirikan wedding organizer (WO).
Isep mengaku, bisnisnya mulai menggeliat di tahun 2000 silam hingga meraih kesuksesan sampai sekarang.
"Dari situ ada peningkatan, saya bisa buka toko sembako dan sebagainya, terus ada bisnis-bisnis yang lain dan alhamdulillah bisa berkembang sampai saya bisa membangun hotel juga," tutur Isep.